Tajin mera: Perbedaan antara revisi
k Mimihitam memindahkan halaman Tajhin madura ke Tajin mera |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | '''Tajin mera''' atau '''tajhin mera''' adalah makanan khas [[Madura]] yang hanya ada khusus di bulan Shaffar sebagai perwujudan rasa syukur terhadap [[Allah]] dan sudah menjadi tradisi yang mengakar dikalangan masyarakat Madura. Tajin mera khas Madura ini terdiri dari bubur putih dan bubur merah yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula merah dan bubur putihnya terbuat dari tepung beras beserta campuran santan yang memberikan rasa gurih, manis, dan sedikit asin. |
||
=== Tajhin Mera Khas Madura === |
|||
⚫ | Tradisi ini berawal dari sejarah kisah Sayyidina [[Husain]] bin [[Ali bin Abi Thalib]] yaitu cucu [[Muhammad]] yang terbunuh oleh [[Yazid bin Muawiyah]]. Kejadian pembantaian ini terjadi di padang [[Karbala]] ketika dalam perjalanan ke [[Irak]] Untuk mengenang sejarah tersebut, orang-orang Madura mewujudkannya dengan tradisi tajin mera pada bulan Saffar.<ref>http://www.tokomaduraonline.com/20140507398/tajin-simbol-ritual-adat-masyarakat-madura.html</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Tradisi |
||
== Catatan kaki == |
|||
{{Reflist}} |
|||
[[Kategori:Masakan Madura]] |
|||
[[Kategori:Budaya Madura]] |
Revisi per 7 Desember 2017 13.16
Tajin mera atau tajhin mera adalah makanan khas Madura yang hanya ada khusus di bulan Shaffar sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Allah dan sudah menjadi tradisi yang mengakar dikalangan masyarakat Madura. Tajin mera khas Madura ini terdiri dari bubur putih dan bubur merah yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula merah dan bubur putihnya terbuat dari tepung beras beserta campuran santan yang memberikan rasa gurih, manis, dan sedikit asin.
Tradisi ini berawal dari sejarah kisah Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib yaitu cucu Muhammad yang terbunuh oleh Yazid bin Muawiyah. Kejadian pembantaian ini terjadi di padang Karbala ketika dalam perjalanan ke Irak Untuk mengenang sejarah tersebut, orang-orang Madura mewujudkannya dengan tradisi tajin mera pada bulan Saffar.[1]