Lompat ke isi

Ibnu Hubal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
Baris 4: Baris 4:
Ibnu Hubal pertama kali belajar [[tata bahasa Arab]] ([[Nahwu-Sharaf]])dan [[ilmu fiqh]] di [[Nizamiyyah]], namun tak lama kemudian ia beralih ke [[ilmu kedokteran]]. Di kemudian hari ia berhasil menjadi [[dokter]] yang cemerlang di [[Syahi Arman]] di [[Khilat]] dan menjadi kaya. Setelah itu Ibnu Hubal bekerja pada [[Badruddin Lu'lu']] di [[Mardin]], dan terakhir ke [[Maushil]].
Ibnu Hubal pertama kali belajar [[tata bahasa Arab]] ([[Nahwu-Sharaf]])dan [[ilmu fiqh]] di [[Nizamiyyah]], namun tak lama kemudian ia beralih ke [[ilmu kedokteran]]. Di kemudian hari ia berhasil menjadi [[dokter]] yang cemerlang di [[Syahi Arman]] di [[Khilat]] dan menjadi kaya. Setelah itu Ibnu Hubal bekerja pada [[Badruddin Lu'lu']] di [[Mardin]], dan terakhir ke [[Maushil]].
<br>
<br>
Pada usianya yang ke-75, ia mengalami musibah hingga matanya menjadi buta sampai meninggal, di tahun 610 H./1213 M. Salah satu karyanya yang paling utama adalah "[[Al-Mukhtarat fi ath-Thibb]]" (edisi [[Haydarabad]], 4 jilid 1362-1364 H./1943-1944 M.). Dua bagian yang dikutip buku tersebut telah diterbitkan menjadi sebuah buku, "[[Fraistesur le Caicul dans les Reins et Dans la Vessei]]" yang disusun oleh [[de Koning]]. Buku ini berisi pengetahuan tentang [[kebidanan]], cara-cara merawat bayi, makanan yang sehat bagi bayi, dan penyakit-penyakit yang biasa menyerang bayi. Selain itu ia juga mengarang "[[Kitab asy-Syifa wa al-Dawa]]" yang membicarakan masalah [[obat-obatan]] dari [[ramuan herba]] dan [[kimiawi]].
Pada usianya yang ke-75, ia mengalami musibah hingga matanya menjadi buta sampai meninggal, pada tahun 610 H./1213 M. Salah satu karyanya yang paling utama adalah "[[Al-Mukhtarat fi ath-Thibb]]" (edisi [[Haydarabad]], 4 jilid 1362-1364 H./1943-1944 M.). Dua bagian yang dikutip buku tersebut telah diterbitkan menjadi sebuah buku, "[[Fraistesur le Caicul dans les Reins et Dans la Vessei]]" yang disusun oleh [[de Koning]]. Buku ini berisi pengetahuan tentang [[kebidanan]], cara-cara merawat bayi, makanan yang sehat bagi bayi, dan penyakit-penyakit yang biasa menyerang bayi. Selain itu ia juga mengarang "[[Kitab asy-Syifa wa al-Dawa]]" yang membicarakan masalah [[obat-obatan]] dari [[ramuan herba]] dan [[kimiawi]].
<br>
<br>
Ibnu Hubal yang juga terkenal sebagai seorang [[penyair]]. Ketika wafat, ia meninggalkan seorang anak, [[Syamsuddin Abu al-Abbas Ahmad]], ysng di kemudian hari mewarisi keahlian ayahnya dan menjadi seorang [[dokter ahli]]. Anaknya lalu bekerja di [[istana]] [[Kayliawus Saljuki]] hingga akhir hayatnya.
Ibnu Hubal yang juga terkenal sebagai seorang [[penyair]]. Ketika wafat, ia meninggalkan seorang anak, [[Syamsuddin Abu al-Abbas Ahmad]], ysng di kemudian hari mewarisi keahlian ayahnya dan menjadi seorang [[dokter ahli]]. Anaknya lalu bekerja di [[istana]] [[Kayliawus Saljuki]] hingga akhir hayatnya.

Revisi per 12 November 2018 09.39

Nama lengkapnya adalah Ibnu Hubal Muhazhzhab al-Din Ali Ibnu Ahmad Abul Hazem al-Baghdadi. Ia lahir di Baghdad tahun 519 H. dan meninggal di Maushil tahun 610 H. Namun ada juga sebagian sejarawan yang menyatakan bahwa ia lahir sekitar tahun 515 H./1118 M. Tempat praktek dokternya ada di Mardin dan Maushil sebagai dokter anak dan kandungan.
Ibnu Hubal pertama kali belajar tata bahasa Arab (Nahwu-Sharaf)dan ilmu fiqh di Nizamiyyah, namun tak lama kemudian ia beralih ke ilmu kedokteran. Di kemudian hari ia berhasil menjadi dokter yang cemerlang di Syahi Arman di Khilat dan menjadi kaya. Setelah itu Ibnu Hubal bekerja pada Badruddin Lu'lu' di Mardin, dan terakhir ke Maushil.
Pada usianya yang ke-75, ia mengalami musibah hingga matanya menjadi buta sampai meninggal, pada tahun 610 H./1213 M. Salah satu karyanya yang paling utama adalah "Al-Mukhtarat fi ath-Thibb" (edisi Haydarabad, 4 jilid 1362-1364 H./1943-1944 M.). Dua bagian yang dikutip buku tersebut telah diterbitkan menjadi sebuah buku, "Fraistesur le Caicul dans les Reins et Dans la Vessei" yang disusun oleh de Koning. Buku ini berisi pengetahuan tentang kebidanan, cara-cara merawat bayi, makanan yang sehat bagi bayi, dan penyakit-penyakit yang biasa menyerang bayi. Selain itu ia juga mengarang "Kitab asy-Syifa wa al-Dawa" yang membicarakan masalah obat-obatan dari ramuan herba dan kimiawi.
Ibnu Hubal yang juga terkenal sebagai seorang penyair. Ketika wafat, ia meninggalkan seorang anak, Syamsuddin Abu al-Abbas Ahmad, ysng di kemudian hari mewarisi keahlian ayahnya dan menjadi seorang dokter ahli. Anaknya lalu bekerja di istana Kayliawus Saljuki hingga akhir hayatnya.

Referensi

  • Hadi, Saiful, 125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah, (Jakarta:Insan Cemerlang bekerjasama dengan PT. Intimedia Nusantara, 2009), cet. I, hal. 42-43