Lompat ke isi

Makan malam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yeniarfiani (bicara | kontrib)
Yeniarfiani (bicara | kontrib)
k Dampak makan malam tengah malam
Baris 18: Baris 18:
#Mencegah obesitas
#Mencegah obesitas
#Memberikan tubuh waktu lebih lama untuk menyerap makanan
#Memberikan tubuh waktu lebih lama untuk menyerap makanan

== Bahasa Makan Tengah Malam ==

# Kualitas tidur terganggu
# Menambah berat badan
# Heartburn dan acid reflux
# Nighttime eating syndrome
# Mempengaruhi ingatan
# Bermimpi aneh
# Meningkatkan resiko sakit jantung
# Diabetes
{{makanan-stub}}
{{makanan-stub}}



Revisi per 15 Februari 2019 04.01

Makan malam adalah waktu untuk makan di malam hari.

Bergantung pada daerah dan budaya, makan malam bisa menjadi waktu makan ke-2 maupun ke-3 dalam sehari. Makan malam paling sederhana khasnya terdiri atas daging, ikan, unggas, atau makanan utama tinggi protein lain, disajikan dengan 1 atau 2 sayuran dan/atau dengan sereal atau butir padi - khasnya roti, namun kentang, nasi, pasta, dan mi juga umum. Salah satu atau seluruh komponen tersebut dapat disajikan dengan kuah atau saus yang panas atau dingin.

Pada masa lalu, manusia kemungkinan menghabiskan waktu pagi mereka dengan menyediakan 1 makanan utama hari itu. Bagian terbesarnya telah dimakan di siang hari, setelah itu manusia tidur sejenak. Sisanya dapat dimakan untuk malam hari dan/atau untuk sarapan esok hari.

Dalam beberapa budaya, makan malam amat penting.

Manfaat makan malam

  1. Mengendalikan gula darah
  2. Optimalkan hasil olahraga
  3. Mengendalikan rasa lapar
  4. Membentuk massa otot
  5. Mencegah asam lambung
  6. Mencegah obesitas
  7. Memberikan tubuh waktu lebih lama untuk menyerap makanan

Bahasa Makan Tengah Malam

  1. Kualitas tidur terganggu
  2. Menambah berat badan
  3. Heartburn dan acid reflux
  4. Nighttime eating syndrome
  5. Mempengaruhi ingatan
  6. Bermimpi aneh
  7. Meningkatkan resiko sakit jantung
  8. Diabetes