Tenun Bugis Pagatan: Perbedaan antara revisi
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
Harga sarung tenun pagatan tergantung dari jenis dan motifnya, semakin bagus bahan dan motifnya semakin mahal harganya. Pada saat ini harga rata-rata sarung tenun pagatan mencapai Rp.500.000,-<ref name=":0" /> |
Harga sarung tenun pagatan tergantung dari jenis dan motifnya, semakin bagus bahan dan motifnya semakin mahal harganya. Pada saat ini harga rata-rata sarung tenun pagatan mencapai Rp.500.000,-<ref name=":0" /> |
||
== Motif Sarung Tenun == |
== Motif Sarung Tenun == |
||
Berdasarkan cara tenun dan cara membuat desain motif pada kain tenun, ada beberapa jenis atau motif sarung tenun pagatan, yaitu |
Berdasarkan cara tenun dan cara membuat desain motif pada kain tenun, ada beberapa jenis atau motif sarung tenun pagatan, yaitu: |
||
=== Tenun ikat (''bebbe’'') === |
=== Tenun ikat (''bebbe’'') === |
||
Jenis tenun ikat ini dibagi lagi menjadi dua jenis motif yaitu motif ''ikat lusi'' dan motif ''ikat pakan''. Proses menenun benang dilakukan setelah benang tersebut dicelupkan ke dalam zat pewarna. Proses menenun dilakukan dengan cara mengatur benang tenun sesuai dengan hasil motif yang telah dibuat dalam proses mengikat ([[Bahasa Bugis]]: ''mabebbe'') |
Jenis tenun ikat ini dibagi lagi menjadi dua jenis motif yaitu motif ''ikat lusi'' dan motif ''ikat pakan''. Proses menenun benang dilakukan setelah benang tersebut dicelupkan ke dalam zat pewarna. Proses menenun dilakukan dengan cara mengatur benang tenun sesuai dengan hasil motif yang telah dibuat dalam proses mengikat ([[Bahasa Bugis]]: ''mabebbe'') |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Bahan Tenun Pagatan == |
== Bahan Tenun Pagatan == |
||
Bahan baku untuk membuat tenun adalah benang yang telah siap digunakan antara lain |
Bahan baku untuk membuat tenun adalah benang yang telah siap digunakan antara lain: Benang tenun, ada 3 macam benang tenun berdasarkan tingkat kualitasnya: |
||
* [[Sutra|Benang sutra]] |
* [[Sutra|Benang sutra]] |
||
* [[Benang Samarinda]] |
* [[Benang Samarinda]] |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
Hampir semua peralatan yang digunakan untuk membuat sarung tenun pagatan sama dengan daerah asalnya, yaitu [[Sulawesi Selatan]], tetapi sebagian peralatan yang digunakan oleh para pengrajin tenun [[Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu|Pagatan]] terbuat dari kayu. |
Hampir semua peralatan yang digunakan untuk membuat sarung tenun pagatan sama dengan daerah asalnya, yaitu [[Sulawesi Selatan]], tetapi sebagian peralatan yang digunakan oleh para pengrajin tenun [[Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu|Pagatan]] terbuat dari kayu. |
||
Berikut beberapa jenis peralatan tenun pagatan |
Berikut beberapa jenis peralatan tenun pagatan: |
||
* ''Roweng ''atau ''mesin uluran'' |
* ''Roweng ''atau ''mesin uluran'' |
||
* ''Ola'' |
* ''Ola'' |
Revisi per 15 Juni 2019 07.01
Sarung Tenun Pagatan adalah kain tradisional masyarakat bugis Pagatan, Kalimantan Selatan. Sarung Tenun Pagatan muncul bersamaan dengan kedatangan para perantau Bugis pada pertengahan abad ke-18.
Selain nilai ekonomi dan budaya, tenun pagatan juga mengandung nilai sosial, tenun pagatan menjadi ciri khas masyarakat pagatan khususnya dan kabupaten Tanah Bumbu pada umumnya.[1] Sarung Tenun Pagatan ini hanya digeluti oleh masyarakat suku bugis pagatan secara turun temurun dengan ciri khas dan motif yang unik karena dibuat dengan cara yang sangat tradisional menggunakan alat penenun dari kayu dan hanya bisa diolah menggunakan benang sutera.
Saat ini, perkembangan Tenun Pagatan mengalami perkembangan pesat. Berbagai jenis pakaian muncul kemudian menggunakan tenun jenis ini. Tenun Pagatan tidak hanya digunakan sebagai pakaian tradisional saja. Namun juga berbagai jenis pakaian yang lain. Beberapa desainer terkemuka di Jakarta, dewasa ini mulai melirik untuk menggunakan kain tenun pagatan sebagai bahan dasar membuat gaun.[2]
Harga sarung tenun pagatan tergantung dari jenis dan motifnya, semakin bagus bahan dan motifnya semakin mahal harganya. Pada saat ini harga rata-rata sarung tenun pagatan mencapai Rp.500.000,-[1]
Motif Sarung Tenun
Berdasarkan cara tenun dan cara membuat desain motif pada kain tenun, ada beberapa jenis atau motif sarung tenun pagatan, yaitu:
Tenun ikat (bebbe’)
Jenis tenun ikat ini dibagi lagi menjadi dua jenis motif yaitu motif ikat lusi dan motif ikat pakan. Proses menenun benang dilakukan setelah benang tersebut dicelupkan ke dalam zat pewarna. Proses menenun dilakukan dengan cara mengatur benang tenun sesuai dengan hasil motif yang telah dibuat dalam proses mengikat (Bahasa Bugis: mabebbe)
Tenun Songket
Jenis tenun ini caranya adalah dengan menyisipkan benang tenun untuk membuat motif ketika menenunnya. Tenun pagatan yang berjenis songket terdapat 2 macam, yaitu:
Tenun Sobbe Are
Motif ini dibuat tembus ke sebelah dalam dengan cara menyisipkan benang tenun untuk membuat motif ketika menenunnya.
Tenun Sobbe Sumelang
Motif benang hanya disisipkan dibagian muka, motif tidak tembus ke sebelah dalam
Tenun Panji (Motif Anyaman Langsing)
Jenis ini dibuat dengan motif anyaman langsung melalui benang tenun yang disebut dengan istilah (bahasa Bugis) passulu yang dianyamkan dengan benang dasarnya. Hasil dari jenis tenun panji ini adalah ragam khusus sesuai dengan yang dibentuk dan diatur oleh penenun sendiri
Tenun motif biasa
Jenis ini sebagian besar motifnya berbentuk kotak-kotak. Motif ini juga dapat dipadukan dengan jenis tenun lainnya seperti jenis ikat dan jenis songket.
Bahan Tenun Pagatan
Bahan baku untuk membuat tenun adalah benang yang telah siap digunakan antara lain: Benang tenun, ada 3 macam benang tenun berdasarkan tingkat kualitasnya:
Peralatan Tenun Pagatan
Hampir semua peralatan yang digunakan untuk membuat sarung tenun pagatan sama dengan daerah asalnya, yaitu Sulawesi Selatan, tetapi sebagian peralatan yang digunakan oleh para pengrajin tenun Pagatan terbuat dari kayu.
Berikut beberapa jenis peralatan tenun pagatan:
- Roweng atau mesin uluran
- Ola
- Ununseng
- Pamedangan
- Saureng
- Patekko
- Belebas
- Paccucukare (Awereng) atau Penggulung
- Are
- Jakka (Sisir/pengatur benang)
- Pamalu
- Pessa
- Simong
- Tandrajeng
- Boko-Boko
- Bulang
- Walida
- Sakka