Lompat ke isi

Saidjah dan Adinda (film): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Diannaa (bicara | kontrib)
hapus konten hak cipta yang disalin dari https://today.line.me/id/pc/article/Ketika+Novel+Max+Havelaar+Jadi+Inspirasi+Komunitas+Kremov+Pictures+Banten-5WMExR
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 33: Baris 33:
}}
}}


'''''Saidjah dan Adinda''''' adalah film Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh [[Darwin Mahesa]] dan diproduksi oleh [[Kremov Pictures]], bekerjasama dengan [[Institut Kesenian Jakarta|Institut Kesenian Jakarta]]. Film ini merupakan adaptasi dari novel [[Max Havelaar]] karya [[Multatuli]] [[Eduard Douwes Dekker]]. Syuting film ini dijadwalkan pada Februari [[2020]]
'''''Saidjah dan Adinda''''' adalah film Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh [[Darwin Mahesa]] dan diproduksi oleh [[Kremov Pictures]], bekerjasama dengan [[Institut Kesenian Jakarta]]. Film ini merupakan adaptasi dari novel [[Max Havelaar]] karya [[Multatuli]] [[Eduard Douwes Dekker]]. Syuting film ini dijadwalkan pada Februari [[2020]]


== Produksi ==
== Produksi ==

Revisi per 18 Januari 2020 04.22

Saidjah dan Adinda
Berkas:Saidjah dan Adinda.jpg
SutradaraDarwin Mahesa
ProduserDarwin Mahesa
Dela Aulia
Berdasarkan
Max Havelaar oleh Multatuli
Penata musikTya Subiakto
SinematograferYudi Datau
Ikbal Fadillah
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
Negara Indonesia
BahasaIndonesia

Saidjah dan Adinda adalah film Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Darwin Mahesa dan diproduksi oleh Kremov Pictures, bekerjasama dengan Institut Kesenian Jakarta. Film ini merupakan adaptasi dari novel Max Havelaar karya Multatuli Eduard Douwes Dekker. Syuting film ini dijadwalkan pada Februari 2020

Produksi

Tahun 1976 film dengan tema yang sama berjudul Max Havelaar produksi bersama PT Mondial Motion Pictures (Jakarta) dan Fons Rademakers Productie B.V. (Amsterdam). Film arahan sutradara Fons Rademakers ini sempat dilarang penayangannya pada zaman Orde Baru. Ketika akhirnya pelarangan tersebut dicabut sekitar tahun 1987/1988.[1] Pada 09 Janauri 2020, media Liputan 6 menyebutkan bahwa Kremov Pictures akan memproduksi film Saidjah dan Adinda dan kemudian dibenarkan oleh Darwin Mahesa.[2][3] Film ini melibatkan sejumlah Aktor film Indonesia dan aktor lokal Banten Film ini direncanakan tayang pada akhir tahun 2020.

Referensi

  1. ^ "Utas #MaxHavelaarFilm". Kompasiana. 09 Desember 2017. 
  2. ^ "Nantikan Saidjah Adinda Besutan Kremov Pictures Banten". Liputan6. 09 januari 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  3. ^ "Darwin Mahesa garap Saidjah dan Adinda". Biem. 04 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.