Lompat ke isi

Pengguna:Delviana Iloponu/Dampak PR: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat halaman baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
dampak
Baris 1: Baris 1:
'''Dampak PR''' bagi siswa sekolah bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap siswa itu sendiri. Efek ini meliputi pengaruhnya terhadap prestasi akademik, non-akademik, kebiasaan belajar, penggunaan waktu, pengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan investasi masa depan, sehingga pendidikan sangat penting bagi setiap orang untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sehingga pemberian PR adalah salah satu upaya guru yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa. PR akan berdampak baik pada siswa yang suka diberi PR dan tidak akan berdampak apa-apa kepada siswa yang tidak suka diberi PR. berikut adalah dampak pemberian PR atau [[home work]] :
'''Dampak PR''' bagi siswa sekolah bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap siswa itu sendiri. Efek ini meliputi pengaruhnya terhadap prestasi akademik, non-akademik, kebiasaan belajar, penggunaan waktu, pengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan investasi masa depan, sehingga pendidikan sangat penting bagi setiap orang untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sehingga pemberian PR adalah salah satu upaya guru yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa. PR akan berdampak baik pada siswa yang suka diberi PR dan tidak akan berdampak apa-apa kepada siswa yang tidak suka diberi PR. berikut adalah dampak pemberian PR atau [[home work]] :


# Pelajaran
# Akademik


[[Cooper, Robinson & Patall]] (2006) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian PR terhadap prestasi siswa. Hasilnya bervariasi dari mulai usia anak dan tingkat pendidikan. Ini menandakan bahwa PR tidak memberi pengaruh yang sama terhadap prestasi akademik siswa. Pada siswa usia remaja dan sekolah menengah, pemberian PR yang cukup intens telah berhasil meningkatkan prestasi akademik mereka.Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti [[University of Tübingen]]. Penelitian ini menunjukkan bahwa PR mampu memberi perubahan positif dalam kesadaran.
[[Cooper, Robinson & Patall]] (2006) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian PR terhadap prestasi siswa. Hasilnya bervariasi dari mulai usia anak dan tingkat pendidikan. Ini menandakan bahwa PR tidak memberi pengaruh yang sama terhadap prestasi akademik siswa. Pada siswa usia remaja dan sekolah menengah, pemberian PR yang cukup intens telah berhasil meningkatkan prestasi akademik mereka.Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti [[University of Tübingen]]. Penelitian ini menunjukkan bahwa PR mampu memberi perubahan positif dalam kesadaran.


2. Msalah fisik atau kesehatan
2. non Akademik


Beberapa penelitian memang memberikan bukti bahwa PR memiliki manfaat seperti meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Tetapi sebagian penelitian juga mengemukakan bahwa PR menjadi penyebab berbagai kesehatan siswa. [[Cheung & Leung-Ngai]] (1992) menyurvei 1.983 siswa di Hong Kong, dan menemukan bahwa PR menyebabkan tidak hanya menambah stres dan kecemasan, tetapi juga gejala gangguan fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut. Penelitian di [[Universitas Stanford]] mengungkap bahwa PR yang terlalu banyak pada remaja, memicu stres dan membuat anak kurang tidur. Hal ini bisa memicu masalah kesehatan seperti depresi, sistem imun yang menurun, kecelakaan lalu lintas, konsumsi obat terlarang, bahkan bunuh diri.
[[Leone & Richards]] (1989) menemukan bahwa siswa umumnya memiliki emosi negatif ketika menyelesaikan PR dan mengurangi keterlibatan dibandingkan dengan kegiatan lain. Di sisi lain, [[Bempechat]] (2004) mengatakan bahwa PR mengembangkan motivasi dan keterampilan belajar siswa. Dalam sebuah studi tunggal, orang tua dan guru siswa sekolah menengah percaya bahwa PR meningkatkan keterahmpilan belajar siswa dan keterampilan tanggung jawab pribadi.


3. Kehidupan sehari-hari
3. Penggunaan waktu dan kesehatan


PR dapat menyebabkan ketegangan dan konflik di rumah maupun di sekolah dan dapat mengurangi waktu luang keluarga dengan siswa. Mengerjakan PR juga akan mengurangi waktu anak-anak berkumpul dengan keluarga, teman dan mengikuti ekstrakurikuler. Hal ini seperti diungkapkan oleh [[Etta Kralovec dan John Buell]] bahwa PR merupakan gangguan kebersamaan anak-anak ddengan keluarga dan kehidupan sosialnya. Gara-gara PR, banyak anak yang tidak memiliki waktu untuk bermain atau berolahraga. Sehingga mudah stres dan jatuh sakit. Hal ini tentunya bisa dihindari jika PR yang diberikan pihak sekolah tidak berlebihan. PR juga dapat membatasi waktu istirahat anak
Beberapa penelitian memang memberikan bukti bahwa PR memiliki manfaat seperti meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Tetapi sebagian penelitian juga mengemukakan bahwa PR menjadi penyebab berbagai kesehatan siswa. [[Cheung & Leung-Ngai]] (1992) menyurvei 1.983 siswa di Hong Kong, dan menemukan bahwa PR menyebabkan tidak hanya menambah stres dan kecemasan, tetapi juga gejala gangguan fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut. Sebuah studi mahasiswa Amerika tahun 2007 oleh MetLife menemukan bahwa 89% siswa merasa stres akibat PR. 34% melaporkan bahwa mereka "sering" atau "sangat sering" merasa stres karena PR. Stres terutama terlihat di kalangan siswa sekolah menengah. Akibatnya, siswa yang stres ini lebih mungkin untuk tidak tidur.


Seringkali, waktu istirahat anak menjadi sedikit karena harus mengerjakan PR. Padahal, anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk bisa berkonsentrasi penuh di sekolah.
4. Kehidupan sehari-hari

PR dapat menyebabkan ketegangan dan konflik di rumah maupun di sekolah dan dapat mengurangi waktu luang keluarga dengan siswa. Dalam survei [[Cheung & Leung-Ngai]] (1992), kegagalan untuk menyelesaikan PR dan nilai siswa yang rendah di mana PR merupakan faktornya, berkorelasi dengan konflik yang lebih besar. Mengerjakan PR juga akan mengurangi waktu anak-anak berkumpul dengan keluarga, teman dan mengikuti ekstrakurikuler. Hal ini seperti diungkapkan oleh [[Etta Kralovec dan John Buell]] bahwa PR merupakan gangguan kebersamaan anak-anak ddengan keluarga dan kehidupan sosialnya.


<br />
<br />
Baris 22: Baris 20:
https://tirto.id/apakah-pekerjaan-rumah-bermanfaat-untuk-siswa-diu5
https://tirto.id/apakah-pekerjaan-rumah-bermanfaat-untuk-siswa-diu5


https://nurulfikri.sch.id/dampak-negatif-pr-terhadap-anak-anak/
https://www.kompasiana.com/mahbub-s/5b552d30ab12ae30243b8904/hasil-riset-tentang-pr-dan-pengaruhnya-terhadap-siswa?page=all

Revisi per 5 Maret 2020 03.33

Dampak PR bagi siswa sekolah bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap siswa itu sendiri. Efek ini meliputi pengaruhnya terhadap prestasi akademik, non-akademik, kebiasaan belajar, penggunaan waktu, pengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan investasi masa depan, sehingga pendidikan sangat penting bagi setiap orang untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sehingga pemberian PR adalah salah satu upaya guru yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa. PR akan berdampak baik pada siswa yang suka diberi PR dan tidak akan berdampak apa-apa kepada siswa yang tidak suka diberi PR. berikut adalah dampak pemberian PR atau home work :

  1. Pelajaran

Cooper, Robinson & Patall (2006) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian PR terhadap prestasi siswa. Hasilnya bervariasi dari mulai usia anak dan tingkat pendidikan. Ini menandakan bahwa PR tidak memberi pengaruh yang sama terhadap prestasi akademik siswa. Pada siswa usia remaja dan sekolah menengah, pemberian PR yang cukup intens telah berhasil meningkatkan prestasi akademik mereka.Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti University of Tübingen. Penelitian ini menunjukkan bahwa PR mampu memberi perubahan positif dalam kesadaran.

2. Msalah fisik atau kesehatan

Beberapa penelitian memang memberikan bukti bahwa PR memiliki manfaat seperti meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Tetapi sebagian penelitian juga mengemukakan bahwa PR menjadi penyebab berbagai kesehatan siswa. Cheung & Leung-Ngai (1992) menyurvei 1.983 siswa di Hong Kong, dan menemukan bahwa PR menyebabkan tidak hanya menambah stres dan kecemasan, tetapi juga gejala gangguan fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut. Penelitian di Universitas Stanford mengungkap bahwa PR yang terlalu banyak pada remaja, memicu stres dan membuat anak kurang tidur. Hal ini bisa memicu masalah kesehatan seperti depresi, sistem imun yang menurun, kecelakaan lalu lintas, konsumsi obat terlarang, bahkan bunuh diri.

3. Kehidupan sehari-hari

PR dapat menyebabkan ketegangan dan konflik di rumah maupun di sekolah dan dapat mengurangi waktu luang keluarga dengan siswa. Mengerjakan PR juga akan mengurangi waktu anak-anak berkumpul dengan keluarga, teman dan mengikuti ekstrakurikuler. Hal ini seperti diungkapkan oleh Etta Kralovec dan John Buell bahwa PR merupakan gangguan kebersamaan anak-anak ddengan keluarga dan kehidupan sosialnya. Gara-gara PR, banyak anak yang tidak memiliki waktu untuk bermain atau berolahraga. Sehingga mudah stres dan jatuh sakit. Hal ini tentunya bisa dihindari jika PR yang diberikan pihak sekolah tidak berlebihan. PR juga dapat membatasi waktu istirahat anak

Seringkali, waktu istirahat anak menjadi sedikit karena harus mengerjakan PR. Padahal, anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk bisa berkonsentrasi penuh di sekolah.


Referensi

https://tirto.id/apakah-pekerjaan-rumah-bermanfaat-untuk-siswa-diu5

https://nurulfikri.sch.id/dampak-negatif-pr-terhadap-anak-anak/