Antiserum: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
== Hal penting == |
== Hal penting == |
||
Dalam penggunaan antiserum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan: |
Dalam penggunaan antiserum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan: |
||
* Perlindungan terhadap patogen diperantarai oleh antibodi bukan oleh immunitas yang diperantarai oleh sel.<ref name="b"/> |
* Perlindungan terhadap [[patogen]] diperantarai oleh antibodi bukan oleh immunitas yang diperantarai oleh sel.<ref name="b"/> |
||
* Penggunaan antiserum dapat menginduksi imunisasi yang sangat kuat, maka dapat menyebabkan ''[[serum sickness]]'' dengan gejala [[urtikaria]], [[edema]] lokal, [[ruam]], [[demam]], [[limfadenopati]].<ref name="b"/> Kejadian ini terjadi saat serum yang diberikan untuk mengatasi [[difteri]] dan [[tetanus]].<ref name="b"/> Difteri disebakan oleh bakteri ''[[Corynebacterium diphteria]]'', tetapi saat ini sudah dapat disembuhkan oleh antibiotik, sedangkan tetanus disebabkan oleh ''[[Clostridium tetani]]'' yang merupakan bakteri [[anaerob obligat]].<ref name="b"/> |
* Penggunaan antiserum dapat menginduksi imunisasi yang sangat kuat, maka dapat menyebabkan ''[[serum sickness]]'' dengan gejala [[urtikaria]], [[edema]] lokal, [[ruam]], [[demam]], [[limfadenopati]].<ref name="b"/> Kejadian ini terjadi saat serum yang diberikan untuk mengatasi [[difteri]] dan [[tetanus]].<ref name="b"/> Difteri disebakan oleh bakteri ''[[Corynebacterium diphteria]]'', tetapi saat ini sudah dapat disembuhkan oleh [[antibiotik]], sedangkan tetanus disebabkan oleh ''[[Clostridium tetani]]'' yang merupakan bakteri [[anaerob obligat]].<ref name="b"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 16 Juni 2023 15.07
Antiserum merupakan sebuah sediaan yang berisi antibodi dan antigen yang umumnya berupa mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan.[1] Antiserum biasanya diberikan pada saat imunisasi, yang dilakukan bila seseorang terkena penyakit infeksius yang berbahaya seperti rabies.[1] Antiserum menyediakan perlindungan yang cepat untuk melawan mikroorganisme infeksius ketika pembentukan imun sedang berkembang, sedangkan vaksinasi memerlukan proses yang lama untuk membentuk antibodi.[1][2] Antiserum tidak bisa diberikan sebelum seseorang terpapar oleh mikroorganisme infeksius.[1] Antiserum diharapkan dapat meningkatkan titer antibodi.[2]
Hal penting
[sunting | sunting sumber]Dalam penggunaan antiserum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Perlindungan terhadap patogen diperantarai oleh antibodi bukan oleh immunitas yang diperantarai oleh sel.[2]
- Penggunaan antiserum dapat menginduksi imunisasi yang sangat kuat, maka dapat menyebabkan serum sickness dengan gejala urtikaria, edema lokal, ruam, demam, limfadenopati.[2] Kejadian ini terjadi saat serum yang diberikan untuk mengatasi difteri dan tetanus.[2] Difteri disebakan oleh bakteri Corynebacterium diphteria, tetapi saat ini sudah dapat disembuhkan oleh antibiotik, sedangkan tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani yang merupakan bakteri anaerob obligat.[2]