Lompat ke isi

Franz Reichelt: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 10: Baris 10:


Pada saat itu memang dunia penerbangan mulai berkembang, dan berbagai kecelakaan mulai terjadi. Sehingga dibutuhkan alat yang bisa menyelamatkan nyawa pilot jika terjadi hal tidak diinginkan.
Pada saat itu memang dunia penerbangan mulai berkembang, dan berbagai kecelakaan mulai terjadi. Sehingga dibutuhkan alat yang bisa menyelamatkan nyawa pilot jika terjadi hal tidak diinginkan.
==Lompatan di Menara Eiffel==
Reichelt mengumumkan kepada media pada awal Februari 1912 bahwa ia sudah mendapat izin dan akan melakukan eksperimen di Menara Eiffel untuk membuktikan nilai penemuannya.

Pada hari Minggu, 4 Februari, pukul 7:00 pagi, ia sampai di menara tersebut dengan mobil, bersama dengan dua rekannya. Reichelt sudah bersiap mengenakan baju parasutnya. Berita mengenai eksperimennya memperlihatkan ia sedang memperlihatkan penemuannya dalam bentuk terlipat, yang dikomentari Le Gaulois sebagai "...cuma sedikit lebih besar dari baju biasa..." ("... ''un peu plus volumineuse qu’un vêtement ordinaire'' ..."). Kelebihannya adalah dalam keadaan terlipat, baju ini tidak menghalangi gerakan penggunanya. Menurut Le Petit Perisien, membukanya parasut ini sangat gampang, cukup dengan merentangkan tangan. Menurut Le Temps, begitu terbuka, baju ini akan terlihat seperti jubah dengan bagian penutup kepala yang besar ("''une sorte de manteau, muni d'un très vaste capuchon de soie''"). Sementara L'Action Française menyatakan bahwa jika terentang maksimal, luas permukaannya akan mencapai 30 meter persegi dengan lebar kanopi 5 meter. La Croix mengklaim bahwa baju ini setidaknya memiliki berat 9 kilogram.

Suasana saat itu sangat dingin, dengan temperatur di bawah 0 °C dan ada angin membekukan yang berhembus di sepanjang Champ de Mars.

Revisi per 2 September 2020 11.16

Franz Reichelt atau dieja juga Frantz Reichelt alias François Reichelt, 16 Oktober 1878 – 4 Februari 1912, adalah penemu dari Austria yang menjadi terkenal atas kematiannya saat mencoba parasut desainnya sendiri dari Menara Eiffel. Sepanjang hidupnya Reichelt berambisi menemukan parasut yang bisa menyelamatkan nyawa pilot jika harus melompat dari pesawat.

Percobaan sebelumnya dari parasutnya sebenarnya aman dan berhasil. Namun karena hanya digunakan oleh dummy, ia kemudian menjadi panasaran mencoba sendiri dari ketinggian 57 meter dan berakibat harus kehilangan nyawa.

Masa kecil

Reichelt lahir di Wegstädtl, Kerajaan Bohemia, bagian dari Kemaharajaan Austro-Hungarian pada tahun 1878. Lalu ia pindah ke Paris pada tahun 1898. Ia mendapat kewarganegaraan Perancis pada tahun 1909, dengan mengadopsi nama François (padanan nama Franz dalam Bahasa Perancis). Ia kemudian menyewa apartemen di lantai 3 di 8 rue Gaillon dekat Avenue de l'Opera, yang disewanya 1500 francs setahun sejak 1907. Di sana ia membuka usaha penjahitan baju yang kemudian dijual kepada orang-orang Austria yang datang ke Paris.

Penciptaan parasut

Sejak Juli 1910, Reichelt mulai mengembangkan baju parasut. Sebenarnya baju ini sama saja seperti pakaian pilot biasa, namun ditambahkan beberapa rangka, kanopi dari sutra, dan beberapa karet pengikat yang memungkinkan pakaian ini dilipat. Reichelt mengharapkan baju ini bisa praktis digunakan oleh pilot sebagai bentuk awal dari parasut.

Pada saat itu memang dunia penerbangan mulai berkembang, dan berbagai kecelakaan mulai terjadi. Sehingga dibutuhkan alat yang bisa menyelamatkan nyawa pilot jika terjadi hal tidak diinginkan.

Lompatan di Menara Eiffel

Reichelt mengumumkan kepada media pada awal Februari 1912 bahwa ia sudah mendapat izin dan akan melakukan eksperimen di Menara Eiffel untuk membuktikan nilai penemuannya.

Pada hari Minggu, 4 Februari, pukul 7:00 pagi, ia sampai di menara tersebut dengan mobil, bersama dengan dua rekannya. Reichelt sudah bersiap mengenakan baju parasutnya. Berita mengenai eksperimennya memperlihatkan ia sedang memperlihatkan penemuannya dalam bentuk terlipat, yang dikomentari Le Gaulois sebagai "...cuma sedikit lebih besar dari baju biasa..." ("... un peu plus volumineuse qu’un vêtement ordinaire ..."). Kelebihannya adalah dalam keadaan terlipat, baju ini tidak menghalangi gerakan penggunanya. Menurut Le Petit Perisien, membukanya parasut ini sangat gampang, cukup dengan merentangkan tangan. Menurut Le Temps, begitu terbuka, baju ini akan terlihat seperti jubah dengan bagian penutup kepala yang besar ("une sorte de manteau, muni d'un très vaste capuchon de soie"). Sementara L'Action Française menyatakan bahwa jika terentang maksimal, luas permukaannya akan mencapai 30 meter persegi dengan lebar kanopi 5 meter. La Croix mengklaim bahwa baju ini setidaknya memiliki berat 9 kilogram.

Suasana saat itu sangat dingin, dengan temperatur di bawah 0 °C dan ada angin membekukan yang berhembus di sepanjang Champ de Mars.