Suku Yali: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
Kisahnya, dulu sebagian orang Yali pergi meninggalkan kampung dan turun ke lembah. Mereka membuat kampung-kampung yang baru dan menetap di sana. |
Kisahnya, dulu sebagian orang Yali pergi meninggalkan kampung dan turun ke lembah. Mereka membuat kampung-kampung yang baru dan menetap di sana. |
||
== Perkawinan- |
== Perkawinan-pernikahan == |
||
Dalam pernikahan, masyarakat suku Yali menggunakan wam (babi) sebagai maskawin. Namun |
Dalam pernikahan, masyarakat suku Yali menggunakan wam (babi) sebagai maskawin. Namun, budaya ini lambat laun mengalami pergeseran. |
||
=== Kesenian === |
=== Kesenian === |
||
Kesenian pada masyarakat Yali adalah Yunggul (Dansa) dengan cara 'lari kecil' sambil berkeliling. Senjata masyarakat suku Yali adalah Busur dan panah. Sistem pengetahuan dalam masyarakat Yali mereka mengenal obat - obatan tradisional seperti Yabi yaitu sejenis daun gatal yang digunakan untuk obat sakit badan dan penyakit lainnya. |
Kesenian pada masyarakat Yali adalah Yunggul (Dansa) dengan cara 'lari kecil' sambil berkeliling. Senjata masyarakat suku Yali adalah Busur dan panah. Sistem pengetahuan dalam masyarakat Yali mereka mengenal obat - obatan tradisional seperti Yabi yaitu sejenis daun gatal yang digunakan untuk obat sakit badan dan penyakit lainnya. |
Revisi per 20 April 2019 13.33
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Indonesia:
| |
Bahasa | |
bahasa Yali | |
Agama | |
Mayoritas Kristen Protestan dan Katholik, namun ada sedikit yang beragama Animisme, Animatisme, Dinamisme dan Totem | |
Kelompok etnik terkait | |
Suku Dani, Suku Damal, Suku Lani dan Suku Moni. |
Suku Yali membentuk kampung-kampung kecil yang tersebar di daerah pegunungan tengah, di sekitar lembah raksasa Baliem. Namun, orang Yali juga terbagi-bagi menurut bahasa, dialek, dan budayanya, di antaranya Yali Mek dan Yali Moo. Masyarakat Anggruk sendiri memilih disebut Yali saja.
Kisahnya, dulu sebagian orang Yali pergi meninggalkan kampung dan turun ke lembah. Mereka membuat kampung-kampung yang baru dan menetap di sana.
Perkawinan-pernikahan
Dalam pernikahan, masyarakat suku Yali menggunakan wam (babi) sebagai maskawin. Namun, budaya ini lambat laun mengalami pergeseran.
Kesenian
Kesenian pada masyarakat Yali adalah Yunggul (Dansa) dengan cara 'lari kecil' sambil berkeliling. Senjata masyarakat suku Yali adalah Busur dan panah. Sistem pengetahuan dalam masyarakat Yali mereka mengenal obat - obatan tradisional seperti Yabi yaitu sejenis daun gatal yang digunakan untuk obat sakit badan dan penyakit lainnya.
Referensi
- (Indonesia) Suku Yali Dslam Lintasan Sejarah