Lompat ke isi

Anis bin Alwi al-Habsyi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JOKO YULIYANTO (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
keturunan
Baris 20: Baris 20:
|nama_ayah = Habib Alwi
|nama_ayah = Habib Alwi
|nama_ibu = Syarifah Khadijah
|nama_ibu = Syarifah Khadijah
|nama_lahir =
|nama_lahir =Muhammad Anies
|hari_lahir =
|hari_lahir =
<!-- --------- -->
<!-- --------- -->
Baris 37: Baris 37:
<!-- --------- -->
<!-- --------- -->
|kunya =
|kunya =
|name = Anis bin Alwi
|name = Muhammad Anies bin Alwi
|nama_arabic =
|nama_arabic =
|nisbah =
|nisbah =
Baris 68: Baris 68:
|negara_makam =
|negara_makam =
<!-- --------- -->
<!-- --------- -->
|keturunan=Husein bin Muhammad Anies Al Habsyi
}}
Ali bin Muhammad Anies Al Habsyi
Achmad bin Muhammad Anies Al Habsyi
Alwi bin Muhammad Anies Al Habsyi
Hasan bin Muhammad Anies Al Habsyi (Khalifah Solo)
Ubaidillah bin Muhammad Anies Al Habsyi}}
'''Habib Anis bin Alwi al-Habsyi''' ({{lahirmati|[[Garut]], [[Jawa Barat]]|5|5|1928|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|6|11|2006}}) adalah seorang [[ulama]] [[Indonesia]] yang dikenal di kalangan masyarakat kota [[Solo]].
'''Habib Anis bin Alwi al-Habsyi''' ({{lahirmati|[[Garut]], [[Jawa Barat]]|5|5|1928|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|6|11|2006}}) adalah seorang [[ulama]] [[Indonesia]] yang dikenal di kalangan masyarakat kota [[Solo]].



Revisi per 1 Juli 2020 03.08

Muhammad Anies bin Alwi
NamaMuhammad Anies bin Alwi
KebangsaanIndonesia

Habib Anis bin Alwi al-Habsyi (5 Mei 1928 – 6 November 2006) adalah seorang ulama Indonesia yang dikenal di kalangan masyarakat kota Solo.

Biografi

Habib Anis lahir dari pasangan Habib Alwi dan Syarifah Khadijah. Ketika berumur 9 tahun, keluarganya pindah ke Solo. Setelah berpindah-pindah rumah di kota Solo, mereka menetap di Kampung Gurawan, Pasar Kliwon, Surakarta.

Menjadi ustadz

Saat kecil, selain mendapatkan didikan dari sang ayah, Habib Anis juga pernah belajar di Madrasah Ar-Ribathah, yang juga berada di samping sekolahnya. Pada usia 22 tahun, dia menikahi Syarifah Syifa binti Thaha Assagaf. Namun, tidak lama kemudian sang ayah meninggal dunia di Palembang sehingga peranannya sebagai ulama pun digantikan Habib Anis. Karena peran inilah, Habib Anis sempat dianggap sebagai "anak muda yang berpakaian tua". Usianya masih muda, tapi sudah memerankan vital sebagai seorang ustadz/kyai, yang sepantasnya dilakukan oleh orang tua. Dia dijuluki "The Smiling Habib" dikarenakan senyum selalu menghiasi wajah dia. Penghormatan terhadap tamu juga merupakan ciri khas dia. Habib Anis selalu menjamu tamu dengan keikhlasan dia.[1]

Selain sebagai ustadz, Habib Anis muda pun pernah berdagang batik dan memiliki kios di Pasar Klewer, Solo, yang dijaga adiknya, Habib Ali. Namun, karena kegiatan di Masjid Ar-Riyadh (masjid tempat Habib Anis menggelar pengajian) semakin banyak, usaha perdagangan batik dihentikan. Habib Anis lebih fokus pada usaha pengembangan ajaran Islam sebagai seorang ulama.

Meninggal dunia

Habib Anis meninggal pada tanggal 6 November 2006 (14 Syawal 1427 H) pukul 12.55 WIB di RS. Dr. Oen dalam usia 78 tahun karena penyakit jantung yang dideritanya.[1]

Referensi

  1. ^ Majalah Hidayah edisi 115, Maret 2011 hal.64-68