Samping: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Samping''' adalah kain yang bercorak yang digunakan masyarakat hususnya masyarakat [[Sunda]]. Samping berbentuk seperti kain yang memanjang tanpa jahitan yang membentuk, samping juga becorak, biasanya bercorak [[batik]] masyarakat [[Sunda]] telah mengenal samping dari zaman dahulu kala, karena terbukti dengan adanya dalam [[carita pantun]] [[lutung kasarung]]. Dalam [[carita pantun]] lutung kasarung diceritakan bagaimana wanita [[Sunda]] dulu berdandan dan menggunakan samping sebagai pakaian mereka sehari-hari. |
'''Samping''' ([[Kata lemes|lemes]]: '''''sinjang''''', [[Bahasa Badui|Badui]]: '''''lunas''''') adalah kain yang bercorak yang digunakan masyarakat hususnya masyarakat [[Sunda]]. Samping berbentuk seperti kain yang memanjang tanpa jahitan yang membentuk, samping juga becorak, biasanya bercorak [[batik]] masyarakat [[Sunda]] telah mengenal samping dari zaman dahulu kala, karena terbukti dengan adanya dalam [[carita pantun]] [[lutung kasarung]]. Dalam [[carita pantun]] lutung kasarung diceritakan bagaimana wanita [[Sunda]] dulu berdandan dan menggunakan samping sebagai pakaian mereka sehari-hari. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 21 Mei 2023 04.52
Samping (lemes: sinjang, Badui: lunas) adalah kain yang bercorak yang digunakan masyarakat hususnya masyarakat Sunda. Samping berbentuk seperti kain yang memanjang tanpa jahitan yang membentuk, samping juga becorak, biasanya bercorak batik masyarakat Sunda telah mengenal samping dari zaman dahulu kala, karena terbukti dengan adanya dalam carita pantun lutung kasarung. Dalam carita pantun lutung kasarung diceritakan bagaimana wanita Sunda dulu berdandan dan menggunakan samping sebagai pakaian mereka sehari-hari.
Referensi
- R.A Darnadibrata, .Kamus Basa Sunda. Kiblat 2006. Bandung.