Intifadah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Intifadah''' (dari [[bahasa Arab]]: <big><big><big> انتفاضة </big></big></big> ''intifāḍah'' "melepaskan diri") adalah sebuah istilah [[Islam]] yang berarti [[perlawanan]]. |
{{Unreferenced|date=October 2019}}'''Intifadah''' (dari [[bahasa Arab]]: <big><big><big> انتفاضة </big></big></big> ''intifāḍah'' "melepaskan diri") adalah sebuah istilah [[Islam]] yang berarti [[perlawanan]]. |
||
Dalam konflik Israel-Palestina, Intifadah mencakup seluruh gerakan perlawanan untuk merebut kembali tanah Palestina pra-Israel, aksi ini didorong oleh rasa tertindas dan kehilangan yang dirasakan oleh para penduduk Palestina sejak peristiwa pengusiran paksa oleh tentara Yahudi setelah perang 6 hari. |
Dalam konflik Israel-Palestina, Intifadah mencakup seluruh gerakan perlawanan untuk merebut kembali tanah Palestina pra-Israel, aksi ini didorong oleh rasa tertindas dan kehilangan yang dirasakan oleh para penduduk Palestina sejak peristiwa pengusiran paksa oleh tentara Yahudi setelah perang 6 hari. |
Revisi per 19 Oktober 2019 14.01
Intifadah (dari bahasa Arab: انتفاضة intifāḍah "melepaskan diri") adalah sebuah istilah Islam yang berarti perlawanan.
Dalam konflik Israel-Palestina, Intifadah mencakup seluruh gerakan perlawanan untuk merebut kembali tanah Palestina pra-Israel, aksi ini didorong oleh rasa tertindas dan kehilangan yang dirasakan oleh para penduduk Palestina sejak peristiwa pengusiran paksa oleh tentara Yahudi setelah perang 6 hari.
Intifadah Palestina pertama dimulai pada 1987 dan berakhir pada 1993 dengan ditandatanganinya Persetujuan Oslo dan pembentukan Otoritas Nasional Palestina.
Intifadah Al-Aqsa
- Artikel utama: Intifadah Al-Aqsa.
Intifadah Al-Aqsa (juga disebut Intifadah Palestina kedua) adalah konflik berdarah Israel-Palestina yang dimulai pada 29 September 2000 ketika Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dan rombongan sekitar 1.000 pihak bersenjata memasuki lingkungan Masjid Al-Aqsa. Intifadah ini berakhir pada 8 Februari 2005 setelah kedua pihak setuju berdamai.