Pelajar Islam Indonesia: Perbedaan antara revisi
kutipan dari jurnal mengenai penolakan PII terhadap asas tunggal pancasila Tag: VisualEditor karakter berulang [ * ] |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
'''Pelajar Islam Indonesia (PII)''' adalah organisasi massa Pelajar [[Islam]] yang bergerak di bidang kepelajaran dan perkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang berdasarkan [[Islam]] bagi segenap bangsa [[Indonesia]] dan umat manusia. Berdiri hari Ahad, 4 Mei 1947 M/ 12 Jumadi Tsani 1366 H di [[Yogyakarta]] dengan tokoh pertamanya Yoesdi Ghazali dan saat ini Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PII, [[Munawar Khalil]]. <ref>http://www.lintasnasional.com/2015/05/11/mahasiswa-unsyiah-terpilih-menjadi-ketua-pb-pii-nasional/ dalam Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII) XXIX yang diselenggarakan di Asrama Haji Kota Medan, Senin, 11 Mei 2015</ref> |
'''Pelajar Islam Indonesia (PII)''' adalah organisasi massa Pelajar [[Islam]] yang bergerak di bidang kepelajaran dan perkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang berdasarkan [[Islam]] bagi segenap bangsa [[Indonesia]] dan umat manusia. Berdiri hari Ahad, 4 Mei 1947 M/ 12 Jumadi Tsani 1366 H di [[Yogyakarta]] dengan tokoh pertamanya Yoesdi Ghazali dan saat ini Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PII, [[Munawar Khalil]]. <ref>http://www.lintasnasional.com/2015/05/11/mahasiswa-unsyiah-terpilih-menjadi-ketua-pb-pii-nasional/ dalam Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII) XXIX yang diselenggarakan di Asrama Haji Kota Medan, Senin, 11 Mei 2015</ref> |
||
==Motivasi Berdirinya PII== |
== Motivasi Berdirinya PII == |
||
Kebijakan politik Belanda dan Jepang pada masa pra kemerdekaan telah memberikan dampak yang sangat negatif bagi umat Islam. Salah satu dampak yang terasa di kalangan pelajar yaitu adannya perpecahan antara pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah umum dan pelajar (santri) yang mengenyam pendidikan di pesantren. Dalam hal kurikulum, pemikiran Belanda (Barat) yang sangat materialistis telah menjadi basis cara pandang pelajar didikan Belanda (sekolah umum). Mereka cenderung banyak meniru Barat dalam pola hidup maupun budaya pribadi seperti terlihat pada cara berpakaian, bersikap, dan bertingkah laku. Sisi positif yang dapat diambil dari hasil pendidikan Barat ini terletak pada metode yang modern karena memakai kurikulum dan kelas. Metode ini dapat memberikan keteraturan dan kedinamisan. Sementara sisi negatifnya terletak pada kemerosotan rasa patriotisme dan masuknya paham sekulerisme ke dalam pikiran para pelajarnya. Dari sisi pekerjaan, umumnya pelajar hasil pendidikan gaya Belanda ini menjadi pegawai rendahan pada pemerintah kolonial Belanda.<ref>Djayadi Hanan, Gerakan Pelajar Islam Di Bawah Bayang-Bayang Negara. Yogyakarta: PB PII dan UII Press, 2006, hlm 55</ref> |
Kebijakan politik Belanda dan Jepang pada masa pra kemerdekaan telah memberikan dampak yang sangat negatif bagi umat Islam. Salah satu dampak yang terasa di kalangan pelajar yaitu adannya perpecahan antara pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah umum dan pelajar (santri) yang mengenyam pendidikan di pesantren. Dalam hal kurikulum, pemikiran Belanda (Barat) yang sangat materialistis telah menjadi basis cara pandang pelajar didikan Belanda (sekolah umum). Mereka cenderung banyak meniru Barat dalam pola hidup maupun budaya pribadi seperti terlihat pada cara berpakaian, bersikap, dan bertingkah laku. Sisi positif yang dapat diambil dari hasil pendidikan Barat ini terletak pada metode yang modern karena memakai kurikulum dan kelas. Metode ini dapat memberikan keteraturan dan kedinamisan. Sementara sisi negatifnya terletak pada kemerosotan rasa patriotisme dan masuknya paham sekulerisme ke dalam pikiran para pelajarnya. Dari sisi pekerjaan, umumnya pelajar hasil pendidikan gaya Belanda ini menjadi pegawai rendahan pada pemerintah kolonial Belanda.<ref>Djayadi Hanan, Gerakan Pelajar Islam Di Bawah Bayang-Bayang Negara. Yogyakarta: PB PII dan UII Press, 2006, hlm 55</ref> |
||
Baris 45: | Baris 45: | ||
# 4.Jiwa yang beku (statis) |
# 4.Jiwa yang beku (statis) |
||
==Proses Berdirinya PII== |
== Proses Berdirinya PII == |
||
Pada tanggal 25 Februari 1947, Yoesdi Ghozali sedang beri’tikaf di Masjid Besar Kauman, Yogyakarta. Atas dasar refleksinya tentang situasi dan kondisi yang terjadi pada bangsa Indonesia saat itu, terlintas gagasan untuk membentuk suatu organisasi bagi pelajar Islam yang dapat mewadahi segenap lapisan pelajar Islam yang saat itu terpecah dan belum terkoordinasi. Gagasannya disampaikan pada Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Noersyaf saat pertemuan di Gedung SMP Negeri 2 Sekodiningratan, Yogyakarta. Semua yang hadir ini sepakat untuk mendirikan organsasi Pelajar Islam. |
Pada tanggal 25 Februari 1947, Yoesdi Ghozali sedang beri’tikaf di Masjid Besar Kauman, Yogyakarta. Atas dasar refleksinya tentang situasi dan kondisi yang terjadi pada bangsa Indonesia saat itu, terlintas gagasan untuk membentuk suatu organisasi bagi pelajar Islam yang dapat mewadahi segenap lapisan pelajar Islam yang saat itu terpecah dan belum terkoordinasi. Gagasannya disampaikan pada Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Noersyaf saat pertemuan di Gedung SMP Negeri 2 Sekodiningratan, Yogyakarta. Semua yang hadir ini sepakat untuk mendirikan organsasi Pelajar Islam. |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
Tindak lanjut keputusan Kongres itu, pada hari Ahad tanggal 4 Mei 1947 digelar pertemuan di Kantor GPII, Jalan Margamulyo No. 8 Yogyakarta. Dalam pertemuan itu hadir Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan wakil-wakil organisasi pelajar Islam lokal yang telah ada. Pertemuan yang dipimpin oleh Yoesdi Ghozali itu diputuskan berdirinya organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) tepat pada pukul 10.00 WIB tanggal 4 Mei 1947. |
Tindak lanjut keputusan Kongres itu, pada hari Ahad tanggal 4 Mei 1947 digelar pertemuan di Kantor GPII, Jalan Margamulyo No. 8 Yogyakarta. Dalam pertemuan itu hadir Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan wakil-wakil organisasi pelajar Islam lokal yang telah ada. Pertemuan yang dipimpin oleh Yoesdi Ghozali itu diputuskan berdirinya organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) tepat pada pukul 10.00 WIB tanggal 4 Mei 1947. |
||
==Tujuan, Tugas, dan Fungsi== |
== Tujuan, Tugas, dan Fungsi == |
||
===Anggaran Dasar (AD) PII=== |
=== Anggaran Dasar (AD) PII === |
||
* Organisasi independen ini memiliki tujuan “Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia.” |
* Organisasi independen ini memiliki tujuan “Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia.” |
||
* Mempunyai tugas pokok melaksanakan kaderisasi serta melakukan pembelaan dan pelayanan terhadap pelajar guna menumbuhkan kader ummat dan kader bangsa yang memiliki kepribadian muslim, cendikia, dan berjiwa pemimpin untuk menjadi pelopor, penggerak, dan penjaga misi perjuangan Islam. |
* Mempunyai tugas pokok melaksanakan kaderisasi serta melakukan pembelaan dan pelayanan terhadap pelajar guna menumbuhkan kader ummat dan kader bangsa yang memiliki kepribadian muslim, cendikia, dan berjiwa pemimpin untuk menjadi pelopor, penggerak, dan penjaga misi perjuangan Islam. |
||
* Berfungsi sebagai wadah pembinaan kepribadian muslim, penghantar sukses studi, sarana berlatih, dan alat perjuangan bagi pelajar Islam. |
* Berfungsi sebagai wadah pembinaan kepribadian muslim, penghantar sukses studi, sarana berlatih, dan alat perjuangan bagi pelajar Islam. |
||
==Kiprah dari Masa ke Massa== |
== Kiprah dari Masa ke Massa == |
||
===Masa Orde Lama=== |
=== Masa Orde Lama === |
||
* Melawan Agresi Militer Belanda, |
* Melawan Agresi Militer Belanda, |
||
* pertukaran pelajar ke luar negeri, |
* pertukaran pelajar ke luar negeri, |
||
* Partispasi dalam Majelis Pimpinan Haji (MPH), |
* Partispasi dalam Majelis Pimpinan Haji (MPH), |
||
* Aksi penolakan pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), |
* Aksi penolakan pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), |
||
* Partisipasi dalam kegiatan Colombo Plan, |
* Partisipasi dalam kegiatan Colombo Plan, |
||
* Partisipasi dalam kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA), |
* Partisipasi dalam kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA), |
||
* Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), |
* Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), |
||
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP). |
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP). |
||
===Masa Orde Baru=== |
=== Masa Orde Baru === |
||
* Penolakan Asas Tunggal<ref>{{Cite journal|last=van Bruinessen|first=Martin|date=2002-07-01|title=Genealogies of Islamic Radicalism in Post-Suharto Indonesia|url=http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.5367/000000002101297035|journal=South East Asia Research|language=en|volume=10|issue=2|pages=117–154|doi=10.5367/000000002101297035|issn=0967-828X}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://press.anu.edu.au/publications/series/islam-southeast-asia/quest-true-islam|title=A Quest for True Islam|website=press.anu.edu.au|language=en|access-date=2017-04-04}}</ref>, |
* Penolakan Asas Tunggal<ref>{{Cite journal|last=van Bruinessen|first=Martin|date=2002-07-01|title=Genealogies of Islamic Radicalism in Post-Suharto Indonesia|url=http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.5367/000000002101297035|journal=South East Asia Research|language=en|volume=10|issue=2|pages=117–154|doi=10.5367/000000002101297035|issn=0967-828X}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://press.anu.edu.au/publications/series/islam-southeast-asia/quest-true-islam|title=A Quest for True Islam|website=press.anu.edu.au|language=en|access-date=2017-04-04}}</ref>, |
||
* UU Perkawinan, |
* UU Perkawinan, |
||
* Advokasi Pemakaian Jilbab di Sekolah Umum, |
* Advokasi Pemakaian Jilbab di Sekolah Umum, |
||
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP). |
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP). |
||
===Masa Reformasi=== |
=== Masa Reformasi === |
||
* Komite Peduli Pelajar (KPP), |
* Komite Peduli Pelajar (KPP), |
||
* Crisis Centre for Students, |
* Crisis Centre for Students, |
||
* Kesatuan Aksi Pelajar Islam Indonesia (KA-PII), |
* Kesatuan Aksi Pelajar Islam Indonesia (KA-PII), |
||
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP). |
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP). |
||
==Keanggotaan== |
== Keanggotaan == |
||
===Anggaran Dasar (AD) PII=== |
=== Anggaran Dasar (AD) PII === |
||
# 1.Anggota Tunas adalah pelajar Islam berusia antara 7 hingga 12 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar/sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII. |
# 1.Anggota Tunas adalah pelajar Islam berusia antara 7 hingga 12 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar/sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII. |
||
# 2.Anggota Muda adalah pelajar Islam yang telah berusia 13 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah menengah atau sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII. |
# 2.Anggota Muda adalah pelajar Islam yang telah berusia 13 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah menengah atau sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII. |
||
# 3.Anggota Biasa adalah anggota muda yang telah mengikuti Basic Training PII. |
# 3.Anggota Biasa adalah anggota muda yang telah mengikuti Basic Training PII. |
||
# 4.Anggota Luar Biasa adalah pelajar Islam berkewarganegaraan asing berusia 7 hingga 30 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah atau perguruan tinggi atau sederajat dan telah mengikuti pengkaderan PII. |
# 4.Anggota Luar Biasa adalah pelajar Islam berkewarganegaraan asing berusia 7 hingga 30 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah atau perguruan tinggi atau sederajat dan telah mengikuti pengkaderan PII. |
||
# 5.Anggota Kehormatan adalah pelajar Islam berprestasi atau orang yang berjasa kepada PII yang ditetapkan keanggotaannya oleh Pengurus Besar atau Pengurus Wilayah. |
# 5.Anggota Kehormatan adalah pelajar Islam berprestasi atau orang yang berjasa kepada PII yang ditetapkan keanggotaannya oleh Pengurus Besar atau Pengurus Wilayah. |
||
==Kegiatan Pembinaan Pelajar== |
== Kegiatan Pembinaan Pelajar == |
||
===Training=== |
=== Training === |
||
* Leadership Basic Training (LBT), |
* Leadership Basic Training (LBT), |
||
* Leadership Intermediate Training (LIT), dan |
* Leadership Intermediate Training (LIT), dan |
||
* Leadership Advance Training (LAT) |
* Leadership Advance Training (LAT) |
||
===Kursus=== |
=== Kursus === |
||
* Pacu Prestasi Studi, |
* Pacu Prestasi Studi, |
||
* Teknologi Informatika, Belajar Islam Bersama, |
* Teknologi Informatika, Belajar Islam Bersama, |
||
* Jurnalistik, |
* Jurnalistik, |
||
* Desain Grafis, |
* Desain Grafis, |
||
* Latihan Manajemen Dasar, |
* Latihan Manajemen Dasar, |
||
* Latihan Manajemen Strategis, |
* Latihan Manajemen Strategis, |
||
* Pendidikan Instruktur Dasar, |
* Pendidikan Instruktur Dasar, |
||
* Pembinaan Usia Tunas, |
* Pembinaan Usia Tunas, |
||
* Pecinta Alam, |
* Pecinta Alam, |
||
* Bela Negara, |
* Bela Negara, |
||
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP), dll |
* Perkampungan Kerja Pelajar (PKP), dll |
||
===Ta’lim=== |
=== Ta’lim === |
||
* Awwal |
* Awwal |
||
* Wustho, dan |
* Wustho, dan |
||
* Ali |
* Ali |
||
==Periodesasi Kepengurusan== |
== Periodesasi Kepengurusan == |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
!No |
!No |
||
Baris 299: | Baris 299: | ||
|} |
|} |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.pbpii.org/ http://www.pbpii.org] |
* [http://www.pbpii.org/ http://www.pbpii.org] |
||
Revisi per 11 April 2017 07.11
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan organisasi dan perusahaan. (Oktober 2016) |
Berkas:Pelajar Islam Indonesia.jpg | |
Singkatan | PII |
---|---|
Tanggal pendirian | 4 Mei 1947 M / 12 Jumadi Tsani 1366 H |
Tipe | Organisasi Kepelajaran dan Perkaderan. |
Tujuan | Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia. |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Bahasa resmi | Indonesia |
Ketua Umum PB PII periode 2015-2017 | Munawar Khalil |
Pelajar Islam Indonesia (PII) adalah organisasi massa Pelajar Islam yang bergerak di bidang kepelajaran dan perkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang berdasarkan Islam bagi segenap bangsa Indonesia dan umat manusia. Berdiri hari Ahad, 4 Mei 1947 M/ 12 Jumadi Tsani 1366 H di Yogyakarta dengan tokoh pertamanya Yoesdi Ghazali dan saat ini Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PII, Munawar Khalil. [1]
Motivasi Berdirinya PII
Kebijakan politik Belanda dan Jepang pada masa pra kemerdekaan telah memberikan dampak yang sangat negatif bagi umat Islam. Salah satu dampak yang terasa di kalangan pelajar yaitu adannya perpecahan antara pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah umum dan pelajar (santri) yang mengenyam pendidikan di pesantren. Dalam hal kurikulum, pemikiran Belanda (Barat) yang sangat materialistis telah menjadi basis cara pandang pelajar didikan Belanda (sekolah umum). Mereka cenderung banyak meniru Barat dalam pola hidup maupun budaya pribadi seperti terlihat pada cara berpakaian, bersikap, dan bertingkah laku. Sisi positif yang dapat diambil dari hasil pendidikan Barat ini terletak pada metode yang modern karena memakai kurikulum dan kelas. Metode ini dapat memberikan keteraturan dan kedinamisan. Sementara sisi negatifnya terletak pada kemerosotan rasa patriotisme dan masuknya paham sekulerisme ke dalam pikiran para pelajarnya. Dari sisi pekerjaan, umumnya pelajar hasil pendidikan gaya Belanda ini menjadi pegawai rendahan pada pemerintah kolonial Belanda.[2]
Kemudian tampak, bahwa keadaan seperti ini mulai menimbulkan dikotomi dalam dunia pendidikan sekaligus memunculkan jurang pemisah antara pelajar hasil pendidikan umum (Barat) dengan pelajar hasil pendidikan pesantren. Para pelajar hasil didikan Belanda merasa canggung bergaul dengan masyarakat Islam. Padahal, mereka juga muslim. Sebaliknya, banyak masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya umat Islam yang tidak bersimpati pada mereka karena dianggap sebagai pengikut Belanda. Keadaan seperti ini tentu saja akan mengancam perkembangan bangsa dan umat Islam ke depan.[ Ibid] Kemudian secara umum PII memiliki kekhawatiran akan warisan zaman kolonial yang menjadi wabah pada masyarakat Indonesia, yaitu :
- 1.Kepincangan di dalam lapangan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan yang berdasar materialisme dan menghilangkan agama.
- 2.Adanya semangat budak.
- 3.Rasa kurang harga diri (miderwaardig - heidscomplex)
- 4.Jiwa yang beku (statis)
Proses Berdirinya PII
Pada tanggal 25 Februari 1947, Yoesdi Ghozali sedang beri’tikaf di Masjid Besar Kauman, Yogyakarta. Atas dasar refleksinya tentang situasi dan kondisi yang terjadi pada bangsa Indonesia saat itu, terlintas gagasan untuk membentuk suatu organisasi bagi pelajar Islam yang dapat mewadahi segenap lapisan pelajar Islam yang saat itu terpecah dan belum terkoordinasi. Gagasannya disampaikan pada Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Noersyaf saat pertemuan di Gedung SMP Negeri 2 Sekodiningratan, Yogyakarta. Semua yang hadir ini sepakat untuk mendirikan organsasi Pelajar Islam.
Selanjutnya dalam Kongres Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret hingga 1 April 1947, Yoesdi Ghozali mengemukakan gagasan tersebut kepada para peserta Kongres. Setelah melalui proses perdebatan karena perbedaan pandangan, akhirnya peserta menyetujui ide ini. Kongres kemudian memutuskan untuk melepas GPII sayap pelajar guna bergabung ke organisasi pelajar Islam juga mengamanatkan kepada utusan Kongres GPII yang kembali ke daerah masing-masing untuk memperlancar berdirinya organisasi khusus pelajar Islam itu.
Tindak lanjut keputusan Kongres itu, pada hari Ahad tanggal 4 Mei 1947 digelar pertemuan di Kantor GPII, Jalan Margamulyo No. 8 Yogyakarta. Dalam pertemuan itu hadir Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan wakil-wakil organisasi pelajar Islam lokal yang telah ada. Pertemuan yang dipimpin oleh Yoesdi Ghozali itu diputuskan berdirinya organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) tepat pada pukul 10.00 WIB tanggal 4 Mei 1947.
Tujuan, Tugas, dan Fungsi
Anggaran Dasar (AD) PII
- Organisasi independen ini memiliki tujuan “Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia.”
- Mempunyai tugas pokok melaksanakan kaderisasi serta melakukan pembelaan dan pelayanan terhadap pelajar guna menumbuhkan kader ummat dan kader bangsa yang memiliki kepribadian muslim, cendikia, dan berjiwa pemimpin untuk menjadi pelopor, penggerak, dan penjaga misi perjuangan Islam.
- Berfungsi sebagai wadah pembinaan kepribadian muslim, penghantar sukses studi, sarana berlatih, dan alat perjuangan bagi pelajar Islam.
Kiprah dari Masa ke Massa
Masa Orde Lama
- Melawan Agresi Militer Belanda,
- pertukaran pelajar ke luar negeri,
- Partispasi dalam Majelis Pimpinan Haji (MPH),
- Aksi penolakan pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
- Partisipasi dalam kegiatan Colombo Plan,
- Partisipasi dalam kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA),
- Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI),
- Perkampungan Kerja Pelajar (PKP).
Masa Orde Baru
- Penolakan Asas Tunggal[3][4],
- UU Perkawinan,
- Advokasi Pemakaian Jilbab di Sekolah Umum,
- Perkampungan Kerja Pelajar (PKP).
Masa Reformasi
- Komite Peduli Pelajar (KPP),
- Crisis Centre for Students,
- Kesatuan Aksi Pelajar Islam Indonesia (KA-PII),
- Perkampungan Kerja Pelajar (PKP).
Keanggotaan
Anggaran Dasar (AD) PII
- 1.Anggota Tunas adalah pelajar Islam berusia antara 7 hingga 12 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar/sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII.
- 2.Anggota Muda adalah pelajar Islam yang telah berusia 13 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah menengah atau sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII.
- 3.Anggota Biasa adalah anggota muda yang telah mengikuti Basic Training PII.
- 4.Anggota Luar Biasa adalah pelajar Islam berkewarganegaraan asing berusia 7 hingga 30 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah atau perguruan tinggi atau sederajat dan telah mengikuti pengkaderan PII.
- 5.Anggota Kehormatan adalah pelajar Islam berprestasi atau orang yang berjasa kepada PII yang ditetapkan keanggotaannya oleh Pengurus Besar atau Pengurus Wilayah.
Kegiatan Pembinaan Pelajar
Training
- Leadership Basic Training (LBT),
- Leadership Intermediate Training (LIT), dan
- Leadership Advance Training (LAT)
Kursus
- Pacu Prestasi Studi,
- Teknologi Informatika, Belajar Islam Bersama,
- Jurnalistik,
- Desain Grafis,
- Latihan Manajemen Dasar,
- Latihan Manajemen Strategis,
- Pendidikan Instruktur Dasar,
- Pembinaan Usia Tunas,
- Pecinta Alam,
- Bela Negara,
- Perkampungan Kerja Pelajar (PKP), dll
Ta’lim
- Awwal
- Wustho, dan
- Ali
Periodesasi Kepengurusan
No | Ketua Umum | Sekretaris Jendral | Periode |
---|---|---|---|
1 | Yoesdi Ghazali | Ibrahim Zarkasyi | 1947 |
2 | Noersyaf | Ibrahim Zarkasyi | 1947-1948 |
3 | Anton Timur Djaelani | Yoesdi Ghazali | 1948-1950 |
4 | Anton Timur Djaelani | Halim M. A Tuasikal | 1950-1952 |
5 | Ridwan Hasjim | Halim M. A Tuasikal | 1952-1954 |
6 | Amir Hamzah Wirjosoekanto | Ichwan Haryadi | 1954-1956 |
7 | Wartomo Dwijuwono | Agus Sudono | 1956-1958 |
8 | Ali Undaja | Abdurrahman Anshori | 1958-1960 |
9 | Thaher Sahabuddin | Hartono Mardjono | 1960-1962 |
10 | Ahmad Djuwaeni | Endang T. Jauhari | 1962-1964 |
11 | Syarifuddin Siregar Pahu | M. Husni Thamrin | 1964-1966 |
12 | M. Husnie Thamrin | Utomo Dananjaya | 1966-1969 |
13 | Hussein Umar | Mansyur M. Amien | |
14 | Utomo Dananjaya (Pj) | Khozin Arief | |
15 | Hussein Umar | Mansyur M. Amien | 1969-1973 |
16 | Usep Fathuddin | Khozin Arief | |
17 | Yusuf Rahimi | Achmad Djauhari | 1973-1976 |
18 | Ahmad Joenanie Aloetsjah | Nasrul H. Soemardep | 1976-1979 |
19 | Masyhuri Amin Mukhri | M. Ibnu Sulaiman St | 1979-1983 |
20 | Mutammimul Ula | A. Rasyid Muhammad | 1983-1986 |
21 | Chalidin Yacobs | Muchlis Abdi | 1986-1989 |
22 | Agus Salim | Abdullah Baqir Zein | 1989-1992 |
23 | Syaefunnur Maszah | A. Rahman Farid | 1992-1995 |
24 | Abdul Hakam Naja | Zaenul Ula M. J (1995-1996) | 1995-1998 |
Asep Effendi (1996-1997) | |||
Subarman H. S (1997-1998) | |||
25 | Djayadi Hanan | Irfan Amrullah (1998-1999) | 1998-2000 |
Rofiq Azhar (1999-2000) | |||
26 | Abdi Rahmat | Fajar Nursahid (2000-2001) | 2000-2002 |
M. Sujatmoko (2001-2002) | |||
27 | Zulfikar | Romdin Azhar (2002-2003) | 2002-2004 |
Tri Suhari Yadi (2003-2004) | |||
28 | Delianur | Jen Zuldi Rozalim (2004-2005) | 2004-2006 |
Pujo Priyono (2005-2006) | |||
29 | Zaid Markarma | Nuril Anwar | 2006-2008 |
30 | Nasrullah | Zakaria | 2008-2010 |
31 | Muhammad Ridha | Dede Rahmat | 2010-2012 |
32 | Randi Muchariman | Erlan Tresna (2012-2014) | 2012-2015 |
Sofian (2014-2015) | |||
33 | Munawar Khalil | Win Salamsyah Lingga (2015-2016) | 2015-2017 |
M. Salman Ramdhani (2016-2017) |
Referensi
- ^ http://www.lintasnasional.com/2015/05/11/mahasiswa-unsyiah-terpilih-menjadi-ketua-pb-pii-nasional/ dalam Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII) XXIX yang diselenggarakan di Asrama Haji Kota Medan, Senin, 11 Mei 2015
- ^ Djayadi Hanan, Gerakan Pelajar Islam Di Bawah Bayang-Bayang Negara. Yogyakarta: PB PII dan UII Press, 2006, hlm 55
- ^ van Bruinessen, Martin (2002-07-01). "Genealogies of Islamic Radicalism in Post-Suharto Indonesia". South East Asia Research (dalam bahasa Inggris). 10 (2): 117–154. doi:10.5367/000000002101297035. ISSN 0967-828X.
- ^ "A Quest for True Islam". press.anu.edu.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-04.