Lompat ke isi

Boikot: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 21: Baris 21:
* {{en}} [http://www.pacbi.org/ Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel]
* {{en}} [http://www.pacbi.org/ Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel]
* {{en}} [http://www.bds-palestine.net/ Palestinian Civil Society Calls for Boycott, Divestment and Sanctions against Israel]
* {{en}} [http://www.bds-palestine.net/ Palestinian Civil Society Calls for Boycott, Divestment and Sanctions against Israel]
{{politik-stub}}


[[Kategori:Aktivisme]]
[[Kategori:Aktivisme]]


{{politik-stub}}

Revisi per 18 September 2019 00.22

Protestan di Royal Oak, Michigan melakukan boikot terhadap Kentucky Fried Chicken sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan hewan.

Boikot atau pemulauan adalah tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang atau suatu organisasi sebagai wujud protes atau sebagai suatu bentuk pemaksaan. Kata ini berasal dari serapan bahasa Inggris boycott yang mulai digunakan sejak "Perang Tanah" di Irlandia pada sekitar 1880 dan berasal dari nama Charles Boycott, seorang agen lahan (estate agent) untuk tuan tanah Earl Erne.

Boikot juga bisa diartikan sebagai penolakan kerja sama.

Referensi

  • Friedman, M. Consumer Boycotts: Effecting Change through the Marketplace and the Media. London: Routledge, 1999.
  • Hoffmann, S., Müller, S. Consumer Boycotts Due to Factory Relocation. Journal of Business Research, 2009, 62 (2), 239–247.
  • Hoffmann, S. Anti-Consumption as a Means of Saving Jobs. European Journal of Marketing, 2011, 45 (11/12), 1702–1714.
  • Glickman, Lawrence B. Buying Power: A History of Consumer Activism in America. University Of Chicago Press, 2009.
  • Klein, J. G., Smith, N. C., John, A. Why we Boycott: Consumer Motivations for Boycott Participation. Journal of Marketing, 2004, 68 (3), 92–109.

Pranala luar