Lompat ke isi

Cekungan busur belakang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 114.122.104.170 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:BAB_formation.jpg|jmpl|300x300px|Sketsa penampang yang menunjukkan perkembangan cekungan busur belakang saat terjadi ''rifting ''secara longitudinal.]]
'''Cekungan busur belakang''' ({{lang-en|back-arc basins}}) adalah fitur [[geologi]], cekungan [[submarin]] yang berasosiasi dengan [[busur kepulauan]] dan [[Subduksi|zona subduksi]]. Mereka ditemukan di beberapa batas [[Batas konvergen|lempeng konvergen]], yang saat ini terkonsentrasi di [[Samudra pasifik]] bagian barat. Sebagian besar dari mereka terbentuk akibat gaya tensional yang disebabkan oleh pemutaran kembali (''rollback)'' [[Palung|palung samudra]] ( palung samudra menujam ke arah berlawanan) dan runtuhnya ujung benua. Kerak dari busur berada di bawah gaya ekstensi (''rifting) ''sebagai hasil dari pengerutan lempeng. Adanya cekungan busur belakang awalnya sangat tidak diduga oleh para pemikir di bidang [[Tektonika lempeng|lempeng tektonik]], yang lebih mengira bahwa batas-batas konvergen merupakan zona kompresi, bukan zona ekstensi.

== Referensi ==
== Referensi ==
* Uyeda S (1984). "Subduction zones; their diversity, mechanism and human impact". GeoJournal 8 (1): 381–406. doi:10.1007/BF00185938
* Uyeda S (1984). "Subduction zones; their diversity, mechanism and human impact". GeoJournal 8 (1): 381–406. doi:10.1007/BF00185938

Revisi per 20 Juni 2019 19.59

Sketsa penampang yang menunjukkan perkembangan cekungan busur belakang saat terjadi rifting secara longitudinal.

Cekungan busur belakang (bahasa Inggris: back-arc basins) adalah fitur geologi, cekungan submarin yang berasosiasi dengan busur kepulauan dan zona subduksi. Mereka ditemukan di beberapa batas lempeng konvergen, yang saat ini terkonsentrasi di Samudra pasifik bagian barat. Sebagian besar dari mereka terbentuk akibat gaya tensional yang disebabkan oleh pemutaran kembali (rollback) palung samudra ( palung samudra menujam ke arah berlawanan) dan runtuhnya ujung benua. Kerak dari busur berada di bawah gaya ekstensi (rifting) sebagai hasil dari pengerutan lempeng. Adanya cekungan busur belakang awalnya sangat tidak diduga oleh para pemikir di bidang lempeng tektonik, yang lebih mengira bahwa batas-batas konvergen merupakan zona kompresi, bukan zona ekstensi.

Referensi

  • Uyeda S (1984). "Subduction zones; their diversity, mechanism and human impact". GeoJournal 8 (1): 381–406. doi:10.1007/BF00185938
  • Taylor, Brian. (1995). Backarc Basins: Tectonics and Magmatism. New York: Plenum Press. ISBN 978-0-306-44937-6; OCLC 32464941