Widjojo Soejono: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
'''[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]]) Widjoyo Soejono''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|9|5|1928}}) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan [[Danjen Kopassus|Komandan Puspasus]] sekarang [[Kopassus]] ke-6 periode 1967-1970. |
'''[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]]) Widjoyo Soejono''' ({{lahirmati|[[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]|9|5|1928}}) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan [[Danjen Kopassus|Komandan Puspasus]] sekarang [[Kopassus]] ke-6 periode 1967-1970. |
||
== Awal Kehidupan == |
|||
Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta. |
|||
Sekolah Dasar ditempuhnya di zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S. Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang di zaman penjajahan Belanda bernama K.E.S., di zaman pendudukan Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya, beliau sekelas dengan [[Soewoto Sukendar]] yang kelak jadi [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dengan pangkat Marsekal TNI dan [[Widodo Budidarmo]] yang di kemudian hari jadi [[Kapolri]] dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang [[Soemitro]] yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Panglima KOPKAMTIB duduk ditingkat yang sama dengan belajar jurusan lain. |
|||
Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela [[Pembela Tanah Air]] (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama. |
|||
Revisi per 21 April 2020 13.26
Widjojo Soedjono | |
---|---|
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-6 | |
Masa jabatan 1967–1970 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 9 Mei 1928 Tulungagung, Jawa Timur |
Suami/istri | Ny. Siti Mastoechajah (Alm) |
Anak | 1. Enny Lukitaning Diah 2. Wedhia Purwaningsih 3. Ariyati Sihwarini 4. Hardini Surjaningsih 5. Budhi Soejono |
Almamater | Peta (1945) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1940–1982 |
Pangkat | Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (Purn) Widjoyo Soejono (lahir 9 Mei 1928) merupakan seorang purnawirawan dengan pangkat bintang empat di pundaknya. Dan mantan Komandan Puspasus sekarang Kopassus ke-6 periode 1967-1970.
Awal Kehidupan
Widjojo Soejono dilahirkan di Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 9 Mei 1928 sebagai putera bungsu 15 orang bersaudara dengan Ayah Martodidjojo yang leluhurnya berasal dari Surakarta dan Ibu Roesmirah yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta.
Sekolah Dasar ditempuhnya di zaman penjajahan Belanda yang bernama H.I.S. Melanjutkan ke Sekolah Teknik yang di zaman penjajahan Belanda bernama K.E.S., di zaman pendudukan Jepang disebut Kogyo Gakko dan sekarang bernama SMK I Surabaya, beliau sekelas dengan Soewoto Sukendar yang kelak jadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal TNI dan Widodo Budidarmo yang di kemudian hari jadi Kapolri dengan pangkat Jenderal Pol. Sedang Soemitro yang terakhir juga berbintang empat dan menjabat sebagai Wapangab merangkap Panglima KOPKAMTIB duduk ditingkat yang sama dengan belajar jurusan lain.
Semangat kemerdekaan yang sudah demikian bergelora ditengah-tengah masyarakat mendorong Widjojo Soejono untuk meninggalkan Sekolah pada umur 17 tahun dan mengikuti Latihan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada awal tahun 1945. Setelah lulus ia ditempatkan di Batalyon 4 Karesidenan Malang. Setelah pembubaran PETA dua hari menyusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia bergabung dengan seniornya Soehardjo untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) di HBS Straat yang sekarang bernama Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, kesatuan - kesatuan mana di kemudian hari menjadi TNI Resimen 33 Divisi VI/Narotama.
Kemudian ia diangkat menjadi Panglima KOWILHAN III/Sulawesi-Kalimantan (1975-1978) kemudian Panglima Panglima KOWILHAN II/Jawa-Nusra (1978-1980) dengan pangkat Letnan Jenderal TNI sebelum menjabat sebagai Kepala Staf KOPKAMTIB (1980-1982), dengan pangkat Jenderal TNI.
Jenjang Pendidikan:
- Pendidikan Umum : Sekolah Teknik, 1945 (Sekarang SMK 1 Surabaya)
- Pendidikan Militer : - Latihan Perwira Tentara Pembela Tanah Air, Bogor 1945 - Kursus Komandan Kompi di Jember, 1951- Sekolah Staf dan Komando AD, 1959- US Army Command & General Staff Colledge, 1964
Penugasan Organik dan Operasional:
- BKR, TKR, TRI di Surabaya, 1945
- Perwira Staf Resimen 33 Divisi VI, Kapten Inf.
- Perang Kemerdekaan 1 dan 2, 1945 – 1949
- Operasi Militer Terhadap Peristiwa Madiun
- Kepala Staf Batalyon 511/Brawijaya
- Operasi Militer Terhadap D.I. Jawa Barat, 1951
- Komandan Batalyon 505, 1953-1955, Kapten Inf.
- Operasi Militer Terhadap D.I. Sulawesi Selatan, 1953
- Komandan Batalyon 514/Brawijaya, Mayor Inf. 1955-1957
- Operasi Militer Terhadap D.I. Sulawesi Selatan, 1955
- Operasi Militer Terhadap D.I. Sulawesi Selatan, 1957
- Siswa Sekolah Staf & Komando AD, 1957-1959
- Guru Taktik Pusat Inf, 1959
- Kepala Staf Resimen Para Komando AD, Letnan Kolonel 1959-1961
- Operasi Militer Terhadap Permesta, 1961
- Komandan Brigade 3/Para-KOSTRAD, 1962-1964
- Operasi Militer Pembebasan Irian Barat, 1962
- Tugas Belajar di US Army Command & General Staff Colledge, 1963-1964
- Paban Operasi Mabes AD, Kolonel, 1964-1965
- Operasi Militer Terhadap G30S/PKI, 1965
- Panglima Komando Tempur IV, Sekarang Divisi I, Brigjen TNI
- Operasi Militer Konfrontasi dengan Malaysia, 1965-1967
- Operasi Militer Terhadap PARAKU
- Komandan Komando Pasukan Khusus, 1967-1970
- Panglima KODAM XIII/Merdeka, 1970-1971
- Panglima KODAM VIII/Brawijaya, 1971-1975, Mayjen TNI.
- Panglima KOWILHAN III/Sulawesi-Kalimantan, 1975-1978, Letjen TNI.
- Panglima KOWILHAN II/Jawa-Nusra, 1978-1980
- Kepala Staf KOPKAMTIB, 1980-1982, Jenderal TNI.
Penghargaan dan Bintang Jasa:
23 (dua puluh tiga) Bintang dan Satya Lencana, diantaranya Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra.