Lompat ke isi

Bahasa Jawa Banten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dana.2015 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dana.2015 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:


Contoh :
Contoh :

'kula', dibaca 'kula' atau 'kule'. (artinya, saya)
'ora', dibaca 'ora' atau 'ore'. (artinya, tidak)
* 'kula', dibaca 'kula' atau 'kule'. (artinya, saya)
'pira', dibaca 'pira' atau 'pire' (artinya, berapa)
* 'ora', dibaca 'ora' atau 'ore'. (artinya, tidak)
* 'pira', dibaca 'pira' atau 'pire' (artinya, berapa)




Contoh :
Contoh :
(bebasan)
(bebasan)
Sampeyan ayun ning pundi?
* Sampeyan ayun ning pundi?
Sampun dahar durung?
* Sampun dahar durung?
Punten, kula boten uning griyane kang Haban niku ning pundi?
* Punten, kula boten uning griyane kang Haban niku ning pundi?
Kasihe sinten?
* Kasihe sinten?
Kasihe Haban Ghazali lamun boten salah.
* Kasihe Haban Ghazali lamun boten salah.
Oh, ning payun koh.
* Oh, ning payun koh.
Matur nuhun nggih, kang.
* Matur nuhun nggih, kang.
Yowis, napik dolanan saos nggih!
* Yowis, napik dolanan saos nggih!
Kang Haban! Ning pundi saos? boten elok kepetuk!
* Kang Haban! Ning pundi saos? boten elok kepetuk!


(kasar)
(kasar)
Sira arep ning endi?
* Sira arep ning endi?
Wis mangan durung?
* Wis mangan durung?
Punten, kita ora weruh umahe kang Haban kuen ning endi?
* Punten, kita ora weruh umahe kang Haban kuen ning endi?
Ngarane sapa?
* Ngarane sapa?
Ngarane Haban Ghazali ari ora salah.
* Ngarane Haban Ghazali ari ora salah.
Oh, ning arep koh.
* Oh, ning arep koh.
Nuhun ya, kang.
* Nuhun ya, kang.
Yowis, aja memengan bae ya!
* Yowis, aja memengan bae ya!
Kang Haban! Ning endi bae? ora elok kependak!
* Kang Haban! Ning endi bae? ora elok kependak!


(bahasa Indonesia)
(bahasa Indonesia)
Kamu mau kemana?
* Kamu mau kemana?
Sudah makan belum?
* Sudah makan belum?
Maaf, saya tidak tahu rumahnya kang Haban itu dimana?
* Maaf, saya tidak tahu rumahnya kang Haban itu dimana?
Namanya siapa?
* Namanya siapa?
Namanya Haban Ghazali kalau tidak salah.
* Namanya Haban Ghazali kalau tidak salah.
Oh, di depan tuh.
* Oh, di depan tuh.
Terimakasih ya, kang.
* Terimakasih ya, kang.
Ya sudah, jangan bermain saja ya!
* Ya sudah, jangan bermain saja ya!
Kang Haban! Kemana saja? tidak pernah bertemu!
* Kang Haban! Kemana saja? tidak pernah bertemu!


{{DEFAULTSORT:Banten, Dialek}}
{{DEFAULTSORT:Banten, Dialek}}

Revisi per 23 April 2008 15.01

Menurut sejarahnya, Dialek Banten mulai dituturkan di zaman Kesultanan Banten pada abad ke-16. Di zaman itu, bahasa Jawa yang diucapkan di Banten tiada bedanya dengan bahasa Jawa di Mataram. Namun, bahasa Jawa di Banten mulai terlihat bedanya, apa lagi daerah penuturannya dikelilingi daerah penuturan bahasa Sunda dan Betawi.

Bahasa ini mejadi bahasa utama Kesultanan Banten (tingkatan bebasan) yang menempati Keraton Surosowan. Bahasa ini juga menjadi bahasa sehari - harinya warga Banten Lor (Banten Utara).

Dialek Banten atau Jawa Serang ini dituturkan di bagian utara Kabupaten Serang dan daerah barat Kabupaten Tangerang. Dialek ini dianggap sebagai dialek kuno juga banyak pengaruh bahasa Sunda dan Betawi.

Contoh :

  • Aja bribin! : Jangan membuat kisruh!
  • Sire arep mendhi? (sire itu kasar) : Kamu akan ke mana?
  • Mak lunga jeng Teh Toyah : Ibu pergi dengan Kak Toyah.

Bahasa Jawa di Banten terdapat dua tingkatan. Yaitu tingkatan bebasan (krama) dan kasar. Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang), pengucapan huru 'a', ada dua versi. ada yang diucapkan 'a' saja, seperti pada kata "Siapa". Dan juga ada yang diucapkan 'e', seperti pada kata "Teman".

Contoh :

  • 'kula', dibaca 'kula' atau 'kule'. (artinya, saya)
  • 'ora', dibaca 'ora' atau 'ore'. (artinya, tidak)
  • 'pira', dibaca 'pira' atau 'pire' (artinya, berapa)


Contoh : (bebasan)

  • Sampeyan ayun ning pundi?
  • Sampun dahar durung?
  • Punten, kula boten uning griyane kang Haban niku ning pundi?
  • Kasihe sinten?
  • Kasihe Haban Ghazali lamun boten salah.
  • Oh, ning payun koh.
  • Matur nuhun nggih, kang.
  • Yowis, napik dolanan saos nggih!
  • Kang Haban! Ning pundi saos? boten elok kepetuk!

(kasar)

  • Sira arep ning endi?
  • Wis mangan durung?
  • Punten, kita ora weruh umahe kang Haban kuen ning endi?
  • Ngarane sapa?
  • Ngarane Haban Ghazali ari ora salah.
  • Oh, ning arep koh.
  • Nuhun ya, kang.
  • Yowis, aja memengan bae ya!
  • Kang Haban! Ning endi bae? ora elok kependak!

(bahasa Indonesia)

  • Kamu mau kemana?
  • Sudah makan belum?
  • Maaf, saya tidak tahu rumahnya kang Haban itu dimana?
  • Namanya siapa?
  • Namanya Haban Ghazali kalau tidak salah.
  • Oh, di depan tuh.
  • Terimakasih ya, kang.
  • Ya sudah, jangan bermain saja ya!
  • Kang Haban! Kemana saja? tidak pernah bertemu!