Lompat ke isi

Satyalancana Kebudayaan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14: Baris 14:
# Evi Meiroza
# Evi Meiroza
# Linneke Sjerlie Watoelangkouw<ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2010/03/28/21471074/10.Seniman.Peroleh.Satyalancana.Kebudayaan|title=10 Seniman Peroleh Satyalancana Kebudayaan|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-03-16}}</ref>
# Linneke Sjerlie Watoelangkouw<ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2010/03/28/21471074/10.Seniman.Peroleh.Satyalancana.Kebudayaan|title=10 Seniman Peroleh Satyalancana Kebudayaan|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-03-16}}</ref>
# [[Abdul Halim Majalengka|K. H. Abdul Halim]]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 26 Juli 2020 17.10

satyalancana kebudayaan

Satyalancana Kebudayaan, adalah tanda penghargaan yang dikeluarkan dan diberikan oleh Presiden kepada warga negara Republik Indonesia yang telah berjasa besar dalam bidang kebudayaan yang telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.[1]

Tanda penghargaan ini merupakan anugerah tertinggi dalam bidang kebudayaan. Beberapa orang yang pernah mendapatkan Satyalancana Kebudayaan adalah sebagai berikut:

  1. Sophan Sophiaan (alm)
  2. Ammaq Cammana
  3. Ki Satono
  4. Taufik Hidayat Udjo
  5. Mus Mualim (alm)
  6. Rhoma Irama
  7. Anjar Any (alm)
  8. Tilhang Oberlin Goeltom (alm)
  9. Evi Meiroza
  10. Linneke Sjerlie Watoelangkouw[2]
  11. K. H. Abdul Halim

Referensi

  1. ^ antaranews.com. "Menbudpar Sematkan Satyalencana Kebudayaan 2010". Antara News. Diakses tanggal 2019-03-16. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber. "10 Seniman Peroleh Satyalancana Kebudayaan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-03-16. 

(Indonesia) PP 38/1959, TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA KEBUDAYAAN

Lihat pula