Lompat ke isi

Ideologi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
terjemahan intro dari en
Baris 1: Baris 1:
'''Ideologi''' adalah kumpulan ide atau gagasan. Katanya sendiri diciptakan oleh [[Destutt de Tracy]] pada akhir [[abad ke-18]] untuk mendefinisikan "[[sains]] tentang [[ide]]." Ideologi dapat dianggap sebagai [[visi]] yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan [[Weltanschauung]]), sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan [[filsafat|filosofis]], atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota masyarakat (definisi ''ideologi'' [[Marxisme]]).
Ideologi adalah ''aqidah 'aqliyyah'' yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Di sini akidah ialah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan. Dari definisi di atas jelas bahwa sesuatu bisa disebut ideologi jika memiliki 2 syarat, yakni :


Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai ''aqidah 'aqliyyah'' yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Di sini akidah ialah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan. Dari definisi di atas, sesuatu bisa disebut ideologi jika memiliki dua syarat, yakni:
#Ide yang meliputi aqidah 'aqliyyah dan penyelesaian masalah hidup. Jadi ideologi harus unik karena harus bisa memecahkan problematika kehidupan.
#Metode yang meliputi metode penerapan, penjagaan, dan penyebarluasan ideologi. Jadi ideologi harus khas karena harus disebarluaskan ke luar wilayah lahirnya ideologi itu. Jadi suatu ideologi bukan semata berupa pemikiran teoritis seperti filsafat melainkan dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan.


#Ide yang meliputi ''aqidah 'aqliyyah'' dan penyelesaian masalah hidup. Jadi, ideologi harus unik karena harus bisa memecahkan problematika kehidupan.
Apabila sesuatu tidak memiliki 2 hal di atas, maka tidak bisa disebut ideologi, melainkan sekedar paham.
#Metode yang meliputi metode penerapan, penjagaan, dan penyebarluasan ideologi. Jadi, ideologi harus khas karena harus disebarluaskan ke luar wilayah lahirnya ideologi itu. Jadi, suatu ideologi bukan semata berupa pemikiran teoretis seperti filsafat, melainkan dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan.


Apabila sesuatu tidak memiliki dua hal di atas, maka tidak bisa disebut ideologi, melainkan sekedar paham.
Bila dilihat dari definisi pasti di atas, hanya ada 3 yang dapat dikatakan ideologi :


Bila dilihat dari definisi ''aqidah 'aqliyyah'' tersebut, hanya ada tiga yang dapat dikatakan ideologi, yaitu [[Ideologi Islam]], [[Kapitalisme|Ideologi kapitalisme]], [[Komunisme|Ideologi sosialisme]]. Selain itu, tak ada lagi yang disebut ideologi.
#[[Ideologi Islam]].
#[[Kapitalisme|Ideologi kapitalisme]].
#[[Komunisme|Ideologi sosialisme]].

Selain 3 hal di atas, tidak bisa sama sekali disebut ideologi.

Revisi per 20 Februari 2005 02.48

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Katanya sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide." Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota masyarakat (definisi ideologi Marxisme).

Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai aqidah 'aqliyyah yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Di sini akidah ialah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan. Dari definisi di atas, sesuatu bisa disebut ideologi jika memiliki dua syarat, yakni:

  1. Ide yang meliputi aqidah 'aqliyyah dan penyelesaian masalah hidup. Jadi, ideologi harus unik karena harus bisa memecahkan problematika kehidupan.
  2. Metode yang meliputi metode penerapan, penjagaan, dan penyebarluasan ideologi. Jadi, ideologi harus khas karena harus disebarluaskan ke luar wilayah lahirnya ideologi itu. Jadi, suatu ideologi bukan semata berupa pemikiran teoretis seperti filsafat, melainkan dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan.

Apabila sesuatu tidak memiliki dua hal di atas, maka tidak bisa disebut ideologi, melainkan sekedar paham.

Bila dilihat dari definisi aqidah 'aqliyyah tersebut, hanya ada tiga yang dapat dikatakan ideologi, yaitu Ideologi Islam, Ideologi kapitalisme, Ideologi sosialisme. Selain itu, tak ada lagi yang disebut ideologi.