Benyamin Sueb: Perbedaan antara revisi
Baris 77: | Baris 77: | ||
*[[Piala Citra]] [[1973]] dalam film [[Intan Berduri]] ([[Turino Djunaidy]], 1972) bersama [[Rima Melati]] |
*[[Piala Citra]] [[1973]] dalam film [[Intan Berduri]] ([[Turino Djunaidy]], 1972) bersama [[Rima Melati]] |
||
*[[Piala Citra]] [[1975]] dalam film [[Si Doel Anak Modern]] ([[Sjuman Djaya]], 1975) |
*[[Piala Citra]] [[1975]] dalam film [[Si Doel Anak Modern]] ([[Sjuman Djaya]], 1975) |
||
* Jalan Landas Pacu Kemayoran diubah menjadi namanya. Hal ini menyebabkan nama Jalan atas namanya |
* Jalan Landas Pacu Kemayoran diubah menjadi namanya. Hal ini menyebabkan nama Jalan atas namanya lebih panjang daripada nama Jalan ''Engkongnya'' Haji Ung. |
||
== Keluarga == |
== Keluarga == |
Revisi per 9 Juli 2008 09.33
Benyamin Sueb | |
---|---|
Berkas:Benyamin sueb 1.jpg | |
Informasi latar belakang | |
Genre | Pop Gambang Kromong |
Pekerjaan | penyanyi, Aktor |
Instrumen | - |
Tahun aktif | 1939 - 1995 |
Label | - |
Benyamin Sueb (1939 - 1995) lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939. Benyamin Sueb memang sosok panutan. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut.
Karir
Awal karir
Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.
Duet dengan Ida Royani
Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.
Gambang kromong
Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.
Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).
Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran. Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.
Paska duet dengan Ida Royani
Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.
Dunia film
Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.
Akhir karir
Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.
Kontribusi terhadap gambang kromong
Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.
Meninggal dunia
Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung.
Pendidikan
- Sekolah Rakyat Bendungan Jago Jakarta (1946-1951), SD Santo Yosef Bandung (1951-1952)
- SMPN Taman Madya Cikini, Jakarta (1955)
- SMA Taman Siswa, Jakarta (1958)
- Akademi Bank Jakarta (Tidak tamat) ; Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan & Ketatalaksanaan (1960)
- Latihan Dasar Kemiliteran Kodam V Jaya (1960)
- Kursus Lembaga Administrasi Negara (1964)
Karir
- Kondektur PPD (1959)
- Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960)
- Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1968)
- Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969)
- Produser dan Sutradara PT Jiung -Film (1974-1979)
Penghargaan
- Piala Citra 1973 dalam film Intan Berduri (Turino Djunaidy, 1972) bersama Rima Melati
- Piala Citra 1975 dalam film Si Doel Anak Modern (Sjuman Djaya, 1975)
- Jalan Landas Pacu Kemayoran diubah menjadi namanya. Hal ini menyebabkan nama Jalan atas namanya lebih panjang daripada nama Jalan Engkongnya Haji Ung.
Keluarga
Benyamin menikah dua kali. Pertama dengan Nonnie pada tahun 1959 (kemudian bercerai pada tanggal 7 Juli 1979 namun rujuk kembali pada tahun yang sama). Hj. Nonnie memberinya lima anak:
- Beib Habbani
- Bob Benito
- Biem Triani
- Beno Rahmat
- Beni Pandawa
Sedangkan anak - anak dari isteri kedua, Alfiah, adalah :
- Bayi Nurhayati
- Billy Sabila
- Bianca Belladina
- Belinda Syahadati
Filmografi
(Nama sutradara ditulis dalam kurung)
1970
1971
- Dunia Belum Kiamat (Nya' Abbas Akup)
- Hostess Anita (Matnoor Tindaun)
- Brandal-brandal Metropolitan
- Banteng Betawi (Nawi Ismail)
1972
- Bing Slamet Setan Jalanan (Hasmanan)
- Angkara Murka (Chaidir Rachman)
- Intan Berduri (Turino Djunaidy)
- Biang Kerok (Nawi Ismail)
1973
- Si Doel Anak Betawi (Sjumandjaja)
- Akhir Sebuah Impian (Turino Djunaidy)
- Jimat Benyamin (Bay Isbahi)
- Biang Kerok Beruntung (Nawi Ismail)
- Percintaan (Pietrajaya Burnama)
- Cukong Bloon (C.C. Hardy)
- Ambisi (Nya' Abbas Acup)
- Benyamin Brengsek (Nawi Ismail)
- Si Rano (Motinggo Boesye)
- Bapak Kawin Lagi (Lilik Sudjio)
1974
- Musuh Bebuyutan (Benyamin Sueb)
- Ratu Amplop (Nawi Ismail)
- Benyamin Si Abu Nawas (Fritz G. Schad)
- Benyamin Spion 025 (Tjut Jalil)
- Tarzan Kota (Lilik Sudjio)
- Drakula Mantu (Nya' Abbas Acup)
1975
- Buaya Gile (Syamsul Fuad)
- Benyamin Tukang Ngibul (Nawi Ismail)
- Setan Kuburan (Daeng Harris)
- Benyamin Koboi Ngungsi (Nawi Ismail)
- Benyamin Raja Lenong (Syamsul Fuad)
- Traktor Benyamin (Lilik Sudjio)
- Samson Betawi (Nawi Ismail)
1976
- Zorro Kemayoran (Lilik Sudjio)
- Hipies Lokal (Benjamin Sueb)
- Si Doel Anak Modern (Sjumandjaja)
- Tiga Jango (Nawi Ismail)
- Benyamin Jatuh Cinta (Syamsul Fuad)
- Tarzan Pensiunan (Lilik Sudjio)
- Pinangan
1977
- Sorga (Turino Djunaid])
- Raja Copet (Syamsul Fuad)
- Tuan, Nyonya dan Pelayan (Nawi Ismail)
- Selangit Mesra (Turino Djunaidy)
1978
- Duyung Ajaib (Benyamin Sueb)
- Dukun Kota (Syamsul Fuad)
- Betty Bencong Slebor (Benyamin Sueb)
- Bersemi Di Lembah Tidar (Franky Rorimpandey)
1981
- Musang Berjanggut (Pietrajaya Burnama)
1983
- Tante Girang
- Sama Gilanya (Nawi Ismail)
1984
1988
- Koboi Insyaf / Komedi lawak '88 (Syamsul Fuad)
1992
Program TV
- Benjamin Show TPI (1993-1995)
- Glamor TVRI (1994-1995)
Sinetron
1994
- Mat Beken
1995
- Si Doel Anak Sekolahan
- Begaya FM
Pranala luar
- (Indonesia) Etnikom, jaringan Radio yang dikembangkan Benyamin Sueb
- (Indonesia) Blog lagu-lagu Benyamin termasuk Kanal Radio Online
- (Indonesia) Fans Site berisi foto, lagu, artikel
- (Indonesia) biografi di Tokoh Indonesia
- (Inggris) Database Film Benyamin, dari Word Index Film