Anjungan Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:TMII Batak House 1.JPG|jmpl|300px|'''Anjungan Sumatra Utara''' di [[Taman Mini Indonesia Indah]]]]'''Anjungan Provinsi Sumatra Utara''' merupakan salah satu [[Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah|Anjungan Daerah]] di [[Taman Mini Indonesia Indah]]. Anjungan ini menampilkan empat buah rumah adat dan sebuah rumah peranginan atau tempat beristirahat. Rumah adat tersebut paling barat adalah rumah adat [[Batak Karo]] disebut [[Siwaluh Jabu]], rumah adat [[Nias Selatan]] dan paling timur adalah rumah adat [[Batak Toba]], disebut [[ |
[[Berkas:TMII Batak House 1.JPG|jmpl|300px|'''Anjungan Sumatra Utara''' di [[Taman Mini Indonesia Indah]]]]'''Anjungan Provinsi Sumatra Utara''' merupakan salah satu [[Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah|Anjungan Daerah]] di [[Taman Mini Indonesia Indah]]. Anjungan ini menampilkan empat buah rumah adat dan sebuah rumah peranginan atau tempat beristirahat. Rumah adat tersebut paling barat adalah rumah adat [[Batak Karo]] disebut [[Siwaluh Jabu]], rumah adat [[Nias Selatan]] dan paling timur adalah rumah adat [[Batak Toba]], disebut [[Ruma Bolon]] atau rumah besar. Sedangkan di halaman depan dibangun sebuah tempat peranginan dengan ciri bangunan masa kerajaan Melayu yang terkenal dengan hikayat [[Puteri Hijau]]. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Revisi per 6 September 2022 20.39
Anjungan Provinsi Sumatra Utara merupakan salah satu Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah. Anjungan ini menampilkan empat buah rumah adat dan sebuah rumah peranginan atau tempat beristirahat. Rumah adat tersebut paling barat adalah rumah adat Batak Karo disebut Siwaluh Jabu, rumah adat Nias Selatan dan paling timur adalah rumah adat Batak Toba, disebut Ruma Bolon atau rumah besar. Sedangkan di halaman depan dibangun sebuah tempat peranginan dengan ciri bangunan masa kerajaan Melayu yang terkenal dengan hikayat Puteri Hijau.
