Lompat ke isi

Sejarah Belanda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Pada Abad Pertengahan, kaum keturunan [[wangsa Karoling]] berjaya menguasai daerah ini, dan memperluas ruang lingkup kekuasaan mereka ke hampir seluruh kawasan barat Eropa. Negeri [[Belanda]] kala itu merupakan bagian dari [[Lorraine Hilir|Kadipaten Lotharingia Hilir]] di dalam wilayah [[Kekaisaran Romawi Suci]] yang didirikan dan diperintah oleh suku bangsa Franka. Selama beberapa abad, wilayah Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal seperti [[Kadipaten Brabant|Brabant]], [[Kabupaten Holland|Holland]], [[Zeeland]], [[Friesland]], [[Kadipaten Geldern|Gelre]], dan berbagai swapraja feodal lainnya dengan tapal batas yang berubah-ubah. Belum ada wilayah kesatuan yang sama dengan wilayah negara Belanda sekarang ini.
Pada Abad Pertengahan, kaum keturunan [[wangsa Karoling]] berjaya menguasai daerah ini, dan memperluas ruang lingkup kekuasaan mereka ke hampir seluruh kawasan barat Eropa. Negeri [[Belanda]] kala itu merupakan bagian dari [[Lorraine Hilir|Kadipaten Lotharingia Hilir]] di dalam wilayah [[Kekaisaran Romawi Suci]] yang didirikan dan diperintah oleh suku bangsa Franka. Selama beberapa abad, wilayah Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal seperti [[Kadipaten Brabant|Brabant]], [[Kabupaten Holland|Holland]], [[Zeeland]], [[Friesland]], [[Kadipaten Geldern|Gelre]], dan berbagai swapraja feodal lainnya dengan tapal batas yang berubah-ubah. Belum ada wilayah kesatuan yang sama dengan wilayah negara Belanda sekarang ini.
Pada 1433, [[Philippe yang Baik|Adipati Burgundia]] berhasil menguasai seluruh dataran rendah di Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja feodal [[Belanda Bourgogne|Belanda Burgundi]] ({{lang-nl|Bourgondische Nederlanden}}) yang meliputi wilayah Belgia, Luksemburg, dan sebagian wilayah Perancis.
Pada 1433, [[Philippe yang Baik|Adipati Burgundia]] berhasil menguasai seluruh dataran rendah di Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja feodal [[Belanda Bourgogne|Belanda Burgundi]] yang meliputi wilayah Belgia, Luksemburg, dan sebagian wilayah Perancis.


Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik menindak keras penyebaran mazhab Protestan, yang menimbulkan perseteruan antarkelompok masyarakat di dua kawasan yang kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah [[Holandia]] ({{lang-nl|Holland}}) di negara Belanda. Tindakan tegas Kerajaan Spanyol ini memicu [[Pemberontakan Belanda|pemberontakan rakyat Belanda]] yang mengakibatkan swapraja Belanda Burgundi pecah menjadi [[Belanda Spanyol]] dan [[Republik Belanda|Perserikatan Provinsi-Provinsi]]. Belanda Spanyol adalah wilayah berpenduduk Kristen Katolik penutur bahasa Perancis dan bahasa Belanda (kurang lebih meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah utara berpenduduk penutur bahasa Belanda yang mayoritas beragama Kristen Protestan dan minoritas beragama Kristen Katolik. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang di kemudian hari menjadi wilayah negara Belanda modern.
Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik menindak keras penyebaran mazhab Protestan, yang menimbulkan perseteruan antarkelompok masyarakat di dua kawasan yang kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah [[Holandia|Holland]] di negara Belanda. Tindakan tegas Kerajaan Spanyol ini memicu [[Pemberontakan Belanda|pemberontakan rakyat Belanda]] yang mengakibatkan swapraja Belanda Burgundi pecah menjadi [[Belanda Spanyol]] dan [[Republik Belanda|Perserikatan Provinsi-Provinsi]]. Belanda Spanyol adalah wilayah berpenduduk Kristen Katolik penutur bahasa Perancis dan bahasa Belanda (kurang lebih meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah utara berpenduduk penutur bahasa Belanda yang mayoritas beragama Kristen Protestan dan minoritas beragama Kristen Katolik. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang di kemudian hari menjadi wilayah negara Belanda modern.


Pada [[masa keemasan Belanda|Zaman Keemasan Belanda]] yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang perniagaan, industri, seni rupa, dan [[Daftar tokoh dari Zaman Keemasan Belanda#Ilmu pengetahuan dan filsafat|ilmu pengetahuan]]. Negara Belanda berkembang menjadi sebuah [[imperium Belanda|imperium]] yang makmur dengan wilayah-wilayah jajahan yang tersebar di seluruh dunia, dan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Kongsi Dagang Hindia Timur]] ({{lang-nl|Vereenigde Oostindische Compagnie}}) atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan perniagaan.<!--
Pada [[masa Keemasan Belanda|Zaman Keemasan Belanda]] yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang perniagaan, industri, seni rupa, dan [[Daftar tokoh dari Zaman Keemasan Belanda#Ilmu pengetahuan dan filsafat|ilmu pengetahuan]]. Negara Belanda berkembang menjadi sebuah [[imperium Belanda|imperium]] yang makmur dengan wilayah-wilayah jajahan yang tersebar di seluruh dunia, dan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Kongsi Dagang Hindia Timur]] ({{lang-nl|Vereenigde Oostindische Compagnie}}) atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan perniagaan.


Pada abad ke-18, kekuasaan dan kemakmuran Belanda mengalami kemerosotan. Negara ini melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangganya yang lebih, yakni [[Anglo-Dutch Wars|Inggris]] dan [[Franco-Dutch War|French]] neighbors weakened it. Britain seized the North American colony of [[New Amsterdam]], turning it into New York. There was growing unrest and [[Second Stadtholderless Period#Crisis and the Orangist revolution of 1747|conflict]] between the [[Orangism (Netherlands)|Orangists]] and the [[Patriottentijd|Patriots]]. The French Revolution spilled over after 1789, and a pro-French [[Batavian Republic]] was established in 1795–1806. Napoleon made it a satellite state, the [[Kingdom of Holland]] (1806–1810), and later simply a French imperial province.
Pada abad ke-18, kekuasaan dan kemakmuran Belanda mengalami kemerosotan. Negara ini melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangganya yang lebih kuat, yakni [[Peperangan Inggris-Belanda|Inggris]] dan [[Perang Perancis-Belanda|Perancis]]. Inggris merebut [[Nieuw Amsterdam]] (Amsterdam Baru), koloni Belanda di Amerika Utara, dan mengganti namanya menjadi [[New York]] (York Baru). Kerusuhan dan [[Periode Tanpa Mangkubumi Kedua#Krisis dan revolusi kaum pendukung Pangeran Oranje pada 1747|konflik]] timbul di antara [[Orangisme (Republik Belanda)|kaum pendukung Pangeran Oranje]] dan [[Patriottentijd|kaum Patriot]]. Revolusi Perancis meluber ke Belanda selepas 1789, dan [[Republik Batavia]] pun didirikan pada 1795. Napoleon menjadikannya sebuah negara satelit dengan nama [[Kerajaan Hollandia|Kerajaan Holland]] pada 1806, namun di kemudian hari hanya menjadi salah satu provinsi Imperium Perancis.<!--


After the collapse of Napoleon in 1813–15, an expanded "[[United Kingdom of the Netherlands]]" was created with the [[House of Orange-Nassau|House of Orange]] as monarchs, also ruling Belgium and Luxembourg. The King imposed unpopular Protestant reforms on Belgium, [[Belgian Revolution|which revolted in 1830]] and became independent in 1839. After an initially conservative period, in the 1848 constitution the country became a [[parliamentary democracy]] with a [[constitutional monarch]]. Modern Luxembourg became officially independent from the Netherlands in 1839, but a personal union remained until 1890. Since 1890 it is ruled by another branch of the House of Nassau.
After the collapse of Napoleon in 1813–15, an expanded "[[United Kingdom of the Netherlands]]" was created with the [[House of Orange-Nassau|House of Orange]] as monarchs, also ruling Belgium and Luxembourg. The King imposed unpopular Protestant reforms on Belgium, [[Belgian Revolution|which revolted in 1830]] and became independent in 1839. After an initially conservative period, in the 1848 constitution the country became a [[parliamentary democracy]] with a [[constitutional monarch]]. Modern Luxembourg became officially independent from the Netherlands in 1839, but a personal union remained until 1890. Since 1890 it is ruled by another branch of the House of Nassau.

Revisi per 9 Agustus 2018 18.55


Sejarah Belanda adalah sejarah bangsa bahari yang tumbuh dan berkembang di daerah dataran rendah delta sungai yang bermuara ke Laut Utara di kawasan barat laut Eropa. Catatan sejarah Belanda bermula dengan kurun waktu empat abad manakala daerah ini menjadi tapal batas wilayah Kekaisaran Romawi yang dijaga bala tentara. Daerah tapal batas ini kian lama kian terdesak oleh serbuan suku-suku bangsa Jermanik yang berpindah ke arah barat. Seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya Abad Pertengahan, tiga suku bangsa Jermanik terbesar bangkit menguasai daerah ini, yakni suku bangsa Frisi di sebelah utara dan kawasan pesisir, suku bangsa Saksen Hilir di sebelah timur laut, dan suku bangsa Franka di sebelah selatan.

Pada Abad Pertengahan, kaum keturunan wangsa Karoling berjaya menguasai daerah ini, dan memperluas ruang lingkup kekuasaan mereka ke hampir seluruh kawasan barat Eropa. Negeri Belanda kala itu merupakan bagian dari Kadipaten Lotharingia Hilir di dalam wilayah Kekaisaran Romawi Suci yang didirikan dan diperintah oleh suku bangsa Franka. Selama beberapa abad, wilayah Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal seperti Brabant, Holland, Zeeland, Friesland, Gelre, dan berbagai swapraja feodal lainnya dengan tapal batas yang berubah-ubah. Belum ada wilayah kesatuan yang sama dengan wilayah negara Belanda sekarang ini.

Pada 1433, Adipati Burgundia berhasil menguasai seluruh dataran rendah di Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja feodal Belanda Burgundi yang meliputi wilayah Belgia, Luksemburg, dan sebagian wilayah Perancis.

Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik menindak keras penyebaran mazhab Protestan, yang menimbulkan perseteruan antarkelompok masyarakat di dua kawasan yang kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah Holland di negara Belanda. Tindakan tegas Kerajaan Spanyol ini memicu pemberontakan rakyat Belanda yang mengakibatkan swapraja Belanda Burgundi pecah menjadi Belanda Spanyol dan Perserikatan Provinsi-Provinsi. Belanda Spanyol adalah wilayah berpenduduk Kristen Katolik penutur bahasa Perancis dan bahasa Belanda (kurang lebih meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah utara berpenduduk penutur bahasa Belanda yang mayoritas beragama Kristen Protestan dan minoritas beragama Kristen Katolik. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang di kemudian hari menjadi wilayah negara Belanda modern.

Pada Zaman Keemasan Belanda yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang perniagaan, industri, seni rupa, dan ilmu pengetahuan. Negara Belanda berkembang menjadi sebuah imperium yang makmur dengan wilayah-wilayah jajahan yang tersebar di seluruh dunia, dan Kongsi Dagang Hindia Timur (Belanda: Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan perniagaan.

Pada abad ke-18, kekuasaan dan kemakmuran Belanda mengalami kemerosotan. Negara ini melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangganya yang lebih kuat, yakni Inggris dan Perancis. Inggris merebut Nieuw Amsterdam (Amsterdam Baru), koloni Belanda di Amerika Utara, dan mengganti namanya menjadi New York (York Baru). Kerusuhan dan konflik timbul di antara kaum pendukung Pangeran Oranje dan kaum Patriot. Revolusi Perancis meluber ke Belanda selepas 1789, dan Republik Batavia pun didirikan pada 1795. Napoleon menjadikannya sebuah negara satelit dengan nama Kerajaan Holland pada 1806, namun di kemudian hari hanya menjadi salah satu provinsi Imperium Perancis.

Pranala luar