Lompat ke isi

Daun ungu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: lembab → lembap
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 105: Baris 105:
{{Commons category|Graptophyllum_pictum}}
{{Commons category|Graptophyllum_pictum}}
* [http://www.plantamor.com/index.php?plant=642 Daun ungu] dalam Plantamor.
* [http://www.plantamor.com/index.php?plant=642 Daun ungu] dalam Plantamor.
{{Tumbuhan-stub}}


[[Kategori:Graptophyllum]]
[[Kategori:Graptophyllum]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]


{{Tumbuhan-stub}}

Revisi per 1 April 2020 14.37

Lua error in Modul:Autotaxobox at line 156: attempt to index a nil value.
Daun ungu
G. pictum
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Spesies:
[[Template:Taxonomy/Graptophyllum]]'''G. pictum'''
Nama binomial
[[Template:Taxonomy/Graptophyllum]]G. pictum
Sinonim

Justicia picta L.

Daun ungu (Graptophyllum pictum) atau biasa disebut juga daun wungu adalah tumbuhan obat dari Papua Nugini dan Polinesia yang kemudian menyebar ke Indonesia. Spesies ini memiliki nama daerah sebagai berikut: demung, tulak, wungu (Jw), daun temen-temen, handeuleum (Sd), karotong (Md), temen (Bl), kadi-kadi, kobi-kobi (Tn), dan daun putri (Am).[1]

Deskripsi

Daun ungu adalah tumbuhan perdu[2] yang tegak. Tingginya adalah 1,5-8 m.[3] Batangnya termasuk batang berkayu, beruas, permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan.[4] Daunnya tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat,[2] pertulangannya menyirip, permukaan atasnya mengkilap, dan tepinya rata.[4] Bunganya majemuk, keluar di ujung batang, dengan rangkaian tandan yang berwaran keunguan dengan panjang 3-12 cm. Buahnya berbentuk kotak yang lonjong,[2] berwarna ungu kecoklatan. Bijinya bulat dan putih dan berkulit tebal.[2] Akarnya berjenis tunggal dan berwarna coklat muda.[4]

Penyebaran dan habitat

Spesies ini aslinya berasal dari Papua Nugini dan Polinesia. Kemudian, diperkenalkan ke Indochina, Semenanjung Malaya, Filipina, dan Indonesia. Di Jawa, daun ungu tumbuh sampai pada 1250 mdpl. Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai tumbuhan pagar dan tumbuhan hias, yaitu yang bervarietas daun yang berwarna merah.[3] Untuk habitatnya, biasanya daun ungu tumbuh di tempat yang banyak disinari matahari. Selain itu pula, ia tumbuh di tempat yang lembap, dan hangat.[5]

Kemampuan dan manfaat

Untuk pemakain luar, daun ungu dapat digunakan untuk melembutkan kulit, borok, bisul, dan bengkak karena terpukul.[2][3] Sementara untuk pemakaian dalam, daun ungu dapat mengobati batu ginjal, wasir, dan hepatitis.[2] Selain itu, tumbuhan ini dapat menurunkan gula darah. Spesies ini berpotensi sebagai anti-diabetes, dan lebih berkualitas lebih baik dibandingkan dengan metformin (obat standar anti-diabetes).[6] Namun, percobaan menunjukkan daun ungu menyebabkan kematian hewan yang dipercobakan, yakni tikus-albino swiss.[6] Sehingga diperlukan studi tentang toksisitas jangka panjang.[7]

Referensi

  1. ^ A. N. S. 1989, hlm. 31.
  2. ^ a b c d e f Nala 2003, hlm. 33.
  3. ^ a b c Dharma 1987, hlm. 74.
  4. ^ a b c "Strobilanthes crispus BL" (PDF). Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diakses tanggal 6 January 2013. 
  5. ^ Neal 2012, hlm. 93.
  6. ^ a b Olagbende-Dada et al. 2011, hlm. 1039.
  7. ^ Olagbende-Dada et al. 2011, hlm. 1043.

Bacaan

Pranala luar