Lompat ke isi

Penumpangan siber: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Menurut hukum federal Amerika Serikat yang dikenal sebagai [[Anticybersquatting Consumer Protection Act]], '''Penumpangan siber''' atau '''penumpangan domain''' adalah pendaftaran, perlalulintasan atau pemakaian [[nama domain]] internet dengan tujuan [[niat buruk]] untuk mendapatkan laba dari ketenaran [[merek dagang]] yang diambil pihak lain. Penumpang siber kemudian menjual domain tersebut kepada orang atau perusahaan yang memiliki merek dagang yang memakai nama tersebut dengan harga yang ditingkatkan.
'''Penumpangan siber''' ([[bahasa Inggris]]: ''cybersquatting'') atau '''penumpangan domain''' adalah penyerobotan nama suatu [[merek dagang]] tertentu dalam sebuah nama domain oleh pihak yang tidak berhak, yang biasanya digunakan untuk dijual lagi kepada pihak tertentu agar dapat memperoleh materi dalam jumlah tertentu. Hukum federal [[Amerika Serikat]] yang dikenal sebagai ''Anticybersquatting Consumer Protection Act'' sendiri mendefinisikan tindakan ini sebagai pendaftaran, perlalulintasan, atau pemakaian [[nama domain]] [[internet]] dengan tujuan untuk mendapatkan laba dari ketenaran merek dagang yang diambil oleh pihak lain. Pihak yang melakukannya kemudian menjual domain itu kepada seseorang atau perusahaan yang memakai merek dagang tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Praktik ini di luar negeri dapat dikatakan cukup lumrah karena tidak sedikit pengusaha yang melihat celah untuk mengambil manfaat ekonomis dari nama yang telah dikenal sebelumnya. Praktik tersebut kemudian berkembang menjadi satu komoditi yang dikenal dengan "brooker" nama domain.<ref>{{Cite web|last=Hukum Online|date=23 Maret 2005|title=Cybersquater|url=https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl976/cybersquater|website=Hukum Online|access-date=6 Desember 2021}}</ref>


Istilah tersebut berasal dari kata "[[penumpangan]]", yang merupakan tindakan menduduki tempat atau bangunan yang ditinggali atau tak diduduki yang penumpangnya tak memiliki, menyewa atau memiliki ijin untuk memakainya.
Istilah ini berasal dari kata ''penumpangan,'' yang berarti "tindakan menduduki tempat yang ditinggali ataupun tidak ditinggali tanpa menyewa atau memiliki izin".


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}



Revisi per 6 Desember 2021 22.22

Penumpangan siber (bahasa Inggris: cybersquatting) atau penumpangan domain adalah penyerobotan nama suatu merek dagang tertentu dalam sebuah nama domain oleh pihak yang tidak berhak, yang biasanya digunakan untuk dijual lagi kepada pihak tertentu agar dapat memperoleh materi dalam jumlah tertentu. Hukum federal Amerika Serikat yang dikenal sebagai Anticybersquatting Consumer Protection Act sendiri mendefinisikan tindakan ini sebagai pendaftaran, perlalulintasan, atau pemakaian nama domain internet dengan tujuan untuk mendapatkan laba dari ketenaran merek dagang yang diambil oleh pihak lain. Pihak yang melakukannya kemudian menjual domain itu kepada seseorang atau perusahaan yang memakai merek dagang tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Praktik ini di luar negeri dapat dikatakan cukup lumrah karena tidak sedikit pengusaha yang melihat celah untuk mengambil manfaat ekonomis dari nama yang telah dikenal sebelumnya. Praktik tersebut kemudian berkembang menjadi satu komoditi yang dikenal dengan "brooker" nama domain.[1]

Istilah ini berasal dari kata penumpangan, yang berarti "tindakan menduduki tempat yang ditinggali ataupun tidak ditinggali tanpa menyewa atau memiliki izin".

Rujukan

  1. ^ Hukum Online (23 Maret 2005). "Cybersquater". Hukum Online. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 

Pranala luar