Lompat ke isi

Citra Allah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Billy120505 (bicara | kontrib)
k huruf kecil ̠- Besar
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:John Calvin - Young.jpg|lurus|kiri|jmpl|Calvin adalah salah satu tokoh yang mendukung teologi Citra Allah atau yang dikenal sebagai ''Imago Dei''.]]
[[Berkas:John Calvin - Young.jpg|lurus|kiri|jmpl|Calvin adalah salah satu tokoh yang mendukung teologi Citra Allah atau yang dikenal sebagai ''Imago Dei''.]]


'''Citra Allah''' adalah sebutan bagi manusia, baik laki-laki dan perempuan yang dipanggil untuk mewujudkan cinta Allah.<ref name="Ensiklopedi"> A.Heuken, SJ. 2004. ''Ensiklopedi Gereja''. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Hlm.23.</ref> Dalam 2 Kor 4:4 dan Kol 1:15, citra Allah yang utama adalah Kristus.<ref name="Ensiklopedi"/> Dalam doktrin Kristen, manusia adalah citra Allah untuk berkuasa atas semua mahluk sebagai wakil yang mewakilkan sang Pencipta.<ref name="Ensiklopedi"/> Tugas dari manusia sebagai citra Allah selain berkuasa, juga mengusahakan agar seluruh ciptaan memuliakan Allah.<ref name="Ensiklopedi"/> Keberadaan manusia sebagai citra Allah merupakan sebuah anugerah sekaligus tugas bagi setiap manusia.<ref name="Ensiklopedi"/> Di dalam ajaran Kristen, citra Allah dibedakan menjadi:<ref name="Dogmatika">. R.Soedarmo. 1989. ''Ikhtisar Dogmatika''. Jakarta: BPK GM. Hlm.131-133.</ref>
'''Citra Allah''' adalah sebutan bagi manusia, baik laki-laki dan perempuan yang dipanggil untuk mewujudkan cinta Allah.<ref name="Ensiklopedi"> A.Heuken, SJ. 2004. ''Ensiklopedi Gereja'iji'. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Hlm.23.</ref> Dalam 2 Kor 4:4 dan Kol 1:15, citra Allah yang utama adalah Kristus.<ref name="Ensiklopedi"/> Dalam doktrin Kristen, manusia adalah citra Allah untuk berkuasa atas semua mahluk sebagai wakil yang mewakilkan sang Pencipta.<ref name="Ensiklopedi"/> Tugas dari manusia sebagai citra Allah selain berkuasa, juga mengusahakan agar seluruh ciptaan memuliakan Allah.<ref name="Ensiklopedi"/> Keberadaan manusia sebagai citra Allah merupakan sebuah anugerah sekaligus tugas bagi setiap manusia.<ref name="Ensiklopedi"/> Di dalam ajaran Kristen, citra Allah dibedakan menjadi:<ref name="Dogmatika">. R.Soedarmo. 1989. ''Ikhtisar Dogmatika''. Jakarta: BPK GM. Hlm.131-133.</ref>
* Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.<ref name="Dogmatika"/>
* Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.<ref name="Dogmatika"/>
* Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.<ref name="Dogmatika"/>
* Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.<ref name="Dogmatika"/>

Revisi per 6 Agustus 2020 23.46

Calvin adalah salah satu tokoh yang mendukung teologi Citra Allah atau yang dikenal sebagai Imago Dei.

Citra Allah adalah sebutan bagi manusia, baik laki-laki dan perempuan yang dipanggil untuk mewujudkan cinta Allah.[1] Dalam 2 Kor 4:4 dan Kol 1:15, citra Allah yang utama adalah Kristus.[1] Dalam doktrin Kristen, manusia adalah citra Allah untuk berkuasa atas semua mahluk sebagai wakil yang mewakilkan sang Pencipta.[1] Tugas dari manusia sebagai citra Allah selain berkuasa, juga mengusahakan agar seluruh ciptaan memuliakan Allah.[1] Keberadaan manusia sebagai citra Allah merupakan sebuah anugerah sekaligus tugas bagi setiap manusia.[1] Di dalam ajaran Kristen, citra Allah dibedakan menjadi:[2]

  • Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.[2]
  • Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.[2]

Ajaran citra Allah dalam doktrin Kristen berkaitan dengan kejatuhan umat manusia.[3] Sejak kejatuhan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, citra Allah menjadi rusak, namun hal citra itu dikembalikan lagi hanya melalui keselamatan oleh Yesus Kristus.[3] Beberapa tokoh yang memegang ajaran ini antara lain Calvin, Bruner, John Baillie, Bavinck, dan Berkouwer.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e A.Heuken, SJ. 2004. Ensiklopedi Gereja'iji'. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Hlm.23.
  2. ^ a b c . R.Soedarmo. 1989. Ikhtisar Dogmatika. Jakarta: BPK GM. Hlm.131-133.
  3. ^ a b c Bastian Kruithof. 1968. Man in God's Milieu. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House. Hlm.48-52.