DDT: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.246.109.178) dan mengembalikan revisi 12975875 oleh ArdiPras95 |
||
Baris 59: | Baris 59: | ||
}} |
}} |
||
}} |
}} |
||
'''DDT''' (diklorodifeniltrikloroetana/''dichlorodiphenyltrichloroethane'') merupakan senyawa yang digunakan untuk |
'''DDT''' (diklorodifeniltrikloroetana/''dichlorodiphenyltrichloroethane'') merupakan senyawa yang digunakan untuk mengendalikan populasi serangga umumnya pada [[iklim]] panas.<ref name="a">{{en}} Peters M. ''A-Z Family Medical''. British Medical Association.</ref> Bagaimanapun beberapa serangga mengembangkan sifat resistensi terhadap DDT dan dapat diwariskan pada keturunannya.<ref name="a"/> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 18 Maret 2020 01.03
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
1,1,1-Trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
KEGG | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C14H9Cl5 | |
Massa molar | 354,48 g·mol−1 |
Densitas | 0.99 g/cm³[1] |
Titik lebur | 1.085 °C (1.985 °F; 1.358 K) |
Titik didih | 260 °C (500 °F; 533 K) |
Bahaya | |
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
T N |
Frasa-R | R25 R40 R48/25 R50/53 |
Frasa-S | (S1/2) S22 S36/37 S45 S60 S61 |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
113 mg/kg (rat) |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
DDT (diklorodifeniltrikloroetana/dichlorodiphenyltrichloroethane) merupakan senyawa yang digunakan untuk mengendalikan populasi serangga umumnya pada iklim panas.[2] Bagaimanapun beberapa serangga mengembangkan sifat resistensi terhadap DDT dan dapat diwariskan pada keturunannya.[2]
Sejarah
Ahli Kimia Swiss Paul Hermann Müller dalam 1948 mendapatkan penghargaan nobel atas penemuan DDT yang ampuh melawan serangga.[3] Penggunaan DDT berkembang pesat setelah perang dunia kedua, tetapi konsekuensi ekologis belum begitu dirasakan.[4] Tahun 1950, ilmuan telah mempelajari bahwa DDT akan tetap bertahan dalam lingkungan dan ditransportasi oleh air menuju area yang lebih jauh dari tempat.[4]
Dampak
Dampak yang pertama kali dirasakan pada tahun 1950 adalah penurunan populasi burung pelikan, elang tiram, dan elang, burung-burung tersebut merupakan puncak dari jaring makanan.[4] Setelah diteliti, ternyata DDT dapat menurunkan jumlah kalsium pada cangkang telur.[4] Ketika burung tersebut mengerami telur, telur tersebut pecah karena tidak mampu menahan bobot inang.[4] Sehingga pada tahun 1971, DDT dilarang dari Amerika Serikat.[4]
Penggunaan saat ini
Hingga saat ini DDT masih digunakan untuk mengendalikan nyamuk yang menyebarkan malaria dan penyakit lainnya, tetapi jumlahnya sudah semakin berkurang dengan adanya alternatif seperti penggunaan kawat nyamuk.[4]
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaATSDRc5
- ^ a b (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical. British Medical Association.
- ^ (Inggris) Nobelprize.org. 1979. The nobel prize in physiology or medicine 1948 [terhubung berkala]. http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1948/ [29 Mei 2014]
- ^ a b c d e f g (Inggris) Reece et al. 2011. Campbell Biology. Ed ke-9. New York: Springer.