Lompat ke isi

Ular-air pelangi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25: Baris 25:


== Penyebaran dan ekologi ==
== Penyebaran dan ekologi ==
Ular-air pelangi tersebar luas mulai dari pesisir timur laut [[India]], [[Bangladesh]], [[Myanmar]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatera]] (termasuk kepulauan [[Bangka-Belitung]]), [[Jawa]], [[Bali]], [[Kalimantan]], dan [[Sulawesi]]. Ular-air pelangi terdapat hampir di seluruh perairan dataran rendah (kecuali daerah muara dan pantai) hingga ketinggian 500 meter. Habitat kesukaannya adalah sungai kecil, tepian sungai yang dangkal, percabangan sungai, rawa-rawa, sumber/mata air yang lumpur, dan kolam alami. Ular ini juga kerap dijumpai di saluran air di sawah serta kolam ikan.
Ular-air pelangi tersebar luas mulai dari pesisir timur laut [[India]], [[Bangladesh]], [[Myanmar]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatera]] (termasuk kepulauan [[Bangka-Belitung]]), [[Jawa]], [[Bali]], [[Kalimantan]], dan [[Sulawesi]]. Ular-air pelangi terdapat hampir di seluruh perairan dataran rendah (kecuali daerah muara dan pantai) hingga ketinggian 500 meter. Habitat kesukaannya adalah sungai kecil, tepian sungai yang dangkal, percabangan sungai, rawa-rawa, sumber/mata air yang lumpur, dan kolam alami. Ular ini juga kerap dijumpai di saluran-saluran air di persawahan dan pemukiman, serta di kolam ikan.


Ular ini aktif pada siang hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air. Ular ini juga sering ditemukan berjemur di atas batu di pinggir atau di tengah sungai atau rawa, atau di atas tanaman terapung. Ular-air pelangi termasuk ular berbisa bertaring belakang. Taring bisa ular ini terletak di rahang atas bagian belakang. Walaupun berbisa, namun tidak berpengaruh terhadap manusia. Makanan utama ular ini adalah ikan-ikan kecil dan katak/kodok kecil, terkadang juga memakan udang sungai dan belut. Ular ini berkembangbiak dengan melahirkan (ovovivipar), dengan jumlah anaknya mencapai 18 ekor dan masing-masing ular muda berukuran panjang 14 cm.
Ular ini aktif pada siang hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air. Ular ini juga sering ditemukan berjemur di atas batu di pinggir atau di tengah sungai atau rawa, atau di atas tanaman terapung. Ular-air pelangi termasuk ular berbisa bertaring belakang. Taring bisa ular ini terletak di rahang atas bagian belakang. Walaupun berbisa, namun tidak berpengaruh terhadap manusia. Makanan utama ular ini adalah ikan-ikan kecil dan katak/kodok kecil, terkadang juga memakan udang sungai dan belut. Ular ini berkembangbiak dengan melahirkan (ovovivipar), dengan jumlah anaknya mencapai 18 ekor dan masing-masing ular muda berukuran panjang 14 cm.

Revisi per 14 Januari 2019 01.26


Ular-air Pelangi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
E. enhydris
Nama binomial
Enhydris enhydris
(Schneider, 1799)

Ular-air pelangi adalah jenis ular air golongan Homalopsidae. Ular ini dinamakan demikian karena kulitnya yang mengkilap dan dapat memantulkan cahaya dalam betuk berwarna-warni, walaupu tidak begitu cerah seperti pada ular pelangi. Nama-nama lokal ular ini di antaranya: "uler aer" (Betawi), "ulo banyu" atau "ulo kali" (Jawa), "ular air biasa" atau "ular sungai" (Melayu). Dalam bahasa inggris disebut Rainbow watersnake.

Deskripsi fisik

Ular-air pelangi di sebuah kolam, di Dramaga, Bogor
Berjemur di atas daun teratai

Ular ini berukuran kecil, panjangnya antara 50 sampai 86 cm. Tubuh bagian atas berwarna cokelat gelap agak kehijauan atau cokelat zaitun, dengan jalur garis berwarna cokelat muda atau cokelat kekuningan yang membentang di kedua sisi badan dari belakang kepala hingga ekor. Bagian bawah tubuh (ventral) berwarna cokelat pucat atau kelabu keputihan, kadang-kadang disertai dengan bintik-bintik atau garis-garis samar di bagian tengahnya. Kepalanya pendek dan berwarna sama dengan tubuh bagian atas, kadang-kadang lebih gelap.

Penyebaran dan ekologi

Ular-air pelangi tersebar luas mulai dari pesisir timur laut India, Bangladesh, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera (termasuk kepulauan Bangka-Belitung), Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Ular-air pelangi terdapat hampir di seluruh perairan dataran rendah (kecuali daerah muara dan pantai) hingga ketinggian 500 meter. Habitat kesukaannya adalah sungai kecil, tepian sungai yang dangkal, percabangan sungai, rawa-rawa, sumber/mata air yang lumpur, dan kolam alami. Ular ini juga kerap dijumpai di saluran-saluran air di persawahan dan pemukiman, serta di kolam ikan.

Ular ini aktif pada siang hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air. Ular ini juga sering ditemukan berjemur di atas batu di pinggir atau di tengah sungai atau rawa, atau di atas tanaman terapung. Ular-air pelangi termasuk ular berbisa bertaring belakang. Taring bisa ular ini terletak di rahang atas bagian belakang. Walaupun berbisa, namun tidak berpengaruh terhadap manusia. Makanan utama ular ini adalah ikan-ikan kecil dan katak/kodok kecil, terkadang juga memakan udang sungai dan belut. Ular ini berkembangbiak dengan melahirkan (ovovivipar), dengan jumlah anaknya mencapai 18 ekor dan masing-masing ular muda berukuran panjang 14 cm.

Referensi

  • David, P. & G. Vogel. 1997. The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history notes. Edition Chimaira. Frankfurt.
  • Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. A Field Guide to The Snakes of Borneo. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu.
  • Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore