Awan noktilusen: Perbedaan antara revisi
WillsonEP09 (bicara | kontrib) Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.122.72.249) dan mengembalikan revisi 16360640 oleh Avelin Mulyati |
|||
Baris 15: | Baris 15: | ||
Berikut kumpulan galeri awan noktilusen yang terjadi di berbagai negara. |
Berikut kumpulan galeri awan noktilusen yang terjadi di berbagai negara. |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:Helkivad ööpilved Kuresoo kohal.jpg|Rawa Kuresoo, Soomaa National Park, Estonia tanggal 26 Juli 2009. |
|||
Berkas:Noctilucent clouds over Uppsala, Sweden.jpg|Uppsala, Swedia tanggal 11 Juli 2014. |
Berkas:Noctilucent clouds over Uppsala, Sweden.jpg|Uppsala, Swedia tanggal 11 Juli 2014. |
||
Berkas:Helkivad Ööpilved (2).jpg|Varbla, Estonia tanggal 13 Juli 2016. |
Berkas:Helkivad Ööpilved (2).jpg|Varbla, Estonia tanggal 13 Juli 2016. |
Revisi per 23 Desember 2019 13.21
Awan noctilucent atau awan yang bersinar adalah awan yang bersinar biru pada saat senja dengan bentuk yang compang-camping. Awan noctilucent ini terbentuk dari kristal es yang memiliki diameter 100 nanometer.
Awan ini walaupun berbentuk compang-camping dan tidak jelas, tetapi tetap indah untuk dipandang mata, karena tidak hanya memilki satu warna saja, melainkan sedikit bervariasi warna dan bentuknya. Awan ini bisa menjadi warna biru dikarenakan ada penyerapan ozon pada jalur ini yang terkena pancaran sinar matahari. https://id.scribd.com/doc/109713701/Meteorologi-Dan-Klimatologi Awan yang terbentuk dari kristal es ini merupakan awan yang hanya terlihat selama bulan pada masa musim panas saja dan terlihat saat setelah terbenamnya matahari, jika dilihat pada siang hari terlalu redup warnanya dan cahayanya tidak sebagus pada sore hari. Awan ini hanya ada yaitu sekitar pertengahan Mei sampai Agustus pada belahan bumi utara, dan antara pertengahan bulan November dan Januari pada belahan bumi selatan, serta awan noctilucent ini seringnya memang terjadi di belahan bumi utara. Karena mungkin memang para peneliti itu banyak yang hidupnya di daerah utara, dibandingkan dengan daerah selatan. Selama musim panas di belahan bumi utara, atmosfer yang memanas dan mengembanglah, menyebabkan tepi luar atmosfer suhunya menjadi semakin dingin karena terdorong lebih jauh ke ruang angkasa. https://www.idntimes.com/science/discovery/ineu-nursetiawati/fakta-awan-noctilucent-exp-c1c2
Karakteristik
Awan noctilucent ini tidak biasa, karena berbeda dengan awan-awan yang terlihat, awan ini memiliki ketinggian yang paling tinggi dibandingkan dengan awan-awan yang lain. Ketinggian awan ini mencapai 75 km hingga 85 km, atau sekitar 250.000 kaki - 280.000 kaki. Awan yang satu ini merupakan awan yang memiliki dimeter 100 nanometer dan keberadaannya pada lapisan mesosfer dekat kutub, karena pada bagian ini, jika ketinggian semakin bertambah suhunya semakin turun, jadi bisa menjadikan kemunculan adanya awan noctilucent. Mesosfer ini terletak di bawah mesopause atau bagian terdingin dari atmosfer.[1] Dalam lapisan mesosfer juga terdapat awan yang namanya awan mesosfer, awan ini juga disebut dengan awan noctilucent, dikarenakan berada pada ketinggian dimana uap air akan menjadi sebuah kristal-kristal es. [2]
Terbentuknya awan ini pada suhu sekitar minus 230 derajat fahrenhait, pada lintang 50 derajat dan 70 derajat utara dan selatan khatulistiwa. Awan noctilucent menjadi hal menarik yang sangat ditunggu-tunggu, walaupun hanya bisa terlihat di negara Amerika Serikat, tepatnya pada beberapa negara dibagiannya yaitu Oregon, Minnesota, Michigan, dan Nevada, serta di daerah kutub. peristiwa ini menjadi awan yang kemunculannya memang jadi hal yang menarik dan menjadi momen tersendiri saat munculnya awan noctilucent. [3] Awan noctilucent ini diperkirakan terbentuk tidak hanya dari Kristal es saja, tetapi kemungkinan juga terbentuk dari uap air dan debu meteor. Air di permukaan bumi yang menguap dan berkumpul menjadi satu menjadi sebuah partikel-partikel kecil kemudian menjadi sebuah awan. Awan noctilucen inilah yang terbentuk dari uapan air di permukaan bumi, tetapi hasil uapannya berupa partikel debu-debu dengan ukuran kecil. Letusan gunung berapi juga dapat diperkirakan sebagai pembentuk awan noctilucent, walaupun kepastiannya belum bisa dipastikan. Letusan gunung berapi menjadi kemungkinan terbentuknya awan noctilucent karena akibat letusan gunung berapi, debu dan uap air yang ada menjadi sebagian pengaruh terbentuknya awan noctilucent. Walaupun tidak menjadi 100% pengaruh terbentuknya awan ini. [4]
Pengamatan
Pengamatan atau penelitian tentang awan noctilucent ini pertama kali diteliti setelah meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1983. Tepatnya pada tahun 1985 yaitu setelah 2 tahun peristiwa letusan gunung berapi itu. Penelitian ini menjadi penelitian pertama karena memang belum ada catatan yang menunjukkan bahwa sudah dilakukannya penelitian terdahulu tentang awan noctilucent sebelum tahun 1985.
Galeri
Berikut kumpulan galeri awan noktilusen yang terjadi di berbagai negara.
-
Rawa Kuresoo, Soomaa National Park, Estonia tanggal 26 Juli 2009.
-
Uppsala, Swedia tanggal 11 Juli 2014.
-
Varbla, Estonia tanggal 13 Juli 2016.
Lihat pula
- Awan kanal
- Awan kumulonimbus
- Awan kumulus
- Awan mammatus
- Awan nimbostratus
- Awan sirus
- Awan stratokumulus
Rujukan
- ^ "Meteorologi Dan Klimatologi". Scribd. Diakses tanggal 2019-12-23.
- ^ Liputan6.com (2019-09-17). "Tragedi 9/11 hingga Petak Umpet Bulan, 5 Foto Menakjubkan dari Angkasa Luar". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-12-23.
- ^ Times, I. D. N.; Nursetiawati, Ineu. "5 Fakta Awan Noctilucent, Fenomena Alam di Langit Biru Saat Senja". IDN Times. Diakses tanggal 2019-12-22.
- ^ Times, I. D. N.; Nursetiawati, Ineu. "5 Fakta Awan Noctilucent, Fenomena Alam di Langit Biru Saat Senja". IDN Times. Diakses tanggal 2019-12-23.