Filogeografi: Perbedaan antara revisi
clean up |
Ana Ainina (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Filogeografi''' adalah ilmu yang mempelajari mengenai [[gabungan]] [[geografi]] dan [[filogenetik]] sekaligus |
'''Filogeografi''' adalah ilmu yang mempelajari mengenai [[gabungan]] [[geografi]] dan [[filogenetik]] sekaligus proses penyebaran secara [[geografis]] dari [[genetika]] [[spesies]] dimaksud. sekaligus mempelajari mengenai silsilah spesies dan fokus pada biogeografi.<ref>{{Cite journal|last=FITRATILLAH HILHANIF|first=081411433012|date=2018|title=STUDI FILOGEOGRAFI Calotes versiolor (DAUDIN, 1802) DI PULAU JAWA DAN MADURA|url=http://www.lib.unair.ac.id/|language=en|publisher=UNIVERSITAS AIRLANGGA}}</ref><ref name=":0">http://ibcraja4.org/assets/file/Bulletin11November2014.pdf</ref> Tujuan dari ilmu Filogeografi adalah untuk mengelompokkan [[spesies]] serta mengetahui hubungan [[kekerabatan]] secara [[genetika]] dengan metode tertentu, serta melihat [[karakter]] [[molekuler]] dari suatu [[individu]].<ref>https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/751105bf8c1d30c16977a3c5bd724b10.pdf</ref> Filogeografi mengisi kesenjangan antara diversifikasi yang pernah terjadi dahulu kala, seperti munculnya perbedaan [[populasi]] masal kini atau [[spesiasi]] sepenuhnya tidak tercapai dan peran filogeografi yaitu melengkapi kesenjangan dan memperjelas asal usul spesies<ref>{{Cite journal|last=Médail|first=Frédéric|last2=Baumel|first2=Alex|date=2018-08-01|title=Using phylogeography to define conservation priorities: The case of narrow endemic plants in the Mediterranean Basin hotspot|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0006320717316956|journal=Biological Conservation|language=en|volume=224|pages=258–266|doi=10.1016/j.biocon.2018.05.028|issn=0006-3207}}</ref> |
||
== Sejarah Filogeografi == |
== Sejarah Filogeografi == |
||
Pertama kali |
Pertama kali Filogeografi dikenal pada [[1987]], sejarah dimulai dengan melihat [[kondisi]] [[geologi]], [[cuaca]] dan [[ekologis]] yang memberikan pengaruh terhadap [[spesies]]. Pada tahun sebelumnya peneliti sejarah telah menghubungkan [[evolusi]] [[organisme]] dengan [[geografis]] sebagai pencetus utama awal perkembangan Filogeografi modern. Filogeografi memberikan gambaran mengenai asal usul spesies secara [[molekuler]], serta membedakan pola [[biogeografi]], hal ini memungkinkan untuk mengetahui pertukaran [[genetik]] [[spesies]] dimasa lampau dan terlebih jika dalam [[intraspesies]] akan terungkap berbagai macam tingkatan [[takson]] sampai pada [[spesies]].<ref name=":0" /> Pada dasarnya spesies Indonesia Barat, Tengah dan Timur memiliki pola filogeografi yang sama hal ini memperlihatkan bahwa tedapat barrier yang membatasi.<ref>{{Cite web|url=http://bio.unsoed.ac.id/id/node/464|title=B3A018002 {{!}} FAKULTAS BIOLOGI|website=bio.unsoed.ac.id|access-date=2020-03-27}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references /> |
||
[[Kategori:Filogeografi]] |
|||
[[Kategori:Geografi]] |
Revisi per 14 April 2020 08.53
Filogeografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai gabungan geografi dan filogenetik sekaligus proses penyebaran secara geografis dari genetika spesies dimaksud. sekaligus mempelajari mengenai silsilah spesies dan fokus pada biogeografi.[1][2] Tujuan dari ilmu Filogeografi adalah untuk mengelompokkan spesies serta mengetahui hubungan kekerabatan secara genetika dengan metode tertentu, serta melihat karakter molekuler dari suatu individu.[3] Filogeografi mengisi kesenjangan antara diversifikasi yang pernah terjadi dahulu kala, seperti munculnya perbedaan populasi masal kini atau spesiasi sepenuhnya tidak tercapai dan peran filogeografi yaitu melengkapi kesenjangan dan memperjelas asal usul spesies[4]
Sejarah Filogeografi
Pertama kali Filogeografi dikenal pada 1987, sejarah dimulai dengan melihat kondisi geologi, cuaca dan ekologis yang memberikan pengaruh terhadap spesies. Pada tahun sebelumnya peneliti sejarah telah menghubungkan evolusi organisme dengan geografis sebagai pencetus utama awal perkembangan Filogeografi modern. Filogeografi memberikan gambaran mengenai asal usul spesies secara molekuler, serta membedakan pola biogeografi, hal ini memungkinkan untuk mengetahui pertukaran genetik spesies dimasa lampau dan terlebih jika dalam intraspesies akan terungkap berbagai macam tingkatan takson sampai pada spesies.[2] Pada dasarnya spesies Indonesia Barat, Tengah dan Timur memiliki pola filogeografi yang sama hal ini memperlihatkan bahwa tedapat barrier yang membatasi.[5]
Referensi
- ^ FITRATILLAH HILHANIF, 081411433012 (2018). "STUDI FILOGEOGRAFI Calotes versiolor (DAUDIN, 1802) DI PULAU JAWA DAN MADURA" (dalam bahasa Inggris). UNIVERSITAS AIRLANGGA.
- ^ a b http://ibcraja4.org/assets/file/Bulletin11November2014.pdf
- ^ https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/751105bf8c1d30c16977a3c5bd724b10.pdf
- ^ Médail, Frédéric; Baumel, Alex (2018-08-01). "Using phylogeography to define conservation priorities: The case of narrow endemic plants in the Mediterranean Basin hotspot". Biological Conservation (dalam bahasa Inggris). 224: 258–266. doi:10.1016/j.biocon.2018.05.028. ISSN 0006-3207.
- ^ "B3A018002 | FAKULTAS BIOLOGI". bio.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2020-03-27.