Lompat ke isi

Muhammad Arief: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faldi00 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox penyanyi indonesia |name = Muhammad Arief |image = |imagesize = |caption = |Background = solo_singer |birthdate =...'
 
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Pencipta lagu Indonesia dengan Penulis lagu Indonesia
Baris 48: Baris 48:


[[Kategori:Tokoh dari Banyuwangi]]
[[Kategori:Tokoh dari Banyuwangi]]
[[Kategori:Pencipta lagu Indonesia]]
[[Kategori:Penulis lagu Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh korban pembersihan komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh korban pembersihan komunis Indonesia]]

Revisi per 17 Maret 2021 20.26

Muhammad Arief
GenreAngklung
PekerjaanPencipta lagu
InstrumenVokal

Muhammad Arief adalah seorang seniman angkulung Osing yang berasal dari Banyuwangi dan menciptakan tiga lagu pada masa Pendudukan Jepang. Dari ketiga lagu tersebut, Genjer-Genjer merupakan lagu yang paling populer.

Biografi

Muhammad Arief diperkirakan lahir pada tahun 1904 atau 1905 dan dia merupakan seorang petani dan seniman angklung. Pada masa Pendudukan Jepang, masyarakat Banyuwangi mengalami penderitaan yang lebih parah dibandingkan masa-masa sebelumnya. Melihat kondisi seperti ini, Muhammad Arief menyindir Jepang dengan menciptakan sebuah lagu. Dia membuat lagu yang berjudul Genjer-Genjer dimana liriknya diambil dari lagu dolanan Tong Alak Gentak.[1]

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Muhammad Arief bergabung dengan organsasi Pesindo. Pada tahun 1950an dia bergabung dengan Lekra dan menjabat sebagai ketua bidang kesenian. Semenjak bergabung dengan Lekra, Muhammad Arief mendirikan sebuah grup angklung yang bernama Seni Rakyat Indonesia Muda. Grup Srimuda sering tampil dengan lagu Genjer-Genjernya di acara PKI di Jakarta, Surabaya, dan Semarang dan juga di Banyuwangi setiap Njoto dan D.N Aidit berkunjung. Tidak hanya membentuk Srimuda, Muhammad Arief juga mendirikan kelompok kesenian angklung di hampir setiap desa di Banyuwangi.[2] Pada tahun 1955, dia terpilih dan diangkat sebagai anggota DPRD Banyuwangi dari perwakilan seniman.[3]

Kehidupan Akhir

Peristiwa Gerakan 30 September memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidupnya. Pada bulan Oktober 1965, Muhammad Arief ditangkap oleh tentara dan ditahan di markas polisi militer. Kemudian, Muhammad Arief dipindahkan ke Kalibaru dan setelah itu ke Lowokwaru. Dia ditahan di Lowokwaru sampai bulan Desember 1965. Setelah itu, tidak ada kabar lagi mengenai beliau.[4]

Diskografi

Solo

  1. Genjer-Genjer
  2. Lerkung
  3. Nandur Jagung
  4. Semeriwing Kembang Kopi

Referensi

  1. ^ Tempo, Tim Buku (2014). Seri Tempo: Lekra dan Geger 1965. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 116-118. ISBN 9799106737. 
  2. ^ Tempo, Tim Buku (2014). Seri Tempo: Lekra dan Geger 1965. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 119-120. ISBN 9799106737. 
  3. ^ Ningtyas, Ika. "Duka Pewaris Naskah 'Genjer-genjer'". Tempo.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2020. 
  4. ^ Tempo, Tim Buku (2014). Seri Tempo: Lekra dan Geger 1965. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 121. ISBN 9799106737.