Lompat ke isi

Rammang-Rammang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Lagi
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Lagi
Baris 2: Baris 2:


== Sejarah dan pengelolaannya ==
== Sejarah dan pengelolaannya ==
Kawasan karst Rammang-Rammang sempat ditawar untuk ditambang oleh perusahaan marmer dan masyarakat sekitar sempat diiming-imingi jadi buruh dan karyawannya. Namun masyarakat tetap tidak gentar menolak.<ref name=hariankompas>{{aut|Aulia, Luki; Arman, Reny Sri Ayu}} (30 September 2019). "Kekayaan Ekowisata Menyelamatkan Kekayaan Karst". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm. 1 & 11.</ref><ref name=detiktravel>{{cite news|title=Cerita Karst Rammang-rammang yang Nyaris Jadi Tambang|url=https://detik.com/travel/domestic-destination/d-4651897/cerita-karst-rammang-rammang-yang-nyaris-jadi-tambang|date=4 Agustus 2019|accessdate=23 Desember 2019|work=Detik Travel}}</ref> Sekitar 10 tahun sebelum 2019 itu, kawasan karst yang dilelang ialah sebesar 40 hektare untuk dieksplorasi. Selain masyarakat menolak karena tahu akibatnya yang merusak, kawasan ini sendiri juga telah dikelilingi oleh beberapa tambang semen dan salah satunya berjarak sekitar 4 km dari kawasan karst.<ref name=detiktravel/> Setelah bersatunya masyarakat menolak, warga berhasil menjadikan kawasan ini sebagai tempat wisata.<ref name=detiktravel/>
Kawasan karst Rammang-Rammang sempat ditawar untuk ditambang oleh perusahaan marmer dan masyarakat sekitar sempat diiming-imingi jadi buruh dan karyawannya. Namun masyarakat tetap tidak gentar menolak.<ref name=hariankompas>{{aut|Aulia, Luki; Arman, Reny Sri Ayu}} (30 September 2019). "Kekayaan Ekowisata Menyelamatkan Kekayaan Karst". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm. 1 & 11.</ref><ref name=detiktravel>{{cite news|author=Bakrie, Moehammad|title=Cerita Karst Rammang-rammang yang Nyaris Jadi Tambang|url=https://detik.com/travel/domestic-destination/d-4651897/cerita-karst-rammang-rammang-yang-nyaris-jadi-tambang|date=4 Agustus 2019|accessdate=23 Desember 2019|work=Detik Travel}}</ref> Sekitar tahun 2007 silam, kawasan karst yang dilelang ialah sebesar 40 hektare untuk dieksplorasi oleh 3 perusahaan kaliber besar dari Cina oleh Pemda [[Kabupaten Maros]].<ref name=bakrie>{{cite news|url=https://detik.com/travel/travel-news/d-3745555/rammang-rammang-di-maros-raih-status-geopark|author=Bakrie, Moehammad|title=Rammang-rammang di Maros Raih Status Geopark|date=27 November 2017|accessdate=23 Desember 2019|work=Detik Travel}}</ref> Selain masyarakat menolak karena tahu akibatnya yang merusak, kawasan ini sendiri juga telah dikelilingi oleh beberapa tambang semen dan salah satunya berjarak sekitar 4 km dari kawasan karst.<ref name=detiktravel/> Setelah bersatunya masyarakat menolak dan bahkan selama 6 tahun berjuang melawan perusahaan tambang, warga berhasil menyelamatkan kawasan ini<ref name=bakrie/> menjadikan kawasan ini sebagai tempat wisata.<ref name=detiktravel/> Di tahun 2017 lalu pula, kawasan karst ini telah menjadi Taman Nasional Geopark<ref name=viva>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1053666-geopark-maros-segera-didaftarkan-ke-unesco|title=Geopark Maros Segera Didaftarkan ke UNESCO|date=13 Juli 2018|accessdate=23 Desember 2019|work=Viva|author=Paramitha, Tasya; Aria, Bimo}}</ref><ref name=bakrie/> dan sedang diajukan kepada [[UNESCO]] untuk menjadi UNESCO Geopark Global, atau geopark tingkat internasional.<ref name=viva/>


== Galeri Foto ==
== Galeri Foto ==

Revisi per 23 Desember 2019 05.48

Rammang-Rammang adalah sebuah tempat di gugusan pegunungan karst (kapur) Maros-Pangkep. Letaknya di desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, sekitar 40 km di sebelah utara Kota Makassar.

Sejarah dan pengelolaannya

Kawasan karst Rammang-Rammang sempat ditawar untuk ditambang oleh perusahaan marmer dan masyarakat sekitar sempat diiming-imingi jadi buruh dan karyawannya. Namun masyarakat tetap tidak gentar menolak.[1][2] Sekitar tahun 2007 silam, kawasan karst yang dilelang ialah sebesar 40 hektare untuk dieksplorasi oleh 3 perusahaan kaliber besar dari Cina oleh Pemda Kabupaten Maros.[3] Selain masyarakat menolak karena tahu akibatnya yang merusak, kawasan ini sendiri juga telah dikelilingi oleh beberapa tambang semen dan salah satunya berjarak sekitar 4 km dari kawasan karst.[2] Setelah bersatunya masyarakat menolak dan bahkan selama 6 tahun berjuang melawan perusahaan tambang, warga berhasil menyelamatkan kawasan ini[3] menjadikan kawasan ini sebagai tempat wisata.[2] Di tahun 2017 lalu pula, kawasan karst ini telah menjadi Taman Nasional Geopark[4][3] dan sedang diajukan kepada UNESCO untuk menjadi UNESCO Geopark Global, atau geopark tingkat internasional.[4]

Galeri Foto

hutan batu Rammang-Rammang
Berkas:Rammang-Rammang.jpg
Sungai Pute

Referensi

Eksotika Rammang-Rammang

  1. ^ Aulia, Luki; Arman, Reny Sri Ayu (30 September 2019). "Kekayaan Ekowisata Menyelamatkan Kekayaan Karst". Kompas. Hlm. 1 & 11.
  2. ^ a b c Bakrie, Moehammad (4 Agustus 2019). "Cerita Karst Rammang-rammang yang Nyaris Jadi Tambang". Detik Travel. Diakses tanggal 23 Desember 2019. 
  3. ^ a b c Bakrie, Moehammad (27 November 2017). "Rammang-rammang di Maros Raih Status Geopark". Detik Travel. Diakses tanggal 23 Desember 2019. 
  4. ^ a b Paramitha, Tasya; Aria, Bimo (13 Juli 2018). "Geopark Maros Segera Didaftarkan ke UNESCO". Viva. Diakses tanggal 23 Desember 2019.