Termistor: Perbedaan antara revisi
k tahanan=hambatan listrik |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Termistor ditemukan oleh [[Samuel Ruben]] pada tahun 1930, dan mendapat hak [[paten]] di [[Amerika Serikat]] dengan nomor #2.021.491. |
Termistor ditemukan oleh [[Samuel Ruben]] pada tahun 1930, dan mendapat hak [[paten]] di [[Amerika Serikat]] dengan nomor #2.021.491. |
||
Ada dua macam termistor secara umum: '''Posistor''' atau '''PTC''' (''Positive Temperature Coefficient''), dan '''NTC''' (''Negative Temperature Coefficient''). Nilai tahanan ([[hambatan listrik]]) pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya. |
Ada dua macam termistor secara umum: '''Posistor''' atau '''PTC''' (''Positive Temperature Coefficient''), dan '''NTC''' (''Negative Temperature Coefficient''). Nilai tahanan ([[hambatan listrik]]) pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 15 Juni 2021 11.41
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan (hambatan listrik) pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.