Letusan gunung: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Pembatalan |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, [[gempa bumi]], abu letusan, awan panas. Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. |
Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, [[gempa bumi]], abu letusan, awan panas. Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. |
||
Tidak semua [[gunung berapi]] sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif. |
Tidak semua [[gunung berapi]] sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif. |
||
By :AFIA PAAYS. |
|||
Alamat : AMBON,FARMASI ATAS JEMAAT GPM KEZIA ... |
|||
OK GUYS RINCIANNYA SAMPAI SEKIAN JAUH KALO AD YG BELUM MENGWRTI TANYA AKU DI EMAIL AKU AJA YAH INI NAMA EMAIL AKU "afiamaya672@gmail.com JANGAN LUPA ATAU TANYA AJAH SI KOLOM KOMENTAR DI APK GOGLE YAH .... GOOD BAY 🥰🥰.... |
|||
== Jenis Gunung Berapi == |
== Jenis Gunung Berapi == |
Revisi per 26 Agustus 2020 14.58
Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung api bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunung api berbeda-beda.
Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas. Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Jenis Gunung Berapi
Pada gunung berapi jenis mengacu pada bentuk gunung berapi, antara lain :
- Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
- Gunung berapi perisai (shield volcano).
- Gunung berapi maar
- Gunung berapi besar atau gunung berapi supervolcano
Klasifikasi gunung berapi
Pada gunung berapi klasifikasi mengacu pada letusan gunung berapi.
Berdasarkan sumber erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi :
- Letusan Pusat
Erupsi melalui kawah utama.
- Letusan Sekunder
Erupsi kemiringan tubuh gunung.
- Retak Erupsi
Erupsi yang muncul pada retakan / patahan yang dapat meluas hingga beberapa kilometer.
- Erupsi Eksentrik
Erupsi lateral yaitu magma yang keluar tidak datang dari kawah pusat yang menyimpang ke samping, tetapi langsung dari dapur magma melalui kawahnya.
Berdasarkan tipe erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu :
- Tipe Hawaii
Letusan eksplosif magma basaltik atau batu pijar basal. Biasanya dalam bentuk serpihan lava pijar dan, sering, secara bersamaan, diikuti oleh lava lava, yang terjadi di parit atau kawah sederhana.
- Tipe strombolian
Letusan tersebut hampir sama dengan Tipe Hawaii namun bentuk ledakan magma superfisial. Biasanya terjadi di gunung berapi aktif di tepi benua atau pusat benua.
- Tipe Plinean
Erupsi ini sangat dipengaruhi oleh magma dengan viskositas tinggi atau magma asam dengan komposisi magma andesit dengan sifat rhyolitic. Bahan yang diserap adalah sejumlah batu apung.
- Tipe subplinian
Letusan magma (rhyolitic) gunung berapi yang eksplosif. Tahap erupsi efusif menghasilkan kubah lava rhyolitic. Erupsi subplineal dapat menyebabkan pembentukan inflamasi.
- Tipe Ultra-Plinean
Letusan yang sangat eksplosif menghasilkan endapan batuan yang lebih besar daripada Plinian biasa.
- Tipe Vulkanik
Erupsi magmatik terdiri dari andesit basaltik dalam dasit. Secara umum, bom vulkanik atau potongan di dekat kawah dan sering disertai dengan bom kerak atau permukaan retak. Bahan yang diserap tidak hanya berasal dari magma, tetapi dicampur dengan batuan lateral berbentuk batu.
- Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian
Kedua jenis ini adalah letusan yang terjadi di pulau-pulau vulkanik, gunung berapi bawah laut atau gunung berapi yang memiliki kawah. Surtseyan adalah letusan interaksi antara magma basaltik dan air permukaan atau air tanah. Erupsi ini disebut phreatomagmatic. Jenis-jenis Freatoplin memiliki proses peristiwa yang sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air memiliki komposisi rhyolitic.
Berdasarkan waktu meletus gunung berapi dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
- Gunung Api Tipe A
Gunung yang tercatat sudah pernah terjadi erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali setelah tahun 1600
- Gunung Api Tipe B
Gunung yang setelah tahun 1600 belum tercatat mengalami erupsi magmatik tetapi masih menunjukkan gejala aktivitas vulkanik seperti kegiatan solfatara
- Gunung Api Tipe C
Gunung yang sejarah erupsinya belum diketahui atau tidak diketahui dalam catatan manusia, tetapi masih ada tanda-tanda aktivitas masa lampau dalam bentuk lapangan solfatara/fumarola di tingkah lemah.
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
- Suhu di sekitar gunung naik.
- Mata air menjadi kering
- Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
- Tumbuhan di sekitar gunung layu
- Binatang di sekitar gunung bermigrasi, kelihatan gelisah
Hasil letusan gunung berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain:
- Gas vulkanik
- Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
- Lava dan aliran pasir serta batu panas
- Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
- Lahar
- Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
- Hujan Abu
- Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
- Awan panas
- Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.
Dampak
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
- Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
- Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
- Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak permukiman warga.
- Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
- Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
- Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:
- Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
- Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
- Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
- Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
- Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
- Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
- Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
- Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.