Lompat ke isi

Efek teleskopik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
Dalam [[kecelakaan kereta api]], '''efek teleskopik''' terjadi ketika sebuah kereta penumpang/gerbong meloncat ke atas lalu menumbuk kereta atau gerbong di depannya. Istilah ini berasal dari posisi dua kereta setelah menumbuk, seperti layaknya tabung teleskop lipat.<ref>{{Cite book|title=The Heritage of North American Steam Railroads|last=Solomon|first=Brian|publisher=Amber Books|year=2001|isbn=1-897884-75-3|location=London|page=101}}</ref>
Dalam [[kecelakaan kereta api]], '''efek teleskopik''' terjadi ketika sebuah kereta penumpang/gerbong meloncat ke atas lalu menumbuk kereta atau gerbong di depannya. Istilah ini berasal dari posisi dua kereta setelah menumbuk, seperti layaknya tabung teleskop lipat.<ref>{{Cite book|title=The Heritage of North American Steam Railroads|last=Solomon|first=Brian|publisher=Amber Books|year=2001|isbn=1-897884-75-3|location=London|page=101}}</ref>


Efek teleskopik sering memakan korban jiwa yang banyak apabila kereta di atas menindih sepenuhnya kereta di bawah. Jika kereta tertindih sepenuhnya, semakin susah untuk mencari ruang penyelamatan diri. Peluang terjadinya efek teleskopik dapat dikurangi dengan penggunaan ''[[Penyangga hewan (lokomotif)|anticlimber]] ''dan sistem manajemen keselamatan perkeretaapian.
Efek teleskopik sering memakan korban jiwa yang banyak apabila kereta di atas menindih sepenuhnya kereta di bawah. Jika kereta tertindih sepenuhnya, semakin susah untuk mencari ruang penyelamatan diri. Peluang terjadinya efek teleskopik dapat dikurangi dengan penggunaan ''[[Penyangga hewan (lokomotif)|anticlimber]] ''dan penerapan sistem kontrol manajemen keselamatan perkeretaapian.


Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek teleskopik, kereta api dan trem wajib dipasangi'' [[Penyangga hewan (lokomotif)|anticlimber]]'': pelat horizontal yang dipasang di ujung sasis kereta, yang dalam tabrakan akan menumbuk dengan ''anticlimber'' pada kereta depannya.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek teleskopik, kereta api dan trem wajib dipasangi'' [[Penyangga hewan (lokomotif)|anticlimber]]'': pelat horizontal yang dipasang di ujung sasis kereta, yang dalam tabrakan akan menumbuk dengan ''anticlimber'' pada kereta depannya.

Revisi per 18 April 2017 09.31

Efek teleskopik dari suatu rangkaian kereta api

Dalam kecelakaan kereta api, efek teleskopik terjadi ketika sebuah kereta penumpang/gerbong meloncat ke atas lalu menumbuk kereta atau gerbong di depannya. Istilah ini berasal dari posisi dua kereta setelah menumbuk, seperti layaknya tabung teleskop lipat.[1]

Efek teleskopik sering memakan korban jiwa yang banyak apabila kereta di atas menindih sepenuhnya kereta di bawah. Jika kereta tertindih sepenuhnya, semakin susah untuk mencari ruang penyelamatan diri. Peluang terjadinya efek teleskopik dapat dikurangi dengan penggunaan anticlimber dan penerapan sistem kontrol manajemen keselamatan perkeretaapian.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek teleskopik, kereta api dan trem wajib dipasangi anticlimber: pelat horizontal yang dipasang di ujung sasis kereta, yang dalam tabrakan akan menumbuk dengan anticlimber pada kereta depannya.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Solomon, Brian (2001). The Heritage of North American Steam Railroads. London: Amber Books. hlm. 101. ISBN 1-897884-75-3.