Lompat ke isi

Moshe Dayan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46: Baris 46:
''Ia akan membangunkan 100 ide. Darinya 95 sangat berbahaya, 3 sangat buruk; sisanya 2, bagaimanapun, cemerlang.''
''Ia akan membangunkan 100 ide. Darinya 95 sangat berbahaya, 3 sangat buruk; sisanya 2, bagaimanapun, cemerlang.''


Dayan menggabungkan identitas sekular dan pragmatisme kibbutznik (menurut laporan, melihat para rabbi berduyun-duyun ke Candi Gunung setelah Yerusalem direbut tahun 1967, ia bertanya "Apa Vatikan ini?" lalu memegang kunci ke Waqf (perserikatan Muslim) dengan rasa mendalam tentang sua dan mengapresiasikan warisan Yahudi dan tanah Israel, nyata dalam tulisannya.
Dayan menggabungkan identitas sekular dan pragmatisme kibbutznik (menurut laporan, melihat para rabbi berduyun-duyun ke Candi Gunung setelah Yerusalem direbut tahun 1967, ia bertanya "Apa Vatikan ini?" lalu memegang kunci ke Waqf (perserikatan Muslim) dengan rasa mendalam tentang suka dan mengapresiasikan warisan Yahudi dan tanah Israel, nyata dalam tulisannya.


Dayan juga pengarang dan arkeolog amatir, menimbulkan beberapa kontroversi pada pengumpulan artefak bersejarahnya, sering dengan bantuan prajuritnya, melanggar sejumlah hukum. Saat ia mati koleksi arkeologisnya dijual kepada negara.
Dayan juga pengarang dan arkeolog amatir, menimbulkan beberapa kontroversi pada pengumpulan artefak bersejarahnya, sering dengan bantuan prajuritnya, melanggar sejumlah hukum. Saat ia mati koleksi arkeologisnya dijual kepada negara.

Revisi per 11 Februari 2005 03.48

Moshe Dayan (20 Mei 1915-16 Oktober 1981) ialah pemimpin militer dan politisi Israel (dalam bahasa Ibrani, namanya diterjemahkan sebagai 'Hakim Musa').

Kehidupan awal

Moshe Dayan dilahirkan di kibbutz Deganya Alef (Deganya 'A'), Palestina, yang masih menjadi bagian dari khilafah Turki Utsmani, dekat Kinneret (Laut Galilea). Orang tuanya ialah Shmuel Dayan dan Devorah, dan ialah anak pertama yang lahir di komunitas yang baru dibangun itu. Pada usia 14 tahun ia menjadi anggota Haganah. Ia amat dipengaruhi pendidikan militer pada opsir Inggris pro-Zionis Charles Orde Wingate. Ia pergi ke Bulgaria di mana ia lulus akademi militer.

Perang Dunia II

Ia ditangkap Inggris 10 tahun kemudian (ketika Haganah dinyatakan tidak sah), tetapi dibebaskan setelah 2 tahun sebagai bagian kerja sama baru Haganah dengan Inggris selama Perang Dunia II. Ketika mengikuti Divisi Infantri VII Australia tang berperang dengan angkatan Vichy French di Suriah, Dayan kehilangan mata kirinya dan mulai mengenakan tutup mata yang menjadi trademark-nya.

Komandan Militer

Selama perang Arab-Israel 1948, Dayan menempati beragam posisi penting, pertama sebagai komandan pertahanan di lembah Yordania. Ia berkesan baik luar biasa kepada pendiri Israel perdana menteri David ben Gurion dan menjadi anak didik-nya, bersama dengan Shimon Peres (kelak perdana menteri).

Setelah perang 1948, Dayan mulai naik pangkat. Antara 1955 sampai 1958 ia jadi Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel. Pada kapasitas ini ia memimpin angkatan Israel selama Krisis Suez.

Politisi

Tahun 1959, setahun setelah berhenti dari Angkatan Pertahanan Israel, Dayan menjadi anggota Partai Mapai, blok anggota sayap kiri dalam politik Israel, kemudian dipimpin David ben Gurion. Sejak 1964 ia jadi menteri pertahanan. Levi Eshkol Shkolnik, perdana menteri Israel antara 1963-1969 membenci Dayan; bagaimanapun ketika ketegangan mulai berkembang di awal 1967, Eshkol memutuskan menyerahkan posisi menteri pertahanan (yang sebelumnya juga ditempatinya, walau Eshkol tak pernah mengikuti ketentaraan) kepada Dayan.

Perang 6 Hari (1967)

Meski Dayan tak ambil bagian dalam kebanyakan rencana sebelum Perang 6 Hari pada Juni 1967, penunjukannya menyumbang keberhasilan Israel. Ia menang atas pasukan gabungan negara-negara tetangganya dalam Perang 6 Hari.

Perang Yom Kippur

Setelah Golda Meir menjadi perdana menteri pada 1969, Dayan menjadi menteri pertahanan dalam pemerintahannya. Ia tetap dalam jabatan itu ketika Perang Yom Kippur pecah pada 6 Oktober 1973. Sebagai pejabat yang banyak memiliki kedudukan tinggi yang bertanggung jawab pada rencana militer, dan terutama untuk memeriksa aparat intelijen, sedikit diragukan jika Dayan-yang menjadi simbol kemenangan pada Perang 6 Hari-menghasilkan 1 bagian pada pertanggungjawaban untuk tanda tang hilang pada kepemimpinan Israel untuk perang mendatang. Pada jam-jam sebelum perang, Dayan memilih untuk tak memobilisasi penuh atau mendahului menyerang Mesir dan Suriah; ia berasumsi bahwa Israel akan sanggup menang dengan mudah jika orang-orang Arab menyerang dan tak ingin Israel muncul sebagai agresor.

Menyusul kekalahan berat pada 2 hari pertama, pandangan Dayan mengalami perubahan radikal; ia secara singkat mengumumkan "Kejatuhan Candi Ketiga" pada suatu konferensi pers, namun untungnya dilarang berbicara oleh Meir. Ia juga memulai berbicara terbuka pada penggunaan senjata pemusnah massal melawan orang-orang Arab.

Dayan mengatur untuk memperoleh pengawasan darinys dan memimpin perang Israel selama istirahat perang. Meski Laporan Komite Agranat menerbitkan setelah perang tak memberi pertanggungjawaban penting pada lapisan politik-yang Moshe Dayan termasuk, gelombang protes publik menimbulkan pengunduran dirinya dan Golda Meir.

Menjadi Anggota Likud sebagai MenLu

Menurut orang-orang yang mengenalnya, secara mendalam perang membuat Dayan stres berat. Ia minggat dari partai sayap kiri Mapai (Pekerja)- wahana politiknya selama 15 tahun-kepada partai sayap kanan Likud. Pada 1977, ia menjadi MenLu pada pemerintahan Menachem Begin. Sebagai MenLu zaman Menachem Begin jadi perdana menteri, ia menolong menyusun pada Persetujuan Camp David, persetujuan perdamaian dengan Mesir. Dayan mengundurkan diri pada 1980 (disusul Ezer Weizman yang kemudian menyeberang ke Partai Pekerja), karena ketidaksetujuannya dengan Begin tentang apakah wilayah Palestina adalah persoalan internal Israel (Pakta Camp David termasuk ketetapan negosiasi di masa depan dengan Palestina; Begin-yang tidak menyukai ide itu-tak menaruh Dayan untuk mengepalai tim negosiasi).

Mati

Tahun 1981, Dayan membentuk partai baru Telem yang menganjurkan pemisahan sepihak dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Partai itu mendapat 2 kursi di Knesset (pemilihan pada 30 Juni 1981) tetapi Dayan cepat mati setelah itu karena kanker usus besar. Mayatnya dikubur di Nahalal di moshav (permukiman kolektif) di mana ia besar.

Peninggalannya

Dayan tak diragukan lagi seorang yang sangat sulit dan kontroversial; opininya tidak pernah hitam dan putih dengan keras. Ia memiliki sedikit kawan karib; kecemerlangan mental dan sikap kharismatiknya sering dikombinasikan dengan sinisme dan kurangnya pengendalian diri. Ariel Sharon menulis tentang Dayan :

Ia akan membangunkan 100 ide. Darinya 95 sangat berbahaya, 3 sangat buruk; sisanya 2, bagaimanapun, cemerlang.

Dayan menggabungkan identitas sekular dan pragmatisme kibbutznik (menurut laporan, melihat para rabbi berduyun-duyun ke Candi Gunung setelah Yerusalem direbut tahun 1967, ia bertanya "Apa Vatikan ini?" lalu memegang kunci ke Waqf (perserikatan Muslim) dengan rasa mendalam tentang suka dan mengapresiasikan warisan Yahudi dan tanah Israel, nyata dalam tulisannya.

Dayan juga pengarang dan arkeolog amatir, menimbulkan beberapa kontroversi pada pengumpulan artefak bersejarahnya, sering dengan bantuan prajuritnya, melanggar sejumlah hukum. Saat ia mati koleksi arkeologisnya dijual kepada negara.

Putrinya Yael Dayan mengikutinya memasuki dunia politik sebagai anggota beberapa partai sayap kiri Israel.