Lompat ke isi

Kopiko: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 2 suntingan oleh 118.137.147.133 (bicara) ke revisi terakhir oleh AjimenRangga2013. (TW)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8: Baris 8:
|origin={{flag|Indonesia}}<br />{{flag|Singapura}}<br />{{flag|Australia}}<br />{{flag|Jerman}}<br />{{flag|Spanyol}}
|origin={{flag|Indonesia}}<br />{{flag|Singapura}}<br />{{flag|Australia}}<br />{{flag|Jerman}}<br />{{flag|Spanyol}}
|discontinued=
|discontinued=
|introduced=[[1990]]
|introduced=[[1989]]
||related=[[Tora Bika]]
||related=[[Tora Bika]]
|markets=Seluruh dunia
|markets=Seluruh dunia
Baris 22: Baris 22:


Selain Indonesia, Kopiko tersedia di sejumlah negara, termasuk [[Beneluks]], [[Italia]], [[Portugal]], [[Spanyol]], [[Jerman]], [[Australia]], [[Singapura]], dan [[Taiwan]].
Selain Indonesia, Kopiko tersedia di sejumlah negara, termasuk [[Beneluks]], [[Italia]], [[Portugal]], [[Spanyol]], [[Jerman]], [[Australia]], [[Singapura]], dan [[Taiwan]].

=== Sejarah ===
Cerita di balik pembuatan Permen [[Kopiko]] pada tahun 1986 tidak kalah menariknya. Diawali dengan kebutuhan Yogi Hendra Atmadja untuk memenuhi mesin permen yang mampu memproduksi 2 juta pieces per harinya, namun baru terisi 300 ribu pieces dengan merek Chelsea. Meski Chelsea pernah mendominasi pasar permen pada saat itu, namun karena kontrak Mayora dengan Chelsea akan habis, Yogi harus putar otak mencari permen baru untuk mengisi mesin.

Meski dari hasil FGD yang mendapatkan bahwa konsep kopi dalam bentuk permen tidak diterima oleh masyarakat karena ekspektasi orang terhadap kopi masih ingin mendapatkan hangat serta aromanya, Subiakto tetap bersikukuh menyarankan Yogi untuk memproduksi permen kopi yang positioning-nya adalah kopi berbentuk permen yang ditujukan untuk heavy user atau peminum kopi dengan nama [[Kopiko]] dengan tagline “Gantinya Ngopi” Subiakto pula lah yang menciptakan karakter tulisan [[Kopiko]] serta packaging-nya.

Tak disangka, permen kopi ini mendapat tanggapan yang sangat baik di pasar, bahkan dalam 3 bulan pak Yogi terpaksa harus menghentikan iklan karena kapasitas produksi yang tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Dengan kata lain, produk sangat diterima dengan baik, meski saat di FGD sempat mendapat penolakkan dibandingkan permen rasa jahe atau menthol yang sudah ada di pasar dan diterima oleh konsumen.

Pada tahun 1989, Subiakto terpaksa harus meninggalkan B&B Advertising atas permintaan Yogi karena akan diberikan account besar dari Mayora apabila Subiakto mendirikan agency sendiri. Syarat Yogi “Kalau Pak Biakto kembali dalam waktu 3 hari dengan kartu nama Agency barunya, maka account kopi ini jadi milik Anda” Maka lahir lah Hotline Advertising yang namanya didapat dari buku logo yang belakang hari diketahui logo dari sebuah kaus di Jepang.

Kopiko adalah permen kopi yang dibuat oleh Pak Biakto yang diresmikan sejak 1989. Kopiko mulai memproduksinya di lingkup PT. Mayora Indah, dan mulai membuat iklan pertama kali dengan versi "Macet" pada tahun 1989 atau 1990.


== Bintang Iklan ==
== Bintang Iklan ==

Revisi per 1 April 2017 02.02

Kopiko
Jenis produkPermen
PemilikMayora Indah
Negara Indonesia
 Singapura
 Australia
 Jerman
 Spanyol
Diluncurkan1989
Merek terkaitTora Bika
PasarSeluruh dunia
Situs webwww.mayora.com/mayora-products/candy/kopiko/
Permen Kopiko bersama bungkusnya

Kopiko adalah merek permen kopi[1] yang diproduksi di Indonesia oleh PT Mayora Indah Tbk.

Permen ini terbuat dari gula, glukosa, minyak nabati, ekstrak kopi, krim susu, pewarna karamel, lesitin, garam, pewarna alami dan buatan. Tekstur permen ini keras, tetapi lembut.

Selain Indonesia, Kopiko tersedia di sejumlah negara, termasuk Beneluks, Italia, Portugal, Spanyol, Jerman, Australia, Singapura, dan Taiwan.

Sejarah

Cerita di balik pembuatan Permen Kopiko pada tahun 1986 tidak kalah menariknya. Diawali dengan kebutuhan Yogi Hendra Atmadja untuk memenuhi mesin permen yang mampu memproduksi 2 juta pieces per harinya, namun baru terisi 300 ribu pieces dengan merek Chelsea. Meski Chelsea pernah mendominasi pasar permen pada saat itu, namun karena kontrak Mayora dengan Chelsea akan habis, Yogi harus putar otak mencari permen baru untuk mengisi mesin.

Meski dari hasil FGD yang mendapatkan bahwa konsep kopi dalam bentuk permen tidak diterima oleh masyarakat karena ekspektasi orang terhadap kopi masih ingin mendapatkan hangat serta aromanya, Subiakto tetap bersikukuh menyarankan Yogi untuk memproduksi permen kopi yang positioning-nya adalah kopi berbentuk permen yang ditujukan untuk heavy user atau peminum kopi dengan nama Kopiko dengan tagline “Gantinya Ngopi” Subiakto pula lah yang menciptakan karakter tulisan Kopiko serta packaging-nya.

Tak disangka, permen kopi ini mendapat tanggapan yang sangat baik di pasar, bahkan dalam 3 bulan pak Yogi terpaksa harus menghentikan iklan karena kapasitas produksi yang tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Dengan kata lain, produk sangat diterima dengan baik, meski saat di FGD sempat mendapat penolakkan dibandingkan permen rasa jahe atau menthol yang sudah ada di pasar dan diterima oleh konsumen.

Pada tahun 1989, Subiakto terpaksa harus meninggalkan B&B Advertising atas permintaan Yogi karena akan diberikan account besar dari Mayora apabila Subiakto mendirikan agency sendiri. Syarat Yogi “Kalau Pak Biakto kembali dalam waktu 3 hari dengan kartu nama Agency barunya, maka account kopi ini jadi milik Anda” Maka lahir lah Hotline Advertising yang namanya didapat dari buku logo yang belakang hari diketahui logo dari sebuah kaus di Jepang.

Kopiko adalah permen kopi yang dibuat oleh Pak Biakto yang diresmikan sejak 1989. Kopiko mulai memproduksinya di lingkup PT. Mayora Indah, dan mulai membuat iklan pertama kali dengan versi "Macet" pada tahun 1989 atau 1990.

Bintang Iklan

Varian

  • Kopiko (sekarang Kopiko Coffeeshot)
  • Kopiko Milko (sekarang Kopiko Coffeeshot Cappuccino, dahulu pernah bernama Kopiko Cappuccino)
  • Kopiko 78 (minuman kopi siap minum)
  • Kopiko Brown Coffee (kopi instan)
  • Kopiko White Coffee (kopi instan)
  • Kopiko White Mocca (kopi instan)

Referensi