Gagak flores: Perbedaan antara revisi
Hidayatsrf (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Hidayatsrf (bicara | kontrib) |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
{{hewan-stub}} |
{{hewan-stub}} |
||
{{taxonbar}} |
{{taxonbar}} |
||
[[Kategori:Burung |
[[Kategori:Burung Flores]] |
||
[[Kategori:Corvus]] |
[[Kategori:Corvus]] |
Revisi per 16 Februari 2018 10.54
Gagak flores | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. florensis
|
Nama binomial | |
Corvus florensis Büttikofer, 1894
|
Gagak flores adalah burung dari keluarga Corvidae, endemik dari Flores[2], selain Kehicap Flores (Monorcha Sacerdatum),Serindit Flores (Loriculus Flosculus), dan Celepuk Flores (Otus Alfredi)[3].
Deskripsi Bentuk dan Suara
Panjangnya 40 cm. Hitam; iris gelap; busur paruh berbulu dari pangkal sampai setengah panjangnya. Nada cwaaa atau cawaraa atau waak tinggi, parau, menurun, diulang 1-3 kali. Juga, adakalanya suara letupan dan degukan pol-ok atau burr-ok bergaung luar biasa yang mendalam dengan pengulangan; dan suara kontak berciut-ciut, parau, tenang. [butuh rujukan]
Kebiasaan
Sendiri, berpasangan, dan adakalanya dalam kelompok hingga hingga 6 ekor. Pemalu dan waspada. Umumnya sering di kanopi atau kanopi bawah. Terbang cepat dan mirip pergam, kepakan sayap mengeluarkan bunyi mendengung. Saat mengeluarkan suara panggilan, ekor digerakkan ke bawah; atau menahan tubuhnya horisontal, kepala direndahkan dan ekor dirapatkan dengan baik, dan menaikkan dan menurunkan kepala kembali dengan kejang setiap bersuara[4].
Penyebaran
Gagak flores adalah endemik Flores dan Rinca, Nusa Tenggara, Indonesia di bagian barat Flores[5].
Referensi
- ^ BirdLife International (2012). "Corvus florensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013.
- ^ Menembus ke Relung Mbeliling
- ^ Empat Jenis Burung Endemik Flores Terdapat Di Hutan Mbeliling
- ^ Burung Terancam Punah
- ^ Flores Crow Corvus florensis