Lompat ke isi

Surah Al-'Ankabut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
| name = al-'Ankabut <br /><big>العنكبوت</big>
| name = al-'Ankabut <br /><big>العنكبوت</big>
| image = Surat 28 ayah 88-29 ayah 1 folio.jpg
| image = Surat 28 ayah 88-29 ayah 1 folio.jpg
| caption = [[Surah Al-Qasas]]:88 diikuti [[Surah Al-'Ankabut]]:1
| caption = [[Surah Al-Qasas]] ayat 88 diikuti [[Surah Al-'Ankabut]] ayat 1
| arti = ''Laba-Laba''
| arti = ''Laba-Laba''
| nama_lain =
| nama_lain =
Baris 16: Baris 16:
| Harf-e-Mukatta'at =
| Harf-e-Mukatta'at =
}}
}}
'''Surah Al-'Ankabut''' adalah surah ke-29 dalam [[Al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrah [[Makkiyah]]. Dinamai ''Al-'Ankabut'' berhubung terdapatnya kata ''Al- 'Ankabut'' yang berarti ''[[Laba-laba|Laba-Laba]]'' pada ayat 41 surah ini, dimana [[Allah]] mengumpamakan para penyembah berhala-[[berhala]] itu dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum [[Nuh]], kaum [[Ibrahim]], kaum [[Luth]], kaum [[Syu'aib]], kaum [[Nabi Shaleh|Saleh]], dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.
'''Surah Al-'Ankabut''' ([[bahasa Arab]]:'''العنكبوت''') adalah [[surah]] ke-29 dalam [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrah [[Makkiyah]]. Dinamai ''Al-'Ankabut'' berhubung terdapatnya kata ''Al- 'Ankabut'' yang berarti ''[[Laba-laba|Laba-Laba]]'' pada ayat 41 surah ini, dimana [[Allah]] mengumpamakan para penyembah berhala-[[berhala]] itu dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum [[Nuh]], kaum [[Ibrahim]], kaum [[Luth]], kaum [[Syu'aib]], kaum [[Nabi Shaleh|Saleh]], dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.


== Pokok-pokok isi ==
== Pokok-pokok isi ==
Baris 28: Baris 28:
{{Sura|29|[[Surah Al-Qasas]]|[[Surah Ar-Rum]]}}
{{Sura|29|[[Surah Al-Qasas]]|[[Surah Ar-Rum]]}}
{{Qur'an}}
{{Qur'an}}
{{Qur'an-stub}}

[[en:Al-Ankabut]]
[[en:Al-Ankabut]]

Revisi per 22 Juni 2008 01.31

Surah ke-29
al-'Ankabut
العنكبوت
Laba-Laba
KlasifikasiMakkiyah
JuzJuz 20 (ayat 1-44)
Juz 21 (ayat 45-69)
Jumlah ruku7 ruku
Jumlah ayat69 ayat

Surah Al-'Ankabut (bahasa Arab:العنكبوت) adalah surah ke-29 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surrah Makkiyah. Dinamai Al-'Ankabut berhubung terdapatnya kata Al- 'Ankabut yang berarti Laba-Laba pada ayat 41 surah ini, dimana Allah mengumpamakan para penyembah berhala-berhala itu dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.

Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Bukti-bukti tentang adanya hari berbangkit dan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkarinya, tiap-tiap diri akan merasakan mati dan hanya kepada Allah mereka akan kembali; Allah akan menjamin rezki tiap-tiap makhluk-Nya.
  2. Hukum-hukum: Kewajiban berbuat baik kepada dua orang ibu bapak; kewajiban mengerjakan shalat karena shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar; kewajiban menentang ajakan mempersekutukan Allah sekalipun datangnya dari ibu bapak.
  3. Kisah-kisah: Kisah-kisah cobaan yang dialami oleh Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Syu'aib a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Musa a.s.
  4. Dan lain-lain: Cobaan itu perlu untuk menguji keimanan seseorang, usaha manusia itu manfaatnya untuk dirinya sendiri bukan untuk Allah. Perlawanan terhadap kebenaran pasti hancur.

Referensi

  • Mukaddimah Al-Qur'an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Qasas
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Ar-Rum
Surah 29