Orang Tionghoa di Italia: Perbedaan antara revisi
k fixing doi from hijacked website, see here |
k clean up, replaced: atau pun → ataupun |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Komunitas orang '''Tionghoa di Italia''' telah bertumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Statistik resmi menunjukkan ada sekurang-kurangnya 320.794 warga Tionghoa di [[Italia|Ital]]<nowiki/>ia, meskipun angka-angka ini tidak termasuk [[Imigran ilegal|imigrasi ilegal]], bekas warga negara Tionghok yang telah mendapatkan kewarganegaraan Italia, ataupun orang Italia keturunan Tionghoa.<ref name="istat">[[Istituto Nazionale di Statistica|National Institute of Statistics (Italy)]]: ''[http://www.istat.it/it/archivio/129854 I cittadini non comunitari regolarmente soggiornanti]''. |
Komunitas orang '''Tionghoa di Italia''' telah bertumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Statistik resmi menunjukkan ada sekurang-kurangnya 320.794 warga Tionghoa di [[Italia|Ital]]<nowiki/>ia, meskipun angka-angka ini tidak termasuk [[Imigran ilegal|imigrasi ilegal]], bekas warga negara Tionghok yang telah mendapatkan kewarganegaraan Italia, ataupun orang Italia keturunan Tionghoa.<ref name="istat">[[Istituto Nazionale di Statistica|National Institute of Statistics (Italy)]]: ''[http://www.istat.it/it/archivio/129854 I cittadini non comunitari regolarmente soggiornanti]''.</ref> |
||
== Demografi == |
== Demografi == |
||
Dalam sebuah analisis tahun 2010 yang dilaksanakan oleh CESNUR dan [[Universitas Torino|Universitas Turin]] terhadap 4.000 warga Tionghoa di [[Torino|Turin]] memperlihatkan bahwa saat itu 48% dari mereka adalah perempuan dan 30% anak-anak. Kebanakan orang Tionghoa di Italia, dan praktis seluruh komunitas di Turin, berasal dari provinsi tenggara Tiongkok, [[Zhejiang]] dan khususnya dari kota [[Wenzhou]].<ref>Luigi Berzano, Carlo Genova, Massimo Introvigne, Roberta Ricucci, Pierluigi Zoccatelli. |
Dalam sebuah analisis tahun 2010 yang dilaksanakan oleh CESNUR dan [[Universitas Torino|Universitas Turin]] terhadap 4.000 warga Tionghoa di [[Torino|Turin]] memperlihatkan bahwa saat itu 48% dari mereka adalah perempuan dan 30% anak-anak. Kebanakan orang Tionghoa di Italia, dan praktis seluruh komunitas di Turin, berasal dari provinsi tenggara Tiongkok, [[Zhejiang]] dan khususnya dari kota [[Wenzhou]].<ref name="ReferenceA">Luigi Berzano, Carlo Genova, Massimo Introvigne, Roberta Ricucci, Pierluigi Zoccatelli.</ref> Komunitas di Turin lebih muda daripada permukiman Tionghoa manapun di Italia, dan karena alasan ini tergantung sebagai cabang dari komunitas di Milan.<ref name="ReferenceA"/> Sekitar 70% dari orang Tionghoa di Turin bekerja di [[Rumah makan|restoran]], dan lebih dari 20% bekerja dalam aktivitas perdagangan.<ref name="immigrazioneoggi">Immigrazione Oggi: ''[http://www.immigrazioneoggi.it/daily_news/notizia.php?id=001864 Torino: l’integrazione dei cinesi passa per le seconde generazioni.]''</ref> |
||
Kota [[Prato]], di [[Toskana|Tuscany]], mempunyai konsentrasi terbesar orang Tionghoa di Italia, maupun di seluruh benua [[Eropa]]. Ini adalah komunitas Tionghoa kedua terbesar di selurh Italia, setelah Milan.<ref>{{ |
Kota [[Prato]], di [[Toskana|Tuscany]], mempunyai konsentrasi terbesar orang Tionghoa di Italia, maupun di seluruh benua [[Eropa]]. Ini adalah komunitas Tionghoa kedua terbesar di selurh Italia, setelah Milan.<ref>{{Citation|author = Donadio, Rachel|periodical = [[New York Times]]|title = Chinese Remake the ‘Made in Italy’ Fashion Label|date = 2010-09-12|accessdate = 2011-05-04|url = http://www.nytimes.com/2010/09/13/world/europe/13prato.html}}</ref> |
||
=== Agama === |
=== Agama === |
||
[[Berkas:Esquilino_-_Pu_Tuo_Shan_1120876.JPG|kiri|jmpl|200x200px|''Kuil Putuoshan'' Buddhis milik komunitas Tionghoa di via Ferruccio, Esquilino, Roma.]] |
[[Berkas:Esquilino_-_Pu_Tuo_Shan_1120876.JPG|kiri|jmpl|200x200px|''Kuil Putuoshan'' Buddhis milik komunitas Tionghoa di via Ferruccio, Esquilino, Roma.]] |
||
Studi oleh CESNUR juga mengamati afiliasi keyakinan dan agama oang-orang Tionghoa di Turin. Ditemukan ahwa 31.6% dari mereka mengidentifikasikan diri sebagai Budhist,<ref |
Studi oleh CESNUR juga mengamati afiliasi keyakinan dan agama oang-orang Tionghoa di Turin. Ditemukan ahwa 31.6% dari mereka mengidentifikasikan diri sebagai Budhist,<ref name="Zoccatelli-religion-results"/> meskipun analisis itu menyimpulkan bahwa hanya 13.7% yang memiliki "kesadaran identitas dan praktik Buddhis" sementara sisanya menganut [[Kepercayaan tradisional Tionghoa|agama rakyat Tionghoa]] yang memadukan unsur-unsur Buddhis.<ref name="Zoccatelli-religion-results">Pierluigi Zoccatelli; ''Religione e religiosità fra i cinesi a Torino. ''</ref><ref name="Zoccatelli-religion-results"/> |
||
Secara keseluruhan sekitar seperempat komunitas Tionghoa digolongkan sebagai penganut agama Tionghoa.<ref |
Secara keseluruhan sekitar seperempat komunitas Tionghoa digolongkan sebagai penganut agama Tionghoa.<ref name="Zoccatelli-religion-results"/> Para peneliti tidak dapat memastikan identitas [[Taoisme|Taois]]; hanya 1.1% dari mereka yang diteliti mengidentifikasikan dirinya demikian, dan para analis lebih suka menganggap Taoisme sebagai "affluent" dari agama Tionghoa.<ref name="Zoccatelli-religion-results"/> Survei ini menemukan bahwa 39.9% orang Tionghoa menganut identitas [[Ateisme|atheis]] sepenuhnya, tidak mempercayai agama atau tergolong dalam agama manapun, ataupun mempraktikkan kegiatan agama apapun.<ref name="Zoccatelli-religion-results"/> |
||
Kajian ini juga menganalisis komunitas Kristen Tionghoa, dan menemukan bahwa komunitas ini berjumlah 8% dari keseluruhan populasi (di antaranya 3.6% Katolik, 3.3% Protestan dan 1.1% Saksi Yehuwa). Komunitas Kristen kecil, tapi lebih besar daripada di provinsi asal mereka, khususnya untu Katolik dan Saksi Yehuwa karena yang terakhir dianggap sebagai agama ilegal di Tiongkok.<ref |
Kajian ini juga menganalisis komunitas Kristen Tionghoa, dan menemukan bahwa komunitas ini berjumlah 8% dari keseluruhan populasi (di antaranya 3.6% Katolik, 3.3% Protestan dan 1.1% Saksi Yehuwa). Komunitas Kristen kecil, tapi lebih besar daripada di provinsi asal mereka, khususnya untu Katolik dan Saksi Yehuwa karena yang terakhir dianggap sebagai agama ilegal di Tiongkok.<ref name="Zoccatelli-religion-results"/> Protestan pada umumnya nondenominasional dan pada umumnya (70%) perempuan.<ref name="Zoccatelli-religion-results"/> |
||
== Hubungan komunitas == |
== Hubungan komunitas == |
||
Pada 2007, beberapa puluh pengunjuk rasa turun ke jalan di [[Milan]] karena merasa didiskriminasi.<ref>{{ |
Pada 2007, beberapa puluh pengunjuk rasa turun ke jalan di [[Milan]] karena merasa didiskriminasi.<ref>{{Citation|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/6550725.stm|periodical = BBC News|title = Milan police in Chinatown clash|last = Willey|first = David|date = 2007-04-13|accessdate = 2008-04-22}}</ref> Kota Italia di utara, [[Treviso]], juga memerintahkan bisnis-bisnis milik orang Tionghoa menurunkan lentera-lentera mereka karena kelihatan "terlalu oriental".<ref>{{Citation|periodical = Taipei Times|title = Oriental decor not allowed|date = 2007-05-08|accessdate = 2008-04-22|url = http://www.taipeitimes.com/News/world/archives/2007/05/08/2003360012}}</ref> |
||
== Kota-kota dengan komunitas Tionghoa yang signifikan == |
== Kota-kota dengan komunitas Tionghoa yang signifikan == |
||
[[Berkas:Viacarloalberto.JPG|ka|jmpl|150x150px|Gambar yang menunjukkan "Pecinan Roma". Roma, bersama Milan dan Prato, mempunyai omunitas Tionghoa besar jumlahnya di Italia. |
[[Berkas:Viacarloalberto.JPG|ka|jmpl|150x150px|Gambar yang menunjukkan "Pecinan Roma". Roma, bersama Milan dan Prato, mempunyai omunitas Tionghoa besar jumlahnya di Italia.]] |
||
[[Berkas:Prato,_chinatown_01.JPG|ka|jmpl|150x150px|"Pecinan Prato", bersama dengan Pecinan Milan Chinatown dan Pecinan Roma merupakan yang terbesar dan terpenting di Italia.]] |
[[Berkas:Prato,_chinatown_01.JPG|ka|jmpl|150x150px|"Pecinan Prato", bersama dengan Pecinan Milan Chinatown dan Pecinan Roma merupakan yang terbesar dan terpenting di Italia.]] |
||
Berdasarkan statistik Demo Istat. |
Berdasarkan statistik Demo Istat. |
||
Baris 45: | Baris 45: | ||
== Bacaan lebih lanjut == |
== Bacaan lebih lanjut == |
||
* {{ |
* {{Citation|last = Ceccagno|first = Antonella|authorlink = |coauthors = |date = September 2003|title = New Chinese Migrants in Italy|journal = [[International Migration (journal)|International Migration]]|volume = 41|issue = 3|pages = 187–213|id = |url = http://doi.org/10.1111/1468-2435.00246|doi = 10.1111/1468-2435.00246}} ([http://www.webcitation.org/6bNsbSz1r Archive]) |
||
* Luigi Berzano, Carlo Genova, Massimo Introvigne, Roberta Ricucci, Pierluigi Zoccatelli. ''Cinesi a Torino: la crescita di un arcipelago''. Il Mulino, 2010. [[:en:Special:BookSources/9788815137913|ISBN 9788815137913]]. |
* Luigi Berzano, Carlo Genova, Massimo Introvigne, Roberta Ricucci, Pierluigi Zoccatelli. ''Cinesi a Torino: la crescita di un arcipelago''. Il Mulino, 2010. [[:en:Special:BookSources/9788815137913|ISBN 9788815137913]]. |
||
Revisi per 27 Maret 2020 05.04
Komunitas orang Tionghoa di Italia telah bertumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Statistik resmi menunjukkan ada sekurang-kurangnya 320.794 warga Tionghoa di Italia, meskipun angka-angka ini tidak termasuk imigrasi ilegal, bekas warga negara Tionghok yang telah mendapatkan kewarganegaraan Italia, ataupun orang Italia keturunan Tionghoa.[1]
Demografi
Dalam sebuah analisis tahun 2010 yang dilaksanakan oleh CESNUR dan Universitas Turin terhadap 4.000 warga Tionghoa di Turin memperlihatkan bahwa saat itu 48% dari mereka adalah perempuan dan 30% anak-anak. Kebanakan orang Tionghoa di Italia, dan praktis seluruh komunitas di Turin, berasal dari provinsi tenggara Tiongkok, Zhejiang dan khususnya dari kota Wenzhou.[2] Komunitas di Turin lebih muda daripada permukiman Tionghoa manapun di Italia, dan karena alasan ini tergantung sebagai cabang dari komunitas di Milan.[2] Sekitar 70% dari orang Tionghoa di Turin bekerja di restoran, dan lebih dari 20% bekerja dalam aktivitas perdagangan.[3]
Kota Prato, di Tuscany, mempunyai konsentrasi terbesar orang Tionghoa di Italia, maupun di seluruh benua Eropa. Ini adalah komunitas Tionghoa kedua terbesar di selurh Italia, setelah Milan.[4]
Agama
Studi oleh CESNUR juga mengamati afiliasi keyakinan dan agama oang-orang Tionghoa di Turin. Ditemukan ahwa 31.6% dari mereka mengidentifikasikan diri sebagai Budhist,[5] meskipun analisis itu menyimpulkan bahwa hanya 13.7% yang memiliki "kesadaran identitas dan praktik Buddhis" sementara sisanya menganut agama rakyat Tionghoa yang memadukan unsur-unsur Buddhis.[5][5]
Secara keseluruhan sekitar seperempat komunitas Tionghoa digolongkan sebagai penganut agama Tionghoa.[5] Para peneliti tidak dapat memastikan identitas Taois; hanya 1.1% dari mereka yang diteliti mengidentifikasikan dirinya demikian, dan para analis lebih suka menganggap Taoisme sebagai "affluent" dari agama Tionghoa.[5] Survei ini menemukan bahwa 39.9% orang Tionghoa menganut identitas atheis sepenuhnya, tidak mempercayai agama atau tergolong dalam agama manapun, ataupun mempraktikkan kegiatan agama apapun.[5]
Kajian ini juga menganalisis komunitas Kristen Tionghoa, dan menemukan bahwa komunitas ini berjumlah 8% dari keseluruhan populasi (di antaranya 3.6% Katolik, 3.3% Protestan dan 1.1% Saksi Yehuwa). Komunitas Kristen kecil, tapi lebih besar daripada di provinsi asal mereka, khususnya untu Katolik dan Saksi Yehuwa karena yang terakhir dianggap sebagai agama ilegal di Tiongkok.[5] Protestan pada umumnya nondenominasional dan pada umumnya (70%) perempuan.[5]
Hubungan komunitas
Pada 2007, beberapa puluh pengunjuk rasa turun ke jalan di Milan karena merasa didiskriminasi.[6] Kota Italia di utara, Treviso, juga memerintahkan bisnis-bisnis milik orang Tionghoa menurunkan lentera-lentera mereka karena kelihatan "terlalu oriental".[7]
Kota-kota dengan komunitas Tionghoa yang signifikan
Berdasarkan statistik Demo Istat.
- Milan 18.918 (1.43% dari keseluruhan penduduk)
- Rome 12.013
- Prato 11.882 (6.32%)
- Turin 5.437
- Florence 3.890 (1.05%)
- Campi Bisenzio 3.018 (6.87%)
- Reggio Emilia 2.925 (1.72%)
- Bologna 2.654
- Naples 2.456
- Brescia 2.394 (1.23%)
- Venice 2.163
- Empoli 1.759 (3.67%)
- Genoa 1.637
- Forlì 1.607 (1.36%)
- Padua 1.571
- Fucecchio 1.502 (6.39%)
Tokoh terkemuka
Wenling Tan Monfardini pemain tenis meja 1972)
Rujukan
- ^ National Institute of Statistics (Italy): I cittadini non comunitari regolarmente soggiornanti.
- ^ a b Luigi Berzano, Carlo Genova, Massimo Introvigne, Roberta Ricucci, Pierluigi Zoccatelli.
- ^ Immigrazione Oggi: Torino: l’integrazione dei cinesi passa per le seconde generazioni.
- ^ Donadio, Rachel (2010-09-12), "Chinese Remake the 'Made in Italy' Fashion Label", New York Times, diakses tanggal 2011-05-04
- ^ a b c d e f g h Pierluigi Zoccatelli; Religione e religiosità fra i cinesi a Torino.
- ^ Willey, David (2007-04-13), "Milan police in Chinatown clash", BBC News, diakses tanggal 2008-04-22
- ^ "Oriental decor not allowed", Taipei Times, 2007-05-08, diakses tanggal 2008-04-22
Bacaan lebih lanjut
- Ceccagno, Antonella (September 2003), "New Chinese Migrants in Italy", International Migration, 41 (3): 187–213, doi:10.1111/1468-2435.00246 (Archive)
- Luigi Berzano, Carlo Genova, Massimo Introvigne, Roberta Ricucci, Pierluigi Zoccatelli. Cinesi a Torino: la crescita di un arcipelago. Il Mulino, 2010. ISBN 9788815137913.
Pranala luar
- SPIEGEL Magazine Article about the Chinese in Prato September 7, 2006