Lompat ke isi

Hideki Tojo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: en:Hideki Tōjō
ArthurBot (bicara | kontrib)
Baris 20: Baris 20:


[[af:Hideki Tojo]]
[[af:Hideki Tojo]]
[[bg:Хидеки Тоджо]]
[[br:Hideki Tojo]]
[[br:Hideki Tojo]]
[[ca:Hideki Tojo]]
[[ca:Hideki Tojo]]
Baris 50: Baris 51:
[[sv:Hideki Tojo]]
[[sv:Hideki Tojo]]
[[tl:Hideki Tojo]]
[[tl:Hideki Tojo]]
[[tr:Hideki Tojo]]
[[tr:Hideki Tōjō]]
[[uk:Тодзіо Хідекі]]
[[uk:Тодзіо Хідекі]]
[[vi:Tōjō Hideki]]
[[vi:Tōjō Hideki]]

Revisi per 11 Desember 2008 08.51

Berkas:Toj2o.jpg
Hideki Tojo

Hideki Tojo (東條 英機 Tōjō Hideki) (30 Desember 188423 Desember 1948) adalah jenderal Jepang dan PM ke-40 Jepang (18 Oktober 1941-22 Juli 1944). Tojo ialah anggota klik tentara yang mendorong Jepang dalam perang di akhir 1930-an. Sebagai Menteri Perang pada 1940 ialah penolong dalam kepemimpinan Jepang dalam Blok Axis dengan Jerman Nazi dan Italia. Di antara keputusannya ialah izin persetujuan pemerintah dalam percobaan biologis terhadap para tawanan perang.

Mulai 1941, Tojo ialah PM dan menguasai seluruh militer Jepang, yang begitu mendominasi Jepang saat itu yang ia sesungguhnya ialah diktator bangsa. Ia digantikan pada 1944 menyusul serentetan kekalahan tentara Jepang. Setelah perang, ia menembak dirinya sendiri di dada untuk bunuh diri namun gagal.

Berkas:Tojo-in-custody.jpg
Tojo dalam tahanan

Ia kemudian diadili oleh Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh sebagai penjahat perang. Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan 1 (peperangan agresi, dan perang dalam pelanggaran terhadap hukum internasional), tuduhan 27 (mengadakan perang tak beralasan terhadap Tiongkok), tuduhan 29 (peperangan agresif melawan AS), tuduhan 31 (mengadakan perang agresif melawan Persemakmuran Inggris), tuduhan 32 (mengadakan perang agresif melawan Belanda), tuduhan 33 (mengadakan perang agresif melawan Perancis (Indochina)), dan tuduhan 54 (memerintahkan, membenarkan, dan mengizinkan perlakuan tak berperikemanusiaan terhadap penjahat perang dan lainnya). Ia divonis mati pada 12 November 1948, dan menerima hukuman gantung.

Karena perbuatan kriminal di bawah otoritasnya, Tojo dianggap bertanggung jawab membunuh hampir 4 juta orang-orang Tionghoa.

Didahului oleh:
Fumimaro Konoe
Perdana Menteri Jepang
1941–1944
Diteruskan oleh:
Kuniaki Koiso