Lompat ke isi

R. Musaid Werdisastro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maslumajang (bicara | kontrib)
→‎R. Musaid Werdisastro: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Maslumajang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1: Baris 1:
R. Musaid Werdisastro adalah seorang tokoh budayawan Madura yang dikenal sebagai penulis Babad Sumenep.
R. Musaid Werdisastro adalah seorang tokoh budayawan Madura yang dikenal sebagai penulis Babad Sumenep.
Raden Musaid adalah cicit sastrawan Sumenep, R. Kiai Abdurrahman Werdisastro. Dia mendapat pendidikan mantri hewan di Solo. Di masa awal pernikahannya dengan Aminatuzzuhra, hidupnya masih pas-pasan. Bekerja serabutan. Kadang ikut borongan membangun rumah di Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan.
Raden Musaid adalah cicit sastrawan Sumenep, R. Kiai Abdurrahman Werdisastro. R. Musaid atau kadang dituliskan R. Musa'et mendapat pendidikan mantri hewan di Solo. Di masa awal pernikahannya dengan Aminatuzzuhra, hidupnya masih pas-pasan. Bekerja serabutan. Kadang ikut borongan membangun rumah di Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan.


Istrinya bekerja membuat kain batik. Keluarga ini memiliki empat putra yaitu R. Sulaiman Joyosubroto, Mariyatul Kibtiyah, R. Abdullah Kusumonegoro dan R. Muhammad Saleh Werdisastro.
Istrinya bekerja membuat kain batik. Keluarga ini memiliki empat putra yaitu R. Sulaiman Joyosubroto, Mariyatul Kibtiyah, R. Abdullah Kusumonegoro dan R. Muhammad Saleh Werdisastro.

Revisi per 26 September 2020 10.49

R. Musaid Werdisastro adalah seorang tokoh budayawan Madura yang dikenal sebagai penulis Babad Sumenep. Raden Musaid adalah cicit sastrawan Sumenep, R. Kiai Abdurrahman Werdisastro. R. Musaid atau kadang dituliskan R. Musa'et mendapat pendidikan mantri hewan di Solo. Di masa awal pernikahannya dengan Aminatuzzuhra, hidupnya masih pas-pasan. Bekerja serabutan. Kadang ikut borongan membangun rumah di Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan.

Istrinya bekerja membuat kain batik. Keluarga ini memiliki empat putra yaitu R. Sulaiman Joyosubroto, Mariyatul Kibtiyah, R. Abdullah Kusumonegoro dan R. Muhammad Saleh Werdisastro.