Lompat ke isi

Sri Gandra: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Sri Gandra''' adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1181. Nama gelar abhisekanya ialah '''Sri Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anind...'
 
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 7: Baris 7:
Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja [[Kadiri]] selanjutnya berdasarkan prasasti Semanding tahun 1182 adalah [[Sri Kameswara]].
Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja [[Kadiri]] selanjutnya berdasarkan prasasti Semanding tahun 1182 adalah [[Sri Kameswara]].


==Kepustakaan==
== Kepustakaan ==
* Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). ''Sejarah Nasional Indonesia''. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990
* Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). ''Sejarah Nasional Indonesia''. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara



[[Kategori:Kerajaan Kadiri]]
[[Kategori:Kerajaan Kadiri]]

Revisi per 10 Maret 2008 01.09

Sri Gandra adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1181. Nama gelar abhisekanya ialah Sri Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri Gandra.

Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Gandra naik takhta. Peninggalan sejarahnya berupa prasasti Jaring, 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan permohonan penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja sebelumnya yang belum terwujud.

Dalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri, misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.

Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja Kadiri selanjutnya berdasarkan prasasti Semanding tahun 1182 adalah Sri Kameswara.

Kepustakaan

  • Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990
  • Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara