Delem: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-nasehat +nasihat) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Delem]] (lafal: dè-lêm) atau '''Melem''' (lafal: mè-lêm) merupakan salah satu tokoh [[punakawan]] (bahasa Bali: parêkan) dalam tradisi pewayangan di [[Bali]]. Delem bermata juling, lehernya gondok, dan tubuhnya pendek. Dalam [[wayang|pewayangan]] kulitnya berwarna [[merah|merah tua]]. Delem bersifat angkuh, sombong, licik, dan suka omong besar. Di hadapan para ksatria dan para raja ia selalu tunduk, namun kepada orang yang lebih muda darinya ia bertingkah sombong. Dalam pewayangan [[Bali]], Delem sangat terkenal dan sering muncul bersama dengan [[Sangut]], melakukan dialog penuh lelucon namun terselip |
[[Delem]] (lafal: dè-lêm) atau '''Melem''' (lafal: mè-lêm) merupakan salah satu tokoh [[punakawan]] (bahasa Bali: parêkan) dalam tradisi pewayangan di [[Bali]]. Delem bermata juling, lehernya gondok, dan tubuhnya pendek. Dalam [[wayang|pewayangan]] kulitnya berwarna [[merah|merah tua]]. Delem bersifat angkuh, sombong, licik, dan suka omong besar. Di hadapan para ksatria dan para raja ia selalu tunduk, namun kepada orang yang lebih muda darinya ia bertingkah sombong. Dalam pewayangan [[Bali]], Delem sangat terkenal dan sering muncul bersama dengan [[Sangut]], melakukan dialog penuh lelucon namun terselip nasihat. Keduanya merupakan tokoh [[punakawan]] yang sifatnya jelek. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 10 Oktober 2010 14.10
Delem (lafal: dè-lêm) atau Melem (lafal: mè-lêm) merupakan salah satu tokoh punakawan (bahasa Bali: parêkan) dalam tradisi pewayangan di Bali. Delem bermata juling, lehernya gondok, dan tubuhnya pendek. Dalam pewayangan kulitnya berwarna merah tua. Delem bersifat angkuh, sombong, licik, dan suka omong besar. Di hadapan para ksatria dan para raja ia selalu tunduk, namun kepada orang yang lebih muda darinya ia bertingkah sombong. Dalam pewayangan Bali, Delem sangat terkenal dan sering muncul bersama dengan Sangut, melakukan dialog penuh lelucon namun terselip nasihat. Keduanya merupakan tokoh punakawan yang sifatnya jelek.