Lompat ke isi

Sarjana Sains Terapan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AdrianusFarrell (bicara | kontrib)
Sarjana Sains Terapan di negara lain: Karena belum ada halaman mengenai sekolah kedinasan, jadi kami tambahkan di sini
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
AdrianusFarrell (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28: Baris 28:
* [[Sekolah Tinggi Intelijen Negara]] (STIN - [[Badan Intelijen Negara]])
* [[Sekolah Tinggi Intelijen Negara]] (STIN - [[Badan Intelijen Negara]])
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Statistika]] (STIS - [[Badan Pusat Statistik]])
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Statistika]] (STIS - [[Badan Pusat Statistik]])
* [[Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika]] (STMKG - [[BMKG]])
* [[Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika]] (STMKG - [[BMKG]])


'''Di bawah [[Tentara Nasional Indonesia]] dan Angkatan'''
'''Di bawah [[Tentara Nasional Indonesia]] dan Angkatan'''

Revisi per 13 Agustus 2019 18.16

Sarjana Sains Terapan disingkat S.ST. merupakan gelar vokasi yang diberikan kepada lulusan program pendidikan vokasi pada jenjang Diploma IV atau sering disingkat D-IV. Program D-IV adalah jenjang pendidikan profesional (pendidikan vokasi) yang mempunyai beban studi minimal 144 satuan kredit semester (SKS) dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 semester dan lama program antara 8 sampai 14 semester setelah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Program Sarjana selanjutnya disebut Program S1 adalah jenjang pendidikan akademik yang mempunyai beban studi antara minimal 144 satuan kredit semester (SKS) dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 semester dan lama program antara 8 sampai 14 semester setelah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Dengan demikian keduanya setara sehingga berhak menyandang gelar Sarjana.

Peranan utama Pendidikan Politeknik di Indonesia adalah sebagai pemasok tenaga kerja terampil sekaligus berkualifikasi pendidikan tinggi formal, ke dalam dunia usaha dan dunia industri di Indonesia. Bahkan dalam perkembangannya dewasa ini sudah banyak sekali para lulusan politeknik yang bekerja di negara maju sebagai tenaga kerja. Salah satu bagian dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa proses pendidikan dapat dilakukan secara formal, nonformal maupun informal. Pendidikan formal dilakukan terstruktur, berjenjang yang didalamnya terdapat juga unsur pelatihan untuk mendapatkan keterampilan, serta ditandai kelulusannya dengan ijazah serta gelar atau sebutan yang mengimajinasi bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan formal pada jenjang tertentu. Sedangkan nonformal adalah berupa pelatihan - pelatihan di luar pendidikan formal guna mendapatkan keterampilan untuk melengkapi proses pendidikan formal. Selanjutnya proses pendidikan informal dapat dilakukan lebih fleksibel di lingkungan keluarga[1].

Sarjana Sains Terapan di Indonesia

  • Sarjana Sains Terapan Umum (S.ST.xx, kemudian diikuti bidangnya) disandang oleh lulusan politeknik di seluruh Indonesia, kecuali sekolah kedinasan (sekdin) binaan kementerian/lembaga (K/L) pemerintah. Tidak menutup kemungkinan jika sekdin binaan K/L pemerintah memberikan gelar akademik bagi lulusannya, tetapi secara terbatas pada instansi yang memberikannya. Pada prinsipnya, setiap sekdin berbeda dalam menetapkan titel bagi lulusannya, karena tergantung pada bidangnya.
  • Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.ST.Han) atau Sarjana Terapan Pertahanan (S.T.Han/S.Tr.(Han)), biasanya disandang oleh taruna Akademi Militer (TNI AD), Akademi Angkatan Laut (TNI AL), dan Akademi Angkatan Udara (TNI AU) setelah lulus dan dilantik menjadi perwira TNI.
  • Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K. atau S.T.K), biasanya disandang oleh lulusan Akademi Kepolisian (Polri) setelah lulus dan dilantik menjadi perwira Polri.
  • Sarjana Ilmu Kepolisian (S.I.K.), diberikan kepada perwira Polri lulusan Akpol setelah mengikuti pendidikan di STIK-PTIK.

Namun, gelar sarjana terapan yang diberikan oleh Akmil, Akpol, STIK maupun sekolah kedinasan lainnya bersifat informal (opsional), karena ASN (perwira TNI/Polri dan PNS) tidak wajib mencantumkan gelar tersebut di belakang nama mereka. Untuk gelar akademik formal lainnya (misalnya: Drs. (Nama), S.H., M.T., M.Sc.), wajib dicantumkan di belakang nama mereka.

Sarjana Sains Terapan di negara lain

Beberapa negara Eropa Barat sudah meniadakan dikotomi Pendidikan Tinggi Diploma Politeknik dengan Universitas Tradisional. Negara-negara seperti Belanda, Jerman dan Inggris telah mengubah Pendidikan Tinggi Politekniknya menjadi Universitas yang mereka sebut sebagai practice-focussed University of Applied Science. Di luar negeri, misalnya di Australia, Sarjana Sains Terapan disebut dengan Bachelor of Applied Science, disingkat B.App.Sc.

Politeknik/Sekolah Kedinasan di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa politeknik/sekolah kedinasan di Indonesia yang memberikan gelar sarjana terapan bagi lulusannya, antara lain:

Di bawah binaan perguruan tinggi negeri/swasta

Di bawah binaan Kementerian/Lembaga Pemerintah

Di bawah Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan

Di bawah Kepolisian Negara Republik Indonesia

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Database Peraturan". www.peraturan.go.id. Diakses tanggal 2016-07-28. 

Pranala luar