Jeanne Mandagi: Perbedaan antara revisi
Suntingan kecil |
Suntingan kecil |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
Setelah lulus dari perkuliahan ia mulai meniti karir kepolisiannya di akademi polisi dan diangkat menjadi polwan pada tanggal 1 December 1965. kemudian pada tahun 1966 mengikuti Kursus Peradilan Militer hingga ia diangkat menjadi Kepala Sekksi Hukum Polda Maluku setelah lulus dari sana. Pada tahun 1970 Jeanne Mandagi diberi amanah sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya sekaligus menjabat sebagai Hakim Mahkamah Militer untuk wilayah Jakarta-Banten. Ketertarikan Jeanne Mandagi pada pencegahan penyalahgunaan obat terlarang mulai ditekuninya dengan mengambil kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics pada tahun 1974. Selang satu tahun kemudian ia lanjutkan dengan mengikuti kursus drug law enforcement di Washington, Amerika Serikat.<ref name=":0" /> |
Setelah lulus dari perkuliahan ia mulai meniti karir kepolisiannya di akademi polisi dan diangkat menjadi polwan pada tanggal 1 December 1965. kemudian pada tahun 1966 mengikuti Kursus Peradilan Militer hingga ia diangkat menjadi Kepala Sekksi Hukum Polda Maluku setelah lulus dari sana. Pada tahun 1970 Jeanne Mandagi diberi amanah sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya sekaligus menjabat sebagai Hakim Mahkamah Militer untuk wilayah Jakarta-Banten. Ketertarikan Jeanne Mandagi pada pencegahan penyalahgunaan obat terlarang mulai ditekuninya dengan mengambil kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics pada tahun 1974. Selang satu tahun kemudian ia lanjutkan dengan mengikuti kursus drug law enforcement di Washington, Amerika Serikat.<ref name=":0" /> |
||
Sertifikasi dari beberapa kursus yang telah ia jalani mengantarkannya untuk bertugas di Mabes Polri di bidang reserse narkotika pada tahun 1976. Hingga pada tahun 1980 ia diangkat sebagai kolonel setelah lulus dari masa pendidikan kepolisiannya di Pendidikan Sesko ABRI. Dan pada tahun 1989 hingga 1992 ia diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Penerangan (sekarang Divisi Humas) Polisi Republik Indonesia.<ref name=":0" /> |
Sertifikasi dari beberapa kursus yang telah ia jalani mengantarkannya untuk bertugas di Mabes Polri di bidang reserse narkotika pada tahun 1976. Hingga pada tahun 1980 ia diangkat sebagai kolonel setelah lulus dari masa pendidikan kepolisiannya di Pendidikan Sesko ABRI. Dan pada tahun 1989 hingga 1992 ia diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Penerangan (sekarang Divisi Humas) Polisi Republik Indonesia.<ref name=":0" /> Berkat sifatnya yang feminin, keibuan, sederhana, berani, dan peduli terhadap generasi muda, Jeanne Mandagi dianggap sebagai inspirator tokoh wanita Indonesia<ref>{{Cite web|url=https://indonesiannews.co/2016/10/15/stop-narkoba-bersama-bnn-di-taman-indraloka/|title=WISATA ANTI NARKOBA KONSEP IDEAL MEMBANGUN PEMAHAMAN DAN KESADARAN TETANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA • Indonesian News|date=2016-10-15|website=Indonesian News|language=id-ID|access-date=2020-04-24}}</ref>. Bahkan di masa usia purnanya, Ia masih dipercayakan menjabat sebagai penasihat ahli Jenderal Polisi Tirto Karnavian<ref name=":1" /> dan Ketua Asosiasi Purnawiran Penegak Hukum Anti Narkotika Indonesia (AP2ANI).<ref>{{Cite web|url=http://www.satuharapan.com/read-detail/read/mensos-tinjau-griya-narkoba-cipayung|title=Satu Harapan: Mensos Tinjau Griya Narkoba Cipayung|last=satuharapan.com|first=PT Satu Harapan Media {{!}}|website=SatuHarapan.com|language=id|access-date=2020-04-24}}</ref> |
||
Jeanne Mandagi wafat di usianya yang ke 80 tahun pada 7 April 2017 dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jagakarsa, Jakarta Selatan<ref name=":1">{{Cite web|url=https://m.jpnn.com/news/jeanne-mandagi-polwan-jenderal-pertama-itu-tutup-usia|title=JPNN|date=2017-04-09|website=jpnn.com|language=id|access-date=2020-04-24}}</ref>. Selama masa hidupnya ia juga dikenang sebagai pelopor pemberantasan narkotika di Indonesia maupun Asia Tenggara<ref>{{Cite web|url=https://surabaya.tribunnews.com/amp/2019/09/09/biodata-jeanne-mandagi-jenderal-polisi-wanita-pertama-di-indonesia-pernah-ikut-sekolah-komando?page=4|title=Biodata Jeanne Mandagi Jenderal Polisi Wanita Pertama di Indonesia, Pernah Ikut Sekolah Komando - Halaman 4 - Surya|website=surabaya.tribunnews.com|access-date=2020-04-24}}</ref> serta ikut andil dalam mendirikan Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.<ref>{{Cite web|url=https://amp.galamedianews.com/|title=Berita Terkini Bandung Jawa Barat Indonesia {{!}} galamedianews.com|website=amp.galamedianews.com|access-date=2020-04-24}}</ref> |
Jeanne Mandagi wafat di usianya yang ke 80 tahun pada 7 April 2017 dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jagakarsa, Jakarta Selatan<ref name=":1">{{Cite web|url=https://m.jpnn.com/news/jeanne-mandagi-polwan-jenderal-pertama-itu-tutup-usia|title=JPNN|date=2017-04-09|website=jpnn.com|language=id|access-date=2020-04-24}}</ref>. Selama masa hidupnya ia juga dikenang sebagai pelopor pemberantasan narkotika di Indonesia maupun Asia Tenggara<ref>{{Cite web|url=https://surabaya.tribunnews.com/amp/2019/09/09/biodata-jeanne-mandagi-jenderal-polisi-wanita-pertama-di-indonesia-pernah-ikut-sekolah-komando?page=4|title=Biodata Jeanne Mandagi Jenderal Polisi Wanita Pertama di Indonesia, Pernah Ikut Sekolah Komando - Halaman 4 - Surya|website=surabaya.tribunnews.com|access-date=2020-04-24}}</ref> serta ikut andil dalam mendirikan Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.<ref>{{Cite web|url=https://amp.galamedianews.com/|title=Berita Terkini Bandung Jawa Barat Indonesia {{!}} galamedianews.com|website=amp.galamedianews.com|access-date=2020-04-24}}</ref> |
||
{{Sedang ditulis}} |
{{Sedang ditulis}} |
||
Revisi per 24 April 2020 14.11
Jeanne Mandagi dikenal sebagai tokoh peduli perempuan dan jenderal wanita pertama di kepolisian Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai konsultasi ahli di BNN (Badan Narkotika National) dan aktif dalam penanganan pemberantasan narkoba di Indonesia.[1]
Latar Belakang
Jeanne Mandagi adalah seorang keturunan asli Minahasa, lahir pada tanggal 2 April 1937 di Manado, Sulawesi Utara. Pendidikan sekolah dasar hingga menengah pertamanya ditempuh di sebuah yayasan pendidikan milik biarawati katolik Manado. Kemudian ia melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Santa Ursula, Jakarta hingga dan meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1963. Semasa perkuliahannya ia tergabung dalam keanggotaan aktif Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). [2]
Karir
Setelah lulus dari perkuliahan ia mulai meniti karir kepolisiannya di akademi polisi dan diangkat menjadi polwan pada tanggal 1 December 1965. kemudian pada tahun 1966 mengikuti Kursus Peradilan Militer hingga ia diangkat menjadi Kepala Sekksi Hukum Polda Maluku setelah lulus dari sana. Pada tahun 1970 Jeanne Mandagi diberi amanah sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya sekaligus menjabat sebagai Hakim Mahkamah Militer untuk wilayah Jakarta-Banten. Ketertarikan Jeanne Mandagi pada pencegahan penyalahgunaan obat terlarang mulai ditekuninya dengan mengambil kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics pada tahun 1974. Selang satu tahun kemudian ia lanjutkan dengan mengikuti kursus drug law enforcement di Washington, Amerika Serikat.[2]
Sertifikasi dari beberapa kursus yang telah ia jalani mengantarkannya untuk bertugas di Mabes Polri di bidang reserse narkotika pada tahun 1976. Hingga pada tahun 1980 ia diangkat sebagai kolonel setelah lulus dari masa pendidikan kepolisiannya di Pendidikan Sesko ABRI. Dan pada tahun 1989 hingga 1992 ia diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Penerangan (sekarang Divisi Humas) Polisi Republik Indonesia.[2] Berkat sifatnya yang feminin, keibuan, sederhana, berani, dan peduli terhadap generasi muda, Jeanne Mandagi dianggap sebagai inspirator tokoh wanita Indonesia[3]. Bahkan di masa usia purnanya, Ia masih dipercayakan menjabat sebagai penasihat ahli Jenderal Polisi Tirto Karnavian[4] dan Ketua Asosiasi Purnawiran Penegak Hukum Anti Narkotika Indonesia (AP2ANI).[5]
Jeanne Mandagi wafat di usianya yang ke 80 tahun pada 7 April 2017 dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jagakarsa, Jakarta Selatan[4]. Selama masa hidupnya ia juga dikenang sebagai pelopor pemberantasan narkotika di Indonesia maupun Asia Tenggara[6] serta ikut andil dalam mendirikan Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.[7]
Referensi
- ^ Redaksi (2017-04-09). "Selamat Jalan Jenderal Jeanne Mandagi". Kabarpolisi.com. Diakses tanggal 2020-04-16.
- ^ a b c Media, Kompas Cyber. "Mengenal Jeanne Mandagi, Jendral Wanita Pertama di Kepolisian Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ "WISATA ANTI NARKOBA KONSEP IDEAL MEMBANGUN PEMAHAMAN DAN KESADARAN TETANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA • Indonesian News". Indonesian News. 2016-10-15. Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ a b "JPNN". jpnn.com. 2017-04-09. Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ satuharapan.com, PT Satu Harapan Media |. "Satu Harapan: Mensos Tinjau Griya Narkoba Cipayung". SatuHarapan.com. Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ "Biodata Jeanne Mandagi Jenderal Polisi Wanita Pertama di Indonesia, Pernah Ikut Sekolah Komando - Halaman 4 - Surya". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-04-24.
- ^ "Berita Terkini Bandung Jawa Barat Indonesia | galamedianews.com". amp.galamedianews.com. Diakses tanggal 2020-04-24.