Alamanda Shantika: Perbedaan antara revisi
Indonika123 (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Founder menggunakan HotCat |
Shadowfax99 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Alamanda Shantika''' merupakan seorang Founder dan Presiden Direktur [[Binar Academy]]<ref>{{Cite web|url=https://cantik.tempo.co/read/1272311/curhat-alamanda-shantika-ke-nadiem-makarim-saat-galau-soal-karier|title=Curhat Alamanda Shantika ke Nadiem Makarim Saat Galau Soal Karier|last=Kustiani|first=Rini|date=2019-11-14|website=Tempo|language=en|access-date=2019-11-24}}</ref> yang juga mantan |
'''Alamanda Shantika''' merupakan seorang Founder dan Presiden Direktur [[Binar Academy]]<ref>{{Cite web|url=https://cantik.tempo.co/read/1272311/curhat-alamanda-shantika-ke-nadiem-makarim-saat-galau-soal-karier|title=Curhat Alamanda Shantika ke Nadiem Makarim Saat Galau Soal Karier|last=Kustiani|first=Rini|date=2019-11-14|website=Tempo|language=en|access-date=2019-11-24}}</ref> yang juga mantan ''Vice President of Product'' di [[Gojek|Go-Jek]] saat sebelum ia merintis sekolah ''coding'' dengan konsep akademi tempat anak-anak bisa belajar tentang ''coding'' secara gratis<ref>{{Cite web|url=http://wanitaindonesia.co.id/index.php?view=viewarticle&id=17050018|title=Alamanda Shantika: Ternyata Bisa Beli Mercy 2 Hanya Begini Rasanya|website=wanitaindonesia.co.id|language=en|access-date=2019-11-24}}</ref>. Alamanda sudah memakai teknik ''coding'' sejak usianya 14 tahun, pada saat itu ia sering membuat situs blog miliknya menggunakan teknik ''coding'' di mana hal tersebut digunakan untuk bisa menampilkan warna dan bentuk di blog-nya<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/kumparanstyle/alamanda-shantika-programmer-yang-mendobrak-stigma-dengan-prestasi-27431110790473806|title=Alamanda Shantika: Programmer yang Mendobrak Stigma dengan Prestasi|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-11-24}}</ref>. |
||
Kehidupan masa lalu Alamanda harus diterpa permasalahan ekonomi keluarganya, saat |
Kehidupan masa lalu Alamanda harus diterpa permasalahan ekonomi keluarganya, saat ia ingin memulai kuliah, ayahnya jatuh sakit dan terkena ''stroke.'' Akibatnya, Alamanda harus memutuskan impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia harus bekerja keras demi bertahan hidup, dengan keahliannya dalam teknik ''coding'' yang pernah ia lakukan saat usianya 14 tahun, ia memulai berbagai pekerjaan untuk mendesain ''website''<ref>{{Cite book|title=Lalita: 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia|last=Limuria & Kadiman|first=Abigail & Grace|publisher=|year=2019|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 24 November 2019 08.10
Alamanda Shantika merupakan seorang Founder dan Presiden Direktur Binar Academy[1] yang juga mantan Vice President of Product di Go-Jek saat sebelum ia merintis sekolah coding dengan konsep akademi tempat anak-anak bisa belajar tentang coding secara gratis[2]. Alamanda sudah memakai teknik coding sejak usianya 14 tahun, pada saat itu ia sering membuat situs blog miliknya menggunakan teknik coding di mana hal tersebut digunakan untuk bisa menampilkan warna dan bentuk di blog-nya[3].
Kehidupan masa lalu Alamanda harus diterpa permasalahan ekonomi keluarganya, saat ia ingin memulai kuliah, ayahnya jatuh sakit dan terkena stroke. Akibatnya, Alamanda harus memutuskan impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia harus bekerja keras demi bertahan hidup, dengan keahliannya dalam teknik coding yang pernah ia lakukan saat usianya 14 tahun, ia memulai berbagai pekerjaan untuk mendesain website[4].
Referensi
- ^ Kustiani, Rini (2019-11-14). "Curhat Alamanda Shantika ke Nadiem Makarim Saat Galau Soal Karier". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-24.
- ^ "Alamanda Shantika: Ternyata Bisa Beli Mercy 2 Hanya Begini Rasanya". wanitaindonesia.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-24.
- ^ "Alamanda Shantika: Programmer yang Mendobrak Stigma dengan Prestasi". kumparan. Diakses tanggal 2019-11-24.
- ^ Limuria & Kadiman, Abigail & Grace (2019). Lalita: 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia. Jakarta.