Lompat ke isi

Sejarah Belanda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
<!--{{Sejarah Belanda}}-->
{{Sejarah Belanda}}

'''Sejarah Belanda''' adalah sejarah bangsa bahari yang tumbuh dan berkembang di daerah dataran rendah [[delta sungai]] yang bermuara ke [[Laut Utara]] di kawasan barat laut Eropa. Catatan sejarah Belanda bermula dengan kurun waktu empat abad manakala daerah ini menjadi tapal batas wilayah [[Belanda pada zaman Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romawi]] yang dijaga bala tentara. Daerah tapal batas ini kian lama kian terdesak oleh serbuan [[suku bangsa Jermanik|suku-suku bangsa Jermanik]] yang berpindah ke arah barat. Seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya [[Abad Pertengahan]], tiga [[suku bangsa Jermanik]] terbesar tampil menjadi kaum penguasa daerah ini, yakni [[Frisii|suku bangsa Frisi]] di sebelah utara dan kawasan pesisir, [[Bahasa Saxon Hilir Belanda|suku bangsa Saksen Hilir]] di sebelah timur laut, dan [[suku Franka|suku bangsa Franka]] di sebelah selatan.
'''Sejarah Belanda''' adalah sejarah bangsa bahari yang tumbuh dan berkembang di daerah dataran rendah [[delta sungai]] yang bermuara ke [[Laut Utara]] di kawasan barat laut Eropa. Catatan sejarah Belanda bermula dengan kurun waktu empat abad manakala daerah ini menjadi tapal batas wilayah [[Belanda pada zaman Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romawi]] yang dijaga bala tentara. Daerah tapal batas ini kian lama kian terdesak oleh serbuan [[suku bangsa Jermanik|suku-suku bangsa Jermanik]] yang berpindah ke arah barat. Seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya [[Abad Pertengahan]], tiga [[suku bangsa Jermanik]] terbesar tampil menjadi kaum penguasa daerah ini, yakni [[Frisii|suku bangsa Frisi]] di sebelah utara dan kawasan pesisir, [[Bahasa Saxon Hilir Belanda|suku bangsa Saksen Hilir]] di sebelah timur laut, dan [[suku Franka|suku bangsa Franka]] di sebelah selatan.


Baris 21: Baris 20:
== Prasejarah (sebelum 800 SM) ==
== Prasejarah (sebelum 800 SM) ==


=== Perubahan-perubahan bersejarah atas bentang alam ===<!--
=== Perubahan-perubahan bersejarah atas bentang alam ===
Prasejarah kawasan yang sekarang menjadi wilayah negara Belanda sebagian besar dibentuk oleh letak geografinya yang rendah dan terus-menerus berubah bentuk.
The prehistory of the area that is now the Netherlands was largely shaped by its constantly shifting, low-lying geography.
{|cellspacing="0" border="0" style="background: white"
{|cellspacing="0" border="0" style="background: white"
|-
|-
|[[File:5500vc ex leg.jpg|thumb|upright|left|The Netherlands in 5500 BC]]
|[[File:5500vc ex leg.jpg|thumb|upright|left|Belanda pada 5500 SM]]
|[[File:3850vc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|The Netherlands in 3850 BC]]
|[[File:3850vc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|Belanda pada 3850 SM]]
|[[File:2750vc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|The Netherlands in 2750 BC]]
|[[File:2750vc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|Belanda pada 2750 SM]]
|-
|-
|[[File:500vc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|The Netherlands in 500 BC]]
|[[File:500vc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|Belanda pada 500 SM]]
|[[File:50nc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|The Netherlands in 50 AD]]
|[[File:50nc ex leg copy.jpg|thumb|upright|left|Belanda pada 50 M]]
|{{legend|#fff15d|beach ridges and dunes}}
|{{legend|#fff15d|gisik dan gumuk}}
{{legend|#d2d500|tidal sand flats, tidal [[mudflat]]s, [[salt marsh]]es}}
{{legend|#d2d500|Daerah endapan pasir yang terbentuk oleh pasang surut, [[daerah endapan lumpur]] yang terbentuk oleh pasang surut, [[rawa asin]]}}
{{legend|#b56c03|peat marshes and [[floodplain]] silt areas<br>(including old river courses and riverbank breaches which have filled up with silt or peat)}}
{{legend|#b56c03|Rawa gambut dan kawasan lanau [[dataran banjir]]<br>(termasuk alur-alur sungai tua dan celah-celah di tepian sungai yang sudah dipenuhi lanau atau gambut)}}
{{legend|#a1aa95|Valleys of the major rivers (not covered with peat)}}
{{legend|#a1aa95|Lembah-lembah sungai utama (tidak tertutup gambut)}}
{{legend|#fec901|River dunes ([[Pleistocene]] dunes)}}
{{legend|#fec901|Gumuk sungai (gumuk [[Pleistosen]] dunes)}}
{{legend|#e3f4fc|open water (sea, lagoons, rivers)}}
{{legend|#e3f4fc|Perairan terbuka (laut, laguna, sungai)}}
{{legend|#f1f6e2|Pleistocene landscape (> −6 m compared to [[Normaal Amsterdams Peil|NAP]])}}
{{legend|#f1f6e2|Bentang alam Pleistosen (> −6 m dibandingkan dengan [[Normaal Amsterdams Peil|NAP]])}}
{{legend|#fffdee|Pleistocene landscape ( -6 m – 0 m)}}
{{legend|#fffdee|Bentang alam Pleistosen ( -6 m – 0 m)}}
{{legend|#fff9c2|Pleistocene landscape ( 0 m – 10 m)}}
{{legend|#fff9c2|Bentang alam Pleistosen ( 0 m – 10 m)}}
{{legend|#ffeba6|Pleistocene landscape ( 10 m – 20 m)}}
{{legend|#ffeba6|Bentang alam Pleistosen ( 10 m – 20 m)}}
{{legend|#fec901|Pleistocene landscape ( 20 m – 50 m)}}
{{legend|#fec901|Bentang alam Pleistosen ( 20 m – 50 m)}}
{{legend|#e7a300|Pleistocene landscape ( 50 m – 100 m)}}
{{legend|#e7a300|Bentang alam Pleistosen ( 50 m – 100 m)}}
{{legend|#da600d|Pleistocene landscape ( 100 m – 200 m)}}
{{legend|#da600d|Bentang alam Pleistosen ( 100 m – 200 m)}}
|}
|}


===Earliest groups of hunter-gatherers (before 5000 BC)===
=== Kelompok masyarakat pemburu-peramu tertua (sebelum 5000 SM) ===<!--
[[File:Mannetje van Willemstad.jpg|thumb|180px|An oak figurine found in Willemstad, the Netherlands, dating from around 4500 BC. On display in the [[Rijksmuseum van Oudheden]] in Leiden. Height: {{convert|12.5|cm|1|abbr=on}}.]]
[[File:Mannetje van Willemstad.jpg|thumb|180px|An oak figurine found in Willemstad, the Netherlands, dating from around 4500 BC. On display in the [[Rijksmuseum van Oudheden]] in Leiden. Height: {{convert|12.5|cm|1|abbr=on}}.]]



Revisi per 10 Agustus 2018 06.31

Sejarah Belanda adalah sejarah bangsa bahari yang tumbuh dan berkembang di daerah dataran rendah delta sungai yang bermuara ke Laut Utara di kawasan barat laut Eropa. Catatan sejarah Belanda bermula dengan kurun waktu empat abad manakala daerah ini menjadi tapal batas wilayah Kekaisaran Romawi yang dijaga bala tentara. Daerah tapal batas ini kian lama kian terdesak oleh serbuan suku-suku bangsa Jermanik yang berpindah ke arah barat. Seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya Abad Pertengahan, tiga suku bangsa Jermanik terbesar tampil menjadi kaum penguasa daerah ini, yakni suku bangsa Frisi di sebelah utara dan kawasan pesisir, suku bangsa Saksen Hilir di sebelah timur laut, dan suku bangsa Franka di sebelah selatan.

Pada Abad Pertengahan, kaum keturunan wangsa Karoling berjaya menguasai daerah ini, dan memperluas ruang lingkup kekuasaan mereka ke hampir seluruh kawasan barat Eropa. Negeri Belanda kala itu merupakan bagian dari Kadipaten Lotharingia Hilir di dalam wilayah Kekaisaran Romawi Suci yang didirikan dan diperintah oleh suku bangsa Franka. Selama beberapa abad, wilayah Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal seperti Brabant, Holland, Zeeland, Friesland, Gelre, dan berbagai swapraja feodal lainnya dengan tapal batas yang berubah-ubah. Belum ada wilayah kesatuan yang sama dengan wilayah negara Belanda sekarang ini.

Pada 1433, Adipati Burgundia berhasil menguasai seluruh dataran rendah di Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja feodal Belanda Burgundi yang meliputi wilayah Belgia, Luksemburg, dan sebagian wilayah Perancis.

Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik menindak keras penyebaran mazhab Protestan, yang menimbulkan perseteruan antarkelompok masyarakat di dua kawasan yang kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah Holland di negara Belanda. Tindakan tegas Kerajaan Spanyol ini memicu pemberontakan rakyat Belanda yang mengakibatkan swapraja Belanda Burgundi pecah menjadi Belanda Spanyol dan Perserikatan Provinsi-Provinsi. Belanda Spanyol adalah wilayah berpenduduk Kristen Katolik penutur bahasa Perancis dan bahasa Belanda (kurang lebih meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah utara berpenduduk penutur bahasa Belanda yang mayoritas beragama Kristen Protestan dan minoritas beragama Kristen Katolik. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang di kemudian hari menjadi wilayah negara Belanda modern.

Pada Zaman Keemasan Belanda yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang perniagaan, industri, seni rupa, dan ilmu pengetahuan. Negara Belanda berkembang menjadi sebuah imperium yang makmur dengan wilayah-wilayah jajahan yang tersebar di seluruh dunia, dan Kongsi Dagang Hindia Timur atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan perniagaan.

Pada abad ke-18, kekuasaan dan kemakmuran Belanda mengalami kemerosotan. Negara ini melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangganya yang lebih kuat, yakni Inggris dan Perancis. Kerajaan Inggris merebut Nieuw Amsterdam, koloni Belanda di Amerika Utara, dan mengganti namanya menjadi New York. Kerusuhan dan konflik timbul di antara kaum pendukung Pangeran Oranje dan kaum Patriot. Revolusi Perancis meluber ke Belanda selepas 1789, dan Republik Batavia pun didirikan pada 1795. Napoleon menjadikannya sebuah negara satelit dengan nama Kerajaan Holland pada 1806, namun di kemudian hari hanya menjadi salah satu provinsi Imperium Perancis.

Setelah Napoleon tumbang pada 1813–1815, Kerajaan Kesatuan Belanda didirikan dengan wilayah yang diperluas, dan diperintah oleh wangsa Oranje sebagai kepala monarki yang juga memerintah atas Belgia dan Luksemburg. Sang Raja memaksa memberlakukan pembaharuan-pembaharuan Protestan di Belgia, sehingga rakyat negeri itu bangkit memberontak pada 1830 dan akhirnya merdeka pada 1839. Selepas kurun waktu pemerintahan konservatif, konstitusi tahun 1848 mengubah Belanda menjadi negara demokrasi parlementer yang dikepalai oleh seorang kepala monarki konstitusional. Negara Luksemburg modern secara resmi merdeka dari Belanda pada 1839, namun masih mengakui Raja Belanda sebagai kepala negaranya sampai dengan 1890. Semenjak 1890, jabatan kepala negara Luksemburg beralih ke cabang lain dari wangsa Nassau.

Belanda bersikap netral pada Perang Dunia I, namun diserbu dan diduduki oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Nazi, termasuk sekian banyak antek-anteknya, mengumpulkan dan membunuh hampir semua orang Yahudi (yang paling terkenal adalah Anne Frank). Manakala perlawanan rakyat Belanda semakin bertambah, Nazi menghambat pasokan pangan ke banyak daerah di negeri Belanda, sehingga menimbulkan bencana kelaparan yang dahsyat sepanjang kurun waktu 1944–1945. Pada 1942, Hindia Belanda ditaklukkan oleh Jepang, namun orang-orang Belanda sudah lebih dahulu menghancurkan sumur-sumur minyak yang sangat dibutuhkan Jepang. Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945. Suriname mendapatkan kemerdekaannya pada 1975. Pada tahun-tahun pascaperang terjadi pemulihan ekonomi (dibantu oleh Rancangan Marshall dari Amerika Serikat), disusul dengan penerapan konsep negara berkesejahteraan pada kurun waktu yang damai dan makmur. Belanda membentuk persekutuan ekonomi yang baru dengan Belgia dan Luksemburg yang dinamakan Uni Beneluks. Ketiga negara ini menjadi anggota pendiri Uni Eropa dan NATO. Pada beberapa dasawarsa terakhir ini, perekonomian Belanda telah terjalin erat dengan perekonomian Jerman, dan kini sangat makmur.


Prasejarah (sebelum 800 SM)

Perubahan-perubahan bersejarah atas bentang alam

Prasejarah kawasan yang sekarang menjadi wilayah negara Belanda sebagian besar dibentuk oleh letak geografinya yang rendah dan terus-menerus berubah bentuk.

Belanda pada 5500 SM
Belanda pada 3850 SM
Belanda pada 2750 SM
Belanda pada 500 SM
Belanda pada 50 M
  gisik dan gumuk
  Daerah endapan pasir yang terbentuk oleh pasang surut, daerah endapan lumpur yang terbentuk oleh pasang surut, rawa asin
  Rawa gambut dan kawasan lanau dataran banjir
(termasuk alur-alur sungai tua dan celah-celah di tepian sungai yang sudah dipenuhi lanau atau gambut)
  Lembah-lembah sungai utama (tidak tertutup gambut)
  Gumuk sungai (gumuk Pleistosen dunes)
  Perairan terbuka (laut, laguna, sungai)
  Bentang alam Pleistosen (> −6 m dibandingkan dengan NAP)
  Bentang alam Pleistosen ( -6 m – 0 m)
  Bentang alam Pleistosen ( 0 m – 10 m)
  Bentang alam Pleistosen ( 10 m – 20 m)
  Bentang alam Pleistosen ( 20 m – 50 m)
  Bentang alam Pleistosen ( 50 m – 100 m)
  Bentang alam Pleistosen ( 100 m – 200 m)

Kelompok masyarakat pemburu-peramu tertua (sebelum 5000 SM)

Pranala luar