Chandra Setiawan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{inuseuntil| 15 April 2020}} |
{{inuseuntil| 15 April 2020}} |
||
'''Chandra Setiawan''' atau Bong Kim Chan adalah mantan Ketua Umum [[Majelis Tinggi Agama Konghucu]] (Matakin) periode tahun [[1998]]-[[2002]] dan anggota [[Komnas HAM]] periode tahun [[2002-2007]]. <ref name="Setiawan">{{id}} |
'''Chandra Setiawan''' atau Bong Kim Chan adalah mantan Ketua Umum [[Majelis Tinggi Agama Konghucu]] (Matakin) periode tahun [[1998]]-[[2002]] dan anggota [[Komnas HAM]] periode tahun [[2002-2007]]. <ref name="Setiawan">{{id}} Ghazali, A.M. and Effendi, D., 2009. Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas</ref> Selama terlibat dalam kedua jabatan organisasi itu, ia aktif memikirkan dan terlibat dalam aktivitas dialog antar umat beragama di Indonesia.<ref name="Chandra">{{id}} Nabila, N., 2018. INTERFAITH DIALOGUE AS AN INSTRUMENT OF INDONESIA’S PUBLIC DIPLOMACY: CASE STUDY OF ASIA-EUROPE MEETING INTERFAITH DIALOGUE 2008–2010 (Doctoral dissertation, President University).</ref> Ia pun turut terlibat mendirikan beberapa wadah komunikasi antar umat beragama sehingga terbuka jalan pluralisme di Indonesia. <ref name="Lentera">{{id}} Affandi, N., 2012. Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. LENTERA, 14(1 JUNI).</ref> Ia bersama dengan para aktivis pluralisme Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendirikan [[Masyarakat Dialog Antar Agama (Madia)]], [[Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma)]], dan [[Indonesian Conference on Religious and Peace (ICRP)]]. <ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 25-26</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 30 Maret 2020 14.02
Chandra Setiawan atau Bong Kim Chan adalah mantan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) periode tahun 1998-2002 dan anggota Komnas HAM periode tahun 2002-2007. [1] Selama terlibat dalam kedua jabatan organisasi itu, ia aktif memikirkan dan terlibat dalam aktivitas dialog antar umat beragama di Indonesia.[2] Ia pun turut terlibat mendirikan beberapa wadah komunikasi antar umat beragama sehingga terbuka jalan pluralisme di Indonesia. [3] Ia bersama dengan para aktivis pluralisme Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendirikan Masyarakat Dialog Antar Agama (Madia), Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma), dan Indonesian Conference on Religious and Peace (ICRP). [4]
Referensi
- ^ (Indonesia) Ghazali, A.M. and Effendi, D., 2009. Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas
- ^ (Indonesia) Nabila, N., 2018. INTERFAITH DIALOGUE AS AN INSTRUMENT OF INDONESIA’S PUBLIC DIPLOMACY: CASE STUDY OF ASIA-EUROPE MEETING INTERFAITH DIALOGUE 2008–2010 (Doctoral dissertation, President University).
- ^ (Indonesia) Affandi, N., 2012. Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. LENTERA, 14(1 JUNI).
- ^ (Indonesia)Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 25-26