Allan Nairn: Perbedaan antara revisi
hoax |
k ←Suntingan 36.65.77.44 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Arifin.wijaya Tag: Pengembalian |
||
Baris 78: | Baris 78: | ||
|box_width = |
|box_width = |
||
}} |
}} |
||
'''Allan Nairn''' (lahir 1956) adalah seorang jurnalis investigasi asal [[Amerika]] yang memenangkan penghargaan dan menjadi terkenal ketika ia dipenjarakan oleh pasukan |
'''Allan Nairn''' (lahir 1956) adalah seorang jurnalis investigasi asal [[Amerika]] yang memenangkan penghargaan dan menjadi terkenal ketika ia dipenjarakan oleh pasukan militer Indonesia oleh [[Suharto]] saat pelaporan di [[Timor Timur]]. Tulisan-tulisannya telah berfokus pada kebijakan luar negeri AS di negara-negara seperti [[Haiti]], [[Guatemala]], [[Indonesia]], dan [[Timor Timur]]. |
||
== Biografi dan karier == |
== Biografi dan karier == |
Revisi per 16 April 2019 00.11
Allan Nairn | |
---|---|
Lahir | 1956 Morristown, New Jersey |
Kebangsaan | Amerika |
Pekerjaan | Jurnalis investigasi |
| |
Allan Nairn (lahir 1956) adalah seorang jurnalis investigasi asal Amerika yang memenangkan penghargaan dan menjadi terkenal ketika ia dipenjarakan oleh pasukan militer Indonesia oleh Suharto saat pelaporan di Timor Timur. Tulisan-tulisannya telah berfokus pada kebijakan luar negeri AS di negara-negara seperti Haiti, Guatemala, Indonesia, dan Timor Timur.
Biografi dan karier
Nairn lahir di Morristown, New Jersey dari seorang ibu asal Puerto Rico. Di SMA, dia mendapat pekerjaan bersama aktivis konsumer Ralph Nader, bekerja untuknya selama enam tahun. Bukunya The Reign of ETS: the Corporation That Makes up Minds, dicetak sebagai bagian dari laporan Ralph Nader pada tahun 1980.
Pada tanggal 12 November 1991, meliput perkembangan di Timor Timur, Nairn dan sesama jurnalis Amy Goodman dipukuli oleh tentara Indonesia setelah mereka menyaksikan pembunuhan massal demonstran Timor yang dikenal sebagai Pembantaian Santa Cruz. Ia dipukuli dengan popor senapan M16 dan tengkoraknya retak pada jarak dekat.[1][2] Nairn dinyatakan sebagai "ancaman bagi keamanan nasional" dan dilarang di Timor Timur, tetapi ia kembali masuk beberapa kali secara ilegal, dan laporan berikutnya membantu meyakinkan Kongres AS untuk memutus bantuan militer ke Jakarta pada tahun 1993. dalam laporan dari Timor Timur pada tanggal 30 Maret 1998, Nairn mengungkapkan pelatihan militer AS terus dilakukan kepada tentara Indonesia yang terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan warga sipil. Pada tahun 1999, Nairn ditahan sebentar oleh tentara Indonesia di Timor Timur, di mana ia telah memilih untuk menetap setelah sebagian media lain sudah dievakuasi menyusul referendum kemerdekaan Timor Timur.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam The Nation pada tahun 1994, Nairn mengungkapkan peran pemerintah AS dalam membangun dan mendanai paramiliter Haiti, Front for the Advancement and Progress of Haiti (FRAPH) yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Pada tanggal 24 Maret 2010, terungkap bahwa Nairn bisa menghadapi kemungkinan penahanan dan tuntutan pidana di Indonesia karena mengungkap pembunuhan Militer Indonesia terhadap aktivis sipil. Seorang juru bicara militer Indonesia mengatakan kepada Jakarta Globe bahwa militer sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap publikasi Nairn itu.[3]
Pada Juni 2013, Nairn dan banyak selebriti lainnya muncul dalam sebuah video yang menunjukkan dukungan untuk Bradley Manning.[4][5]
Pada 27 Juni 2014 laporan menunjukkan bahwa Nairn telah diancam akan ditangkap karena mengungkapkan peran calon presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam pelanggaran hak asasi manusia.[6]
Penghargaan
Pada tahun 1993, Nairn dan Amy Goodman menerima penghargaan Memorial Prize Pertama Robert F. Kennedy untuk Radio Internasional karena peliputan mereka di Timor Timur.[7] Pada tahun 1994, Nairn memenangkan penghargaan George Polk untuk Jurnalisme tentang Majalah Pelaporan.[8] Juga di 1994, Nairn menerima penghargaan James Aronson untuk Keadilan Sosial Jurnalisme dalam tulisannya tentang Haiti di majalah The Nation.[9]
Referensi
- ^ "East Timor Massacre Remembered: U.S.-Armed Indonesian Troops Kill 270 Timorese 20 Years Ago". Democracy Now!. Diakses tanggal 2013-04-24.
- ^ "Massacre: The Story of East Timor". Democracy Now!. Diakses tanggal 2013-04-24.
- ^ "EXCLUSIVE...Journalist Allan Nairn Facing Possible Arrest in Indonesia for Exposing US-Backed Forces Assassinated Civilians". Democracy Now!. March 24, 2010. Diakses tanggal 8 September 2013.
- ^ "Celeb video 'I am Bradley Manning'". POLITICO.com. 2013-06-19. Diakses tanggal 8 September 2013.
- ^ iam.bradleymanning.org (June 18, 2013). "I am Bradley Manning (full HD, 4:40)". YouTube. Diakses tanggal 8 September 2013.
- ^ "Journalist Allan Nairn Threatened for Exposing Indonesian Pres. Candidate's Role in Mass Killings". Democracy Now!. 2014-06-27. Diakses tanggal 2014-07-04.
- ^ [1]
- ^ [2]
- ^ [3]
Pranala luar
- Allan Nairn's articles at The Nation
- "Exclusive: Allan Nairn Exposes Role of U.S. and New Guatemalan President in Indigenous Massacres" (Democracy Now, April 19, 2013)
- "U.S. Complicity in Timor" (The Nation, September 27, 1999)
- Interview with Allan Nairn (Mobile, Alabama, April 25, 2000)
- "A discussion of the Guatemalan and the CIA" interview on Charlie Rose (talk show) with Elliott Abrams, Robert Torricelli and Allan Nairn, March 31, 1995 (video).
- Interview on Democracy Now (Jan. 6, 2010)
- EXCLUSIVE…Indonesian Forces Tapped by Obama for Renewed US Aid Implicated in New Assassinations A phone interview with Allan Nairn on Democracy Now (March 19, 2010)
- EXCLUSIVE…Journalist Allan Nairn Facing Possible Arrest in Indonesia for Exposing US-Backed Forces Assassinated Civilians A phone interview with Allan Nairn on Democracy Now (March 24, 2010)
- Allan Nairn: U.S. Comparative Advantage is in Killing, And It’s Using It" - video report by Democracy Now!
- Journalist/Activist Allan Nairn speaks on East Timor, Indonesia, East Timor Action Network, Occupy Wall Street and more - video from January 2012 talks for ETAN and OccupyWallStreet ThinkTank