Djoko Tata Ibrahim: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 120.188.36.224 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh MRZQ Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Di PT Johnson & Johnson ia menemukan kecocokan, dan sejumlah jabatan pernah diembankan selama hampir 11 tahun hingga menduduki posisi penting sebagai M''arketing Director''. Selanjutnya, ia berkiprah di PT. Tigaraksa (Holding) sebagai ''Corporate Strategy'' dan tak lama kemudian menduduki posisi puncak sebagai Presiden Direktur PT. Tigaraksa Satria (1987 - sekarang). Dalam kendalinya, Tigaraksa Satria tumbuh sebagai perusahaan besar dan sehat dalam bidang distribusi. Dalam waktu relatif singkat, PT. Tigaraksa ''go public''. Ia mempunyai harapan PT. Tigaraksa kelak menjadi sebuah perusahaan distributor yang terbesar di negeri ini. |
Di PT Johnson & Johnson ia menemukan kecocokan, dan sejumlah jabatan pernah diembankan selama hampir 11 tahun hingga menduduki posisi penting sebagai M''arketing Director''. Selanjutnya, ia berkiprah di PT. Tigaraksa (Holding) sebagai ''Corporate Strategy'' dan tak lama kemudian menduduki posisi puncak sebagai Presiden Direktur PT. Tigaraksa Satria (1987 - sekarang). Dalam kendalinya, Tigaraksa Satria tumbuh sebagai perusahaan besar dan sehat dalam bidang distribusi. Dalam waktu relatif singkat, PT. Tigaraksa ''go public''. Ia mempunyai harapan PT. Tigaraksa kelak menjadi sebuah perusahaan distributor yang terbesar di negeri ini. |
||
Ia menikah dengan Ranywati Sunaryo pada tahun 1973 dan dikarunia lima anak, Shella Ibrahim (lahir 1975), Juanita Ibrahim (lahir 1977), Enricko Ibrahim (lahir 1980), Adeline Ibrahim (lahir 1983) dan Nikolas Ibrahim (lahir 1989). Pria yang pernah menempuh pendidikan ''Senior Management Course'' di ''Asian Institute Management'', Manila ini memiliki hobi tenis, renang dan golf.<ref>{{Cite book|title=Top Eksekutif Indonesia|last=|first=|date=1992|publisher=PT. Ciptawidya Swara|isbn=979-820801-3|location=Jakarta|pages=249-260|url-status=live}}</ref> |
Ia menikah dengan [[Ranywati Sunaryo]] pada tahun [[1973]] dan dikarunia lima anak, [[Shella Ibrahim]] (lahir 1975), [[Juanita Ibrahim]] (lahir 1977), [[Enricko Ibrahim]] (lahir 1980), [[Adeline Ibrahim]] (lahir 1983) dan [[Nikolas Ibrahim]] (lahir 1989). Pria yang pernah menempuh pendidikan ''Senior Management Course'' di ''Asian Institute Management'', Manila ini memiliki hobi tenis, renang dan golf.<ref>{{Cite book|title=Top Eksekutif Indonesia|last=|first=|date=1992|publisher=PT. Ciptawidya Swara|isbn=979-820801-3|location=Jakarta|pages=249-260|url-status=live}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
{{indo-bio-stub}} |
{{indo-bio-stub}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh Lampung]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Bandar Lampung]] |
|||
[[Kategori:Kota Bandar Lampung]] |
|||
[[Kategori:Lampung]] |
|||
[[Kategori:Tigaraksa Satria]] |
Revisi per 25 September 2020 18.24
Djoko Tata Ibrahim, S.E. (lahir di Teluk Betung, Lampung 14 Agustus 1952) adalah seorang pengusaha dan profesional bisnis yang dalam usianya masih muda, 35 tahun, ia meraih posisi tertinggi sebaga President Direktur PT. Tigaraksa Satria (1987-sekarang). Jiwa dagang telah mengalir di dirinya sejak ia duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD), sebagai pedagang asongan berjualan minyak goreng keliling kampung. Ia dikenal sebagai seorang pekerja keras. Saat menempuh Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia pernah membuka usaha kecil-kecilan membuat celana kolor untuk membiayai sekolahnya. Selanjutnya, pada masa memasuki kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan Ekonomi Perusahaan, Universitas Katolik Atma Jaya, ia bekerja sambil merampungkan kuliahnya dan tercatat pernah berkarier sebagai Junior Accounting Clerk PT. Squibb Indonesia (1973), Sales & Administrative Assistant PT. Batik Hayadi (1974), dan Cost Accountant PT. Johnson & Johnson Indonesia (1975-1976).
Di PT Johnson & Johnson ia menemukan kecocokan, dan sejumlah jabatan pernah diembankan selama hampir 11 tahun hingga menduduki posisi penting sebagai Marketing Director. Selanjutnya, ia berkiprah di PT. Tigaraksa (Holding) sebagai Corporate Strategy dan tak lama kemudian menduduki posisi puncak sebagai Presiden Direktur PT. Tigaraksa Satria (1987 - sekarang). Dalam kendalinya, Tigaraksa Satria tumbuh sebagai perusahaan besar dan sehat dalam bidang distribusi. Dalam waktu relatif singkat, PT. Tigaraksa go public. Ia mempunyai harapan PT. Tigaraksa kelak menjadi sebuah perusahaan distributor yang terbesar di negeri ini.
Ia menikah dengan Ranywati Sunaryo pada tahun 1973 dan dikarunia lima anak, Shella Ibrahim (lahir 1975), Juanita Ibrahim (lahir 1977), Enricko Ibrahim (lahir 1980), Adeline Ibrahim (lahir 1983) dan Nikolas Ibrahim (lahir 1989). Pria yang pernah menempuh pendidikan Senior Management Course di Asian Institute Management, Manila ini memiliki hobi tenis, renang dan golf.[1]
Referensi
- ^ Top Eksekutif Indonesia. Jakarta: PT. Ciptawidya Swara. 1992. hlm. 249–260. ISBN 979-820801-3.